gan perlahan. Memperhatikan sekitarnya yang terlihat be
heran perempuan yang wajahnya sudah
n dan tahu aturan melihat sikap bapak yang sangat dingin kepada semua perempuan selama ini. Tapi tern
emua perkataan Acha barusan. Juju
pa Acha? Saya
gingat apa yang sudah bapak lakuk
k mengingat apa yang sudah ia lakukan sema
antu bapak pulang, bapak justru memaksa saya masuk ke dalam salah satu kamar yang
an perbuatan terlarang itu yang n
ungkin dia bisa melakukan perbuatan terlaran
bapak terus-terusan memaksa saya dan saya, saya seorang perempuan pak, memberon
ada di tempat ini bersama Nadira bukan bersama kamu dan di mana Nadira sekarang?" Saga me
impi atau hanya halusinasi bapak saja? Saya melihat bapak mabuk berat pada saat itu, maka dari itu saya berinisiatif ingin membantu bapak dan membawa bapak pulang, saya juga bisa mencium aroma minuman
ngatakan kalau dia dicegat sama preman yang berniat ingin melecehkan dia, tapi setelah saya datang s
nggung jawab," Acha mem
nggung
ti akan mengandung pak. Say
i istri," Saga tidak habis piki
saya, bapak ingin lari dari tanggu
ali mengalir memba
akan menggugurkan anak yang ada di dalam kandungan saya. Saya akan merahasiakan apa yang pernah terjadi di antara kita rapat-rapat dari semua orang termasuk istri bapak," Ac
*
eletakkan buku tersebut di atas nakas. Terdengar suara pintu
jah lelahnya. Arumi turun dari atas te
ul Nadira yang katanya dicegat sama preman. Tapi kenapa kamu nggak pula
mengingat apa yang sudah dia lakukan semalam. Bisa-bisanya Saga me
pernikahan itu membuat benih-benih cinta di hati Saga mulai tumbuh. S
ra pulang ke rumah. Kasihan dia, sepertinya Nadira terlihat sangat ketakutan. Karena har
ndengar cerita Saga membuat Arumi sanga
as datang tepat waktu. Kalau nggak, mungkin
erja di luar kota pula. Yasudah mas, kamu
gangguka
Tangan mas masih sakit
n membantu Saga melepaskan ke
encium aroma parfum wa
as
ap Arumi seolah
mu sama siapa pun selain
am tanp
kami sudah menghabiskan malam bersama disalah satu kam
a pun setelah itu," Saga mengambil alih kemeja miliknya dari tangan Aru
melangkahkan kedua kakinya memasuki kamar mandi. Tak lama kem
i atasnya. Setelah memasukan pasword, jari jemari Arumi bergerak membuka a
ng aneh, tidak ada pula yang mencurigakan membuat Arumi