Nadira benar-benar takut mas. Di sini sepi. Nggak ada yang bisa Nadira mintai pertolongan
telah mendengar suara ketakutan Nadi
kamu ada di
ruan datang ke sini ya. Nadira takut. Apalagi kedua preman i
a ke sana
ri sambungan
Arumi ikut berubah posisi m
dir
adira bi
dan diancam akan dilecehka
nggal bersama Romeo di rumah?" Saga menyibak selimut tebal yang menutu
ngangguk
mas. Demi kese
strinya mendekat lalu memberikan
i dulu,"
ti," pes
at tidur. Arumi memandang punggung Saga yang berjal
ra. Begitu pula dengan mas Saga," Arumi tak henti-hentinya memanjatk
*
bar malam. Setelah laju mobil benar-benar berhenti Saga
Sag
ek, sehingga memperlihatkan bagian pahanya, seperti ku
inta kita untuk mengantarkan mas Saga mas
leh dua preman? Apa mungkin kedua preman itu yang membawa Nadira ke tempat ini. Apa jangan-jangan mereka sudah menjual Nadira kepada pemil
ya. Berharap Saga akan dengan senang hati menyambut u
radaan Nadira yang entah di mana di antara sekian banyak manusia yang hampir memenuhi tempat ini? Saga heran, kenapa ada banyak sekali orang yang suka datang ke tempat seperti ini. Tempat yang dipenuhi oleh
ikmati segelas wine di atas sofa abu-abu di sudut ruangan
n kedua kakinya
a? Mas Saga
Saga menarik
mpai mas. Mas
h berlama-lama berada di tempat seperti ini. Bau minuman bera
m-minum sebentar," Nadira menarik pergelangan ta
an secangkir wi
cam ini kan? Cobain deh, siapa tahu ketagihan. Enak tahu mas," Na
minuman seperti ini," tolak Saga. Bahka
ikit aja," d
dir
u ke mulut Saga. Memaksa pria itu ag
it aja
l
l
l
k habis secangkir wine pemberiannya. Meski denga
lagi
pa setelah meminum minuman itu ke
apa
tiba-tiba men
h bereaksi di dalam tubuh mas Saga. Ternyata kerjanya cepa
am kotak rokok yang ada di atas meja lal
erokok?" Saga menatap Nadira yang sibuk m
" balas Nadira dengan entengnya. Seolah tida
ti pada umunya. Semenjak bergaul sama teman-teman kamu, kamu m
berat. Berusaha menyesuaikan pandangannya
baik-bai
mbah pusing saja Nadira.
ar lagi
mas tiba-tiba pingsan di sini ba
a-i
knya. Bukan membawa Saga menuju luar bar Nadira justru memapah tubuh
alam kamar lalu setelah itu mengacungkan jempolnya pa
juga Saga di kamar ini. Acha melangkah mendekati S
t sehingga refleks memundurkan tubuhnya. Saga berdiri
tasnya kemudian menatap ke arah jari jem
r
rubah menjadi