daknya Lizzie memasuki kediaman pria itu sekali, dan dia tidak mengira akan melanggar janjinya sendiri menjadikan pria itu sebagai tokoh imajinya sendiri. Yang lebih ironi dari semua itu
an tubuhnya untuk diisi oleh afeksi dan membuang seluruh rasa frustasi. Gadis itu mengambil napas dalam-dalam, dia keluar dan berjalan menuju ke arah pintu kayu yang besar. Sebelum mengetuk dia
n ruang bagi Lizzie untuk memasuki kediamannya. "Kau t
akan berikut pula dengan sepatu hitamnya dengan setengah ditendang. Daxon mengamati Lizzie yang
ng segera mengambil sepatu Lizzie dan melet
tidak ma
in bercinta, m
ri pertama kau tidak
santai. "Terlebih sekarang aku sadar seratus persen dan kurasa air dingin bisa memba
ku obat
leng. "Aku b
bocah yang baru pulang bermain untuk mandi. Merasa tidak bisa menang berargumentasi, alhasil Lizzie mengangkat tangannya tanda bahwa dia menyerah. Dia menghentakan kakinya seraya
ku akan man
, aku tahu kau bisa
amar-samar ada kenangan yang merasuk ke dalam kepalanya tentang ruangan dekaden ini, bisa dibilang tempat ini adalah saksi bisu dimana Lizzie bisa meraih orgasme terbaiknya dan ke
ia jadi lebih sadar bahwa pria ini benar-benar sangat perfeksionis dan pecinta kerapihan akut. Semuanya sangat rapi, ada tempat khusus untuk berbagai keperluan. Penataan yang sempurna sekal
ba saja sudah berdiri di ambang pintu seraya melet
kah pergi sedikit pun dari tempatnya. Lizzie berhenti mengangkat kaos oblong yang dia kenakan d
"Kau sadar betul kalau aku perna
yang berdiri membeku disana, Daxon hanya terkekeh kemudian mulai beranjak dari tempatnya berdiri. "Kau sangat lucu, Lizzie
hanks
man simpul sebelum bena
in. Rasa panas membakar yang dia rasakan membuat dia jadi canggung terhadap dirinya sendiri. Lizzie menelponnya dan melemparkan tubuhnya kepada pria itu agar mereka bisa tidur b
tidak mengeluhkan soal pilihan hidupny
ari kulit telanjangnya membuat suasana hati Lizzie sedikit jauh lebih baik dan terlebih itu juga membuat dirinya lebih segar. Membantu mengendurkan otot-ototnya yang tegang akibat pert
embalikan ke tempatnya semula sebelum tiba-tiba tangannya yang licin membuat benda itu jatuh dan menimpa
elakukan kesalahan apalagi bila dia melakukan hal yang besar kan? rasa sesak itu kembali hadir. Lizzie menggelengkan kepalanya dan memutuskan untuk melanjutka
iannya yang teronggok sembarangan di pintu masuk. Alih-alih memakai pakaiannya kembali, Lizzie justru hanya melilitkan handuk di dadany
setelah dia keluar dari kamar mandi. Sengaja dia menaik
erseprai putih. Selimut dan bantalnya telah di tata dengan rapi membuat Lizzie tergoda untuk mengacaukannya. Ya, dia melakukannya. setengah melompat ke atas tempat tidur dan meraih bantal yang terlihat begitu bersih dan memeluknya hingga menutu
menuju ke arah kasur dari pintu masuk. Membuat Lizzie agak kage
ukan untuk ber
au disini unt
ut Lizzie cepat. "Dan kenapa ada lotion? A
duk
dia tetap melakukan apa yang diperintahkan oleh Daxon. Pria itu sudah menyingsingkan lengan bajunya
ak
? Apa Om
y?" sahut Daxon. "Atau kalian anak-anak muda ja
ini bisa mengatakan sesuatu yang seperti itu keras-keras
akukannya kecuali k
. Tapi begitu tangan Daxon yang kuat meraih kakinya dan setiap jarinya mulai bergerak menekan titik-titik di ototnya. Lizzie merasa ada sengatan berbahaya.
mulai bergaira