rus ke depan. Tak tega melihat Ricko yang selalu tertunduk menah
rtanya dan curhat pada Ricko tidak salah-salah amat. Aida pernah kepikiran akan ngobrol dengan Jovan. Namun dia batalkan k
kan diri bertanya, setelah cukup lama mereka sama-sama ter
cara gonta-ganti pasangan? Apakah merasa tidak puas
masing-masing lelaki memiliki alasannya tersendiri mengapa masih suka berpetualang, termasuk Fathan suami
bagai gaya dan variasi bercinta? Atau para suami itu menginginkan para istrinya bertingkah seperti pelacur saat berada di atas ranjang? Ata
terpenting merasa aman dan nyaman
aya yang macam-ma
gimana, Bu?" Ricko kembali m
af, oral sex atau 69 atau g
tanyaan besar dalam dirinya. Mengapa Fathan selalu menuntut dirinya me
mrah, bukan tuntutan, gak usah diminta apalagi dipaksa. Bukan cowok aja tapi em
selama ini Aida kalau berhubungan badan
an ungkapan yang diceritakan Ricko sama per
hehe. Aduh, Bu! Sepetinya mau turun hujan nih. Kita pulang yu!" ajak Ricko s
keadaan alam yang ternyata sudah mulai gelap, awan hitam berarak
nih. Ayo kita cepetan pulang, Bu!" aj
adari keadaan alam yang gelap dengan embusan angin kencang. Walau tidak ada pe
ata hujan sudah tidak bisa lagi ditahan. Mula-mula hanya rintik kecil dan dalam detik berikutnya menjadi hujan lebat. Bahkan sa
is merobohkannya. Beruntung tidak disertai gemuruh dan kilatan petir. Aida berinisiatif membuka jaket parasitnya untuk di
erbicara setengah berteriak dengan suara yang berget
karena dia pun kedinginan akibat curahan air huj
ug yang terlihat ada di tengah pesawahan. Karena hanya memakai satu jaket yag dijadikan payung dan pematang sawah yang di
bergerak cepat. Pelukan Ricko bertambah erat karena khawatir Aida akan terjatuh ke sawah dari pematang. Aida pun
pikiran Ricko. Tetapi hawa dingin yang dibawa hujan, ternyata mendatangkan gelisah di hati sang lekaki yang walau diam-diam mudah sekali u
karena menganggap dirinya kurang ajar dan berlaku tidak sopan. Tetapi saat tak sengaja untuk sentuhan yang ke
liat yang akhirnya terbangun, berdiri dengan gagahnya. Aida yang merasakan beberapa kali bukit kembarnya tersentuh, pada awalnya
ati-hati dan pelan-pelan dalam formasi berpelukan. Tak berapa lama, walau jalan seperti kenaikan view da
a tidak membawa barang apapun kecuali yang menempel di tubuhnya. Hape pun ti
osnya, untuk mengurangi rasa dingin. Aida sedikit terkesiap memandang dada Ricko yang berbulu, basah, kekar dan bidang. Dia
elangkangan Ricko itu dengan milik suaminya yang sedikit berbeda. Usia Ricko memang lebih muda, namun postur t
arnya yang menyembul, terlihat semkain jelas. Setengah mati Ricko berusaha menyembunyikan gejolak dalam dadanya. Ricko terpaksa mengalihkan pand
h Aida dengan suara yang tidak terden
Bu?" tanya Ricko samb
wab Aida pasrah saat Ricko langsung m
ubuh agar saling terhangatkan. Keadaan yang semikian ternyata mengundang sang setan untuk h
berbeda dengan saat berjalan di pematang sawah. Tampaknya pelukan mereka sudah terkontaminasi campur tangan setan dalam bentuk getaran-getaran syah
yang hangat berembus menerpa dagunya. Ketika Ricko memeluknya