am batang kemaluanku. Kali ini dia diam saja. Sangking diamnya m
aku dengan nada memaksa. Jari2nya pun mulai bergerak tidak
batang kemaluanku dengan penuh dan mengocoknya pelan. Aku pandu dia dengan desahan kecilku. Setiap
in mengeras dan berharap diperlakukan lebih lagi olehnya. Sepertinya b
Ga enak posisi saya begini nanti malah saya p
iri berjalan ke arah kamarku lalu tidur bersandar
matanya yg kemungkinan sedang basah dengan air mata. Ah, aku tidak mau ambil pusing. Aku tarik tanggannya kembali dan aku arahkan dia duduk ber
mas2 batang kemaluanku tanpa kusuruh. S
melas karena sedang keenakan dengan apa yg sedang Nia
sur datang. Sebentar lagi aku akan orgasme. Tapi memang dasar otakku sudah ngeres betul. Ku p
ahapnya kepala kemaluanku itu yang membuat aku sempat menggelinjang sedikit k
aku ingin tahan lebih lama lagi tapi ternyata tidak bisa. Kombinasi pijatan keras
bukan main, dia terbatuk tersendak dan menarik wajahnya menjauhi batang kemaluanku. Ku
r dia muntah2 berusaha mengeluarkan spe
luar. Nia kaget melihat aku sudah berdiri di depannya
nya bukan hanya saya, kamu juga pasti akan di amuk ibu nanti kalau
a ga cerita" b
bagaimana pak? Nia takut..."
nya saya kedalam punya kamu itu dan saya keluarin seperti y
lasnya dengan pelan terk
saya minta dipijetin kamu sudah tahu kan?" Sambungku s
li sensasi yang baru saja kurasakan... Oooh nikmatnya bikin kemaluanku mulai
aimana caranya menikmati pe
ku mencoba bersikap seperti biasa kepada Nia. Walaupun begitu, ti
kini dijawab hanya dengan anggukan kecil saja. Sempat khawatir juga kalau dia tiba-tiba retak dan memb
a kembali kondusif, karena bila kubiarkan seperti ini
endekatan secara persuasif ke dia. Siapa tahu dengan membelikan sesuatu yang menyenangka
ng malam karena harus singgah ke rumah temanku dulu di daerah Blok M, padahal
uluh pakaian yang aku pilih2 tapi rasa-rasanya masih belum ketemu yang cocok menurut anggapanku. Beruntung saat itu ada seorang rem
2 waktu aku langsung memanfaatkan situasi tersebut untuk mendekati Nia yang sedang
hari ini?" Tanyaku de
kol disambelin sama tumis
au sudah nanti habis masak tolong pijetin saya lagi ya
ia menjawab pertanyaanku agar aku
arahku. Hmmm... Terus terang aku masih meraba2 tentang perasaannya saat itu tapi nanti
an dia terhadapku dan selain itu tentunya aku juga sudah kangen merasakan jari2 kecilnya bermain dengan adik
i karena otakku saat itu sudah dipenuhi dengan ide2 gila yang ingin segera aku realisasikan bersama pembantu cantikku i
erryku ke atas ventilasi kamar mandi dimana Nia sedang asyik mengguyur tubuh telanjangn
. Wow! Ternyata spyshot yg kulakukan itu lumayan sempurna. Bisa kulihat jelas bodynya yg aduhai walau hanya dari belakang. Lalu p
k pintu kamar mandi ini dan ku e
ru keluar dari kamar mandi, tapi dia tidak menjawab atau
ah berada di kamarku, sedangkan
ni" tanganku menunjuk ke
tin kepala s
atapun yg keluar dari mulutnya wal
uhnya. Kepalaku dengan sengaja kuposisikan tepat diantara kedua payudaranya sehingga bisa kurasakan kembali ha
memang masih shock dengan kejadian waktu lalu. Aku pun
pacar apa blom Nia?" Tanyaku pel
..." Jawab
ah pacaran kan?"
h pak.. Tapi kalu suka2an iya
antik. Koq ga ada yg nyantol sama k
ga klo ada cowo yg suka yg ada sayany
ya mulai terbawa suasana. Obrolan pun terus mengalir dengan lancar. Di sela2 obrolan aku selalu s