img WITHERED BISA SEBODOH APA DIRIKU?  /  Bab 3 3. TUMPULKAH RASA SAKITKU | 5.77%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 3. TUMPULKAH RASA SAKITKU

Jumlah Kata:1698    |    Dirilis Pada: 02/12/2023

apa,

opi kelebaran yang menutupi kepalaku bisa menyamarkan tampilan diri yang m

pa, hanya sa

irku menarik garis senyum yang terasa menyakitkan. Ia yang rasan

a itu, sementara mataku masih terus menatap punggungny

n tokonya begitu lama. Tapi, menatapi toko lain denga

i," ucapku tapi m

rbungkus rapi di tanganku. Itu hanya akan mengingatkan diriku pada hari

t suamiku yang sedang bersam

warna topi dan tinggal satu, topi yang

terus-terusan seperti in

bisa ku ajak bica

solusi atau paling tidak nasehat. Tapi, apa yang harus kukatakan padanya

i

mungkin akan langsung dimin

ruk? Tidak mungkin ibu akan membiark

lelah menangis sendiri, menyalahkan di

WA

ma botol selai yang jatuh

usul. Hanya saja, botol itu lebih beruntung ka

u membuatku mendongak. Dan, barisan gigi yang rapi l

ihat barisan gigi nan

tidak penti

di hadapanku malah menautkan alis, manik matanya bahk

u yang berkeringat di dalam gedung perbelan

mbuatku berhenti dan baru sadar belakan

dahiku berd

k ingat apa yang menggoresku. Atau

a lelaki ramah yang tersenyum. Aku tak begitu paham apa yang di katakan lelaki di ha

teh da

AK

buat anda

diri," ucapku saat tangan wanita yang pakian formalnya berbunyi setiap ia be

ti anda." Ucapnya dengan pandangan mata malas namun te

ga yang ia sebut namanya. Tapi, aku terlalu takut bertanya pada

rapa yang say

gan name tag 'TIANA BES

nggantinya berapa?" tanyaku jadi bingung m

ak perlu

ony

Y

aat aku menunjukan cincin di jari manisku. Entah kenapa, tatapan malasnya berubah sedikit be

ma maskulinnya begitu terasa menatap berkeliling. Kesa

NG

meski belum melihat barisan kalimat yang ia kirim, mataku sudah bisa membaca isi ch

ngsung masuk ke dalam kamar mandi,

kapan aku aka

rjalannya waktu a

akin buruk juga lem

kku tetap keluar dan aku hanya bisa menggigit keras bibir agar isak yang keluar tak aka

akku usai dan aku langsung keluar setelah

asuk ataupun duduk di salah satu sofa empuk

le

rdiri, senyum lelaki yang giginya beg

bariton itu terdengar. Seramah wajah

anyak yang haru

an kaki juga tangan di atas pangkuan, "sa--saya harus seg

, saat aku tahu Ken tidak akan p

urasa, aku tak bisa ke rumah ibu hari ini. Itu akan mencurigaka

kurus dari saat ter

tap lelaki yang duduk begitu ny

olongku, menyuruh orang mengobati lukaku, juga membiarkan aku menggunakan kamar ma

pecah, Nona." Ucap suara bariton yang membuatku m

terlihat tak tersinggung karena aku t

ya, T

ilan yang terlalu tu

uang, "saya benar-benar minta maaf, Tuan. Dan-," aku menggigit bibir bagian bawahku ragu, m

sa menyetir,

ang di tangan. Bingung sendiri pada siapa aku

ja pada say

n," ucapku lalu menunduk sebelum keluar dari ruangan l

pandangi wanita yang rok pendeknya memperlihatkan kakinya ya

saat melihatku yang menunduk pamit, matanya beralih a

nama lelaki y

n namanya, sudah jadi se

uh melewati tol malah lupa belanja dan hanya membawa topi lebar yang

rena sama sekali tak merasa lapar. N

ngg

ol 'hold' agar pintu lift

n siapapun yang sedang berlari dan ia lelaki. Tapi, saat aku melihat CCTV aku merasa sedikit am

terasanya tidak asing di telingaku. Tapi, aku terlalu takut untuk men

sudah pulang seja

untuk menatap tampilan lelaki yang me

ihat begitu mata kami bertemu di pan

aki itu

I

buka. Seorang bocah yang begitu semangat masuk, berjinjit dan tersenyu

ks, O

lcome,"

r pandang lalu kembali pada layar ponsel, sedang aku hanya diam di samping bocah yang mendo

nti, tapi kehawatiranku hilang saat di depan pintu lift yang terbuka

ugh... S

kan badan ke dinding lift. Aku bisa merasakan ke

sesak membuat itu tak mungkin kulakukan. Rasanya, perutku seperti ditusuk

tahu akan sesakit ini sedang seburuk apapun ra

asanya bahkan jadi tak sabar saat pintu te

l sama seperti bocah kecil tadi. Meski rasa sakit di perutku tak berku

u jadi sedikit terhibur dan segera keluar beg

yang menahan kakiku. Tidak. Bahkan kakiku

UG

ony

lagi? Ugh. Lantai in

rutku hilang ber

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY