Dunia Sartika terasa runtuh saat Riya, sepupu dari suaminya mengaku kalau terjadi perselingkuhan antara dia dan Roni, suaminya. Kepercayaan dan pengorbanan yang telah ia berikan selama ini hancur berkeping-keping seiring terkuaknya rahasia bahwa dulunya Roni dan Riya ternyata pernah dijodohkan. Yang lebih menyakitkan lagi, dari mulut Riya sendiri Sartika mengetahui kalau Roni selalu menjelek-jelekkan dirinya di belakang. Penampilan Sartika yang kumal dan terlihat kampungan, berbanding terbalik dengan Riya yang hidup enak bak sosialita. Namun Sartika berhasil membalikkan keadaan. Ia mengubah dirinya menjadi sosok yang berbeda dalam sekejap. Dalam diam dan penuh strategi ia berhasil membalas sakit hatinya pada Riya. Di saat suaminya berusaha untuk mengambil kembali hati Sartika, tiba-tiba muncul sosok mantan pacar Sartika saat SMA, yang bahkan belum menikah sampai sekarang karena masih mencintai Sartika. Siapakah yang akhirnya akan ia pilih?
"Say, Ada Erin nggak di situ?" Suara Riya yang menanyakan keberadaan anak sulungku terdengar, begitu aku mengangkat panggilan telepon darinya. Riya memang memanggilku dengan sebutan 'Say'. Dan aku pun memanggilnya dengan panggilan yang sama.
"Ada tuh lagi main sama adiknya. Kenapa? Mau disuruh jemput Hilda sama Ola? Biar diajak main ke sini?" Tanyaku sambil terus mengetik tuts keyboard laptop. Aku memang sedang mengerjakan pekerjaanku sebagai penulis novel online. Dan naskahku baru saja diterima beberapa hari yang lalu. Jadi sekarang, aku memang sedang lagi semangat-semangatnya menulis.
Sementara Hilda dan Ola adalah dua anak perempuan Riya yang hampir setiap hari main ke rumah. Boleh dibilang, aku seperti pengasuh tak resmi yang selalu diminta untuk menjaga anak-anak itu selagi ibu mereka sedang sibuk... Bermain ponsel.
"Nggak. Suruh ke sini ya si Erin. Aku ada ikan Sembilang. Tolong masakin asam pedas ya, Say."
Aku menghela napas. Dan kulirik jam dinding. Sudah hampir setengah sebelas siang. Sebenarnya aku malas kalau harus masak lagi. Di rumah semua tugasku sudah beres. Aku bahkan selesai masak dan mencuci sejak pagi tadi. Semua aku lakukan secepat kilat agar aku bisa segera menyelesaikan pekerjaanku menulis lanjutan bab dari naskahku kemarin.
Tapi kini, Riya memintaku untuk memasak ikan. Itu artinya, aku harus menyiangi ikan, mengupas bawang dan membuat bumbu untuk asam pedas seperti permintaannya.
Bukan sekali ini saja dia menyuruhku memasak untuknya. Entah karena dia menyukai masakanku atau karena dia memang malas masak. Yang aku tahu, dia hampir tak pernah memasak sayur dan lauk sendiri di rumah. Dia lebih memilih untuk membeli masakan jadi. Dan itu setiap hari.
Belakangan ini, hampir setiap hari ia menyuruhku memasak untuknya. Aku sebenarnya tak keberatan, karena setelah masak, lauk disuruh bagi dua. Lumayan pikirku, karena di rumah memang jarang membeli lauk ayam atau ikan yang enak-enak. Beda dengannya yang selalu membeli bahan makanan mahal dalam jumlah banyak. Sementara aku di rumah harus bersyukur meski hanya bisa membeli ikan murah yang harus dijatah karena uang belanja yang sangat kurang dari suamiku.
"Ya udah. Aku suruh Erin ke sana ya." Kataku. Dan ku suruh anak sulungku yang baru duduk di kelas 4 SD itu pergi ke rumah Riya yang berada tepat di sebelah rumah kami, yang hanya terhalang oleh sebuah pohon Langsat yang sampai kini tak pernah berbuah.
Aku baru saja hendak menutup telepon, namun kudengar ia kembali bicara.
"Langsung dimasak ya Say. Soalnya udah hampir tengah hari. Ayah Hilda abis shalat Dzuhur mau langsung makan."
"Iya." Sahutku pendek.
