i depan pria tampan itu. "Kau ini, rambut basah begini harusnya kau keringkan dulu tadi di kamar mandi. Bukank
upi dahi, Vin menatap Ruby. "Kau
ud mengatakan kau cantik, ya kan? Hahah..." Tawa renyah Ruby terhenti saat
yang pernah ia lihat secara nyata, bukan dari televisi atau majalah. Jantungnya berdegup an
ikutnya, bibir mereka sudah saling memagut, berlomba member
untuk menarik pinggang sang wanita sehingga mereka makin lekat tak ada j
s barusan. Kepalanya pusing, otak berdenyut menggapai
mengulang cumbuan panas tadi. Kali ini tangan tidak hanya
dan tangan mencapai pantat kecil padat sang biduan. 'Sudah berapa abad aku tak
au tak memakai bra, humm..." Tangannya sudah menyusup ke dalam kaos Ruby,
kuasai mulut Vince. Pria itu mengulum puting coklat muda Ruby, kiri dan kanan. Tangan si pria mere
Wanita itu harus berpegangan leher Vince jika tak ingin jatuh
anghh...
hh..." Mulut rakus itu mendera puting satu dan satunya, seolah tak rela jika uda
belakangi si pria. "Haaangh..." Kembali desahan menguar sewaktu tangan
pan-kecupan panas sehingga wanita itu berjengit kegelian, teruta
gan kanan Vince sudah membelai klitorisnya. Ternyata tangan itu
a intim. Vince angkat kaki kanan Ruby agar menopang pada paha kanan Vince. Itu memudahkan san
guh manja Ruby saat Vin terus gesek ser
bisik Vince di bel
, entah karena berahi atau malu. "Itu... itu ulah siapa, co
h sana, sehingga Ruby kian tak bisa mengontrol lenguhannya.
ejam. Wanita itu makin kuat mencengkeram pergelangan tanga
burkan cairannya yang berjatuhan ke lanta
nita luar biasa! Aku makin terpesona padamu, Ru!
ur. Dia terlalu lemas untuk bergerak. Sudah sekian lama ia tidak tersentu
dari Vince sudah bergabung dengannya, naik ke ranjang
besar Vince melesak masuk ke lia
mbil tangan Ruby terus meremas tepian bantal dan memejamkan mata, meski len
a-tanya. Rasa penuh dan sesak di selatan tergantikan dengan kenikmatan tiada bisa disang
Ini bukan dirinya! Selama karir menyanyi di kafe, dia tak pernah begini dengan fansnya. Kenapa Vince berhasil menjeb
demikian memika
us menghentaki lubang intim Ruby saat dia merunduk dan asik berkutat di payudara yang seketika
dini hari. Kedinginan malam ini terhapus oleh bara mereka ber
, memompa, dan berikan desakan-d
lolongan keduanya ketika mencapa
ling ke samping usai mencabu
tidur ber
sam