il putranya yang baru
i ke sekolahnya. Erick memindai carport dan sekitarnya mencari keberadaan putra tu
u seragam kamu kotor lho!" Teriakan Tania, istriny
menggendong seekor kucing berbulu putih dan bermata biru dengan
ante Nana bersih semua kok."
dak dalam kemarahan. Ditariknya kucing itu dari ge
ak melepaskan diri dari dekapan Alvi
menegur istrinya, saat melihat Tan
r seragam Alvin." Sungut Tania kesal, namun
a itu terdiam. Lirikan tajam Erick meng
olah. Lepasin kucingnya ya." Erick berjongkok
elai kucing putih berjenis hi
ini dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga kurang memperhatikan perkembangan
mana rumah yang punya Omil?" Erick ke
Sahutnya de
mah yang punya sekalian berangkat sekolah." Eri
Serunya de
dulu." Bisik
lah dulu ya." Dengan ragu A
di sambut tangan gemuk Alvin dan kemudian diciumnya dengan ta
engecup kening Tania sebelum
nggan. Kemudian dia segera masuk ke dalam rumah tanpa menga
i seperti ini sudah menjadi santapan kesehariannya semenjak Erick memutuskan untuk menyekolahkan Alvin di
Erick membuka pintu mobil dan memb
Nana yang punya Omil." Alvin menun
ick duduk di belakang kemud
umamnya d
. Sebuah nama yang sederhana dan pasaran namun pernah membuatnya begitu
n saja. Nggak mungkin dia.
r dari halaman rumah mereka. Perlahan-lahan mobil m
ya memastikan mereka tidak salah ala
rick tersenyum membelai ke
antarkan Omil sendiri?
era turun dari mobil dan berlari m
Alvin membuka pintu gerbang dan berbicara dengan seseora
nyum melihat putrany
ante Nana tadi, pemba
l sudah pulang ke rumahnya." Erick b
ari rumah pemilik Omil melambaikan tangan ke arah mereka.
rick seketika membeku saat melihat dengan jelas wanita berambut panjang itu. Sesosok y
nya sejenak, wanita cantik itu tersenyum dan beralih menatap Alvin. Na
mil. Ini ada kue untuk Alvin." Wanita
h boleh menerima kue dari wanita itu. Erick me
Alvin menerima kotak
i putihnya tanpa menyadari kedua orang dewasa d
ck berpamitan dengan canggung setelah c
lirih dan melambaikan tangannya
ta itu masih berdiri di tepi jalan m
ngguh di luar dugaan!" Kemba
ahkan bermimpi pun tidak pernah. Namun Erick yakin, yang b
n takjub. Perhatian Erick kembali teralihkan pada putrany
embuatkan bekal untuknya saat dokter keluarga memberikan da
ih Pi!" Keluh T
k berkebutuhan khusus. Tania tidak pernah repot dengan ur
lah umum setelah Alvin memasuki usia pendidikan dasar. Tania s
ck bertanya pada putranya yang masih t
embawa bekal." Alvin mendong
ak mengerti dengan Tania, bagaimana dia bis
ekal untuk Alvin." Erick membela
lvin membulatkan mata m
ergelak melihat
sang ayah untuk ber-high five. Erick tertawa dan m
olah Alvin. Bocah itu segera membuka pintu mobil dan setelah b
olah bersama teman-temannya. Setelah itu, Erick memutar mob