Kupikir ia akan langsung menutup teleponnya. Namun ternyata ia justru terus bicara, bahkan bahasannya sampai ke sana kemari. Aku yang sedang menulis sambil berpikir jadi tak fokus dengan apa yang ia bicarakan. Aku hanya mengiya-iyakan saja semua omongannya. Aku bertanya dalam hati, kapan selesainya ini?
"Anu loh Say, kamu kan tahu kalau selama ini aku dekat sama Roni. Dia tuh suka ngejekin aku, suka godain juga."
"Iya aku tahu. Dia emang gitu orangnya, suka ceng-ceng in orang. Nggak usah tersinggung kalau dia godain kamu," kataku sambil mengetik, sementara ponsel kuletakkan di telinga dan kujepit dengan pundak. Aku sungguh kerepotan. Aku tak ambil pusing dengan kalimatnya, karena yang aku tahu, suamiku Roni memang dekat dengan Riya dan kerap kali bergurau di depan mataku.
"Bukan gitu... Kamu tahu kan hubungan aku sama Roni...?"
"Iya aku tahu. Kamu kan sepupunya. Aku tahu kok kamu dekat dengan dia, wajar aja namanya juga sepupu kandung. Saling ejek itu biasa." Aku masih tak paham ke mana arah omongan Riya.
"Aku tuh mau ngomong ke kamu, Say. Tapi Roni lagi nggak ada kan?"
"Iya nggak ada. Emang ada apa sih?" Aku bertanya tanpa menghentikan gerak tanganku yang sedang mengetik.
"Aku belakangan ini sering chat dan video call sama dia. Dia juga berapa kali datang ke rumah aku. Dan maaf ya Say... Aku nggak bisa menahan nafsu aku... Aku udah ciuman sama dia..."
SERRRR....
Darahku berdesir mendengar kalimat terakhirnya. Refleks tanganku berhenti mengetik. Berusaha mencerna apa yang baru saja ia katakan padaku.
"Apa? Kamu bilang apa?" aku memintanya untuk mengulang. Masih berharap kalau aku Cuma salah dengar.
"Maaf Say, aku dengan Roni selingkuh di belakang kamu." Katanya dengan nada pelan, seolah takut kumarahi.
Aku menghela napas, berusaha membuang rasa sesak yang tiba-tiba saja menghantam brutal ke dadaku.
"Terus untuk apa kamu bilang ini ke aku?" tanyaku dengan nada santai. Aku berusaha untuk terdengar baik-baik saja. Padahal hatiku sudah bergemuruh menahan sedih, kecewa dan marah. Berulang kali aku hanya bisa beristighfar dalam hati. Memang air mata ini belum jatuh, tapi bibirku nyaris berdarah karena kugigit.
"Aku bilang kayak gini, biar kamu tahu kalau aku ada hubungan dengan suamimu. Aku minta kamu mengerti dan membiarkan Roni berhubungan dengan aku, Say. Suami kamu tuh bilang kalau dia cinta sama aku."
Kalimat Riya seolah-olah adalah bongkahan batu besar yang sengaja ia hunjamkan ke dada dan kepalaku. Hati dan pikiranku jadi sakit karenanya. Sungguh tega sekali mereka melakukan ini padaku.
Selama ini, Riya memperlakukan aku seperti babu. Menyuruhku ini itu. Mulai dari memasak hingga mengasuh anak-anaknya. Yang mana aku disuruh memandikan, menyuapi makan hingga membersihkan kotoran mereka setelah buang air. Riya menyuruhku masak, kemudian ia makan. Tak disangka, suamiku pun ia telan.
Sementara suamiku, betapa sampai hati dirinya. Aku di sini hidup sendiri sebatang kara. Keluargaku jauh di kota sebelah. Bertahun-tahun aku tak pernah pulang kampung karena aku tahu Bang Roni tak punya cukup uang untuk mengajakku pulang bersilaturahmi ke keluarga besarku. Aku tahan diri ini meski hidup dalam keadaan serba kekurangan. Nyatanya, kini ia mengkhianatiku dengan sadis.
"Jadi kamu mau aku merestui hubungan kalian?" aku berusaha tertawa. "Ya udah, aku nggak masalah sih. Kalau emang kamu suka sama dia, dan dia suka sama kamu, silakan lanjutkan hubungan kalian. Aku mundur. Kamu yang maju." Kataku.
"Ya nggak usah gitu lah Say. Maksud aku, kamu tetap jadi istrinya. Aku juga tetap dengan suamiku. Aku kan bilang gini, biar kamu tahu hubungan kami. Dan setiap kami bertemu, aku nggak merasa bersalah sama kamu."
"Jadi aku pura-pura nggak tahu dan membiarkan dia setiap kali mau ketemu kamu, gitu?" tanyaku.
"Iya. Kamu kan tahu kalau orang yang dia suka itu aku. Jadi biarkan aja dia melakukan apa yang dia mau."
SETAN!!! Kemauan bodoh macam apa itu? Dia minta aku mengetahui hubungan haramnya dengan suamiku, merestui mereka, namun aku disuruh untuk tetap bertahan. Memangnya aku ini tunggul bodoh?
Belum sempat aku menjawab lagi, terdengar ucapan salam dari pintu depan. Dan ternyata Riya di seberang telepon juga mendengarnya.
"Itu Roni kah yang pulang? Say, jangan bilang apa-apa ke dia ya. Jangan bilang kalau aku ngomong soal ini ke kamu. Nanti dia marah sama aku."
"Kok bisa?" tanyaku penasaran.
"Iya, aku kemarin bilang ke dia kalau mau ngomong soal ini ke kamu. Tapi dia nggak izinkan. Dia bilang, kalau aku ngomong ke kamu, sama aja aku bunuh dia. Jangan bilang dia ya Say. Nanti dia marah sama aku."
Kudengar nada ketakutan dari suara Riya. Aku tersenyum menyeringai. Haruskah kupanggil Bang Roni dan mengatakan semuanya?
Laras mendapati dirinya disekap dan dikurung bersama ketiga anaknya, oleh sopir travel yang membawa mereka saat ia berusaha kabur dari rumah. Mengalami berbagai bentuk penyiksaan, hingga harus kehilangan salah satu anaknya, membuat Laras bertekad untuk membalas dendam. Laras berusaha mencari tahu siapa dalang dari semua kejadian yang telah menimpanya, serta apa alasan dan tujuan ia disekap. Dapatkah Laras dan anak-anaknya bertahan dan selamat dari penyekapan kejam itu?
Membayar pacar sahabat sendiri untuk menikahi dan bertanggung jawab atas kehamilan yang tak diinginkan. Meski bukan sesuatu yang wajar dan dibenarkan, namun Silia mau tak mau melakukannya. Apalagi sosok Roby seakan tak punya kekurangan. Selain ganteng dan ulet dalam bekerja, Roby juga baik dan perhatian. Hidup bersama meski awalnya karena memiliki tujuan masing-masing dan tak saling cinta, justru membawa perubahan besar pada kehidupan Roby dan Silia. Hanya saja, status Yesika sebagai pacar Roby dan Vatra sebagai cinta pertama Silia, menjadi pemicu beragam konflik dalam kisah cinta dan rumah tangga mereka.
Almann dipenjara dengan tuduhan telah melakukan penculikan 11 tahun yang lalu. Padahal sesungguhnya, ia hanya menepati janji pada seorang wanita terkasih yang tak akan pernah bisa ia miliki selamanya.
"Aku akan membalas perbuatan mereka yang telah membuat aku dan ibuku menderita. Mulai sekarang aku tak akan tinggal diam. Aku sudah cukup bersabar selama ini, tapi sekarang tak ada lagi yang aku takutkan, karena mereka sudah merenggut nyawa orang-orang yang aku sayangi," kata Azzalyn dengan mata penuh kilatan dendam. ************* Azzalyn tidak pernah menyangka kalau sang ibu memiliki masa lalu kelam, yang membawanya pada kenyataan kalau sosok ayah yang selama ini ia yakini telah meninggal ternyata masih hidup. Takdir yang membawanya kembali bertemu dengan sang ayah. Namun hidupnya mendapatkan banyak masalah yang mengharuskan Azzalyn untuk tetap bertahan dan membalas segala perbuatan jahat yang ia terima.
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
21+ DISCLAIMER! Cerita ini hanya fiktif belaka. Berisi banyak adegan DEWASA. Setiap manusia pasti akan melalui pengalaman indah yang namanya tumbuh dewasa dan jatuh cinta. Begitu pula dengan Ranzo, sederet kisah asmara dan pengalaman mendebarkan sampai pengalaman ranjang banyak ia lalui. Hingga pada akhirnya ia akan menemukan wanita cinta sejatinya. Bagaimana pengalaman kisahnya dengan berbagai macam karakter wanita? Akankah keberuntungan akan selalu berpihak pada si tampan Ranzo? Ikuti selengkapnya di novel ini.
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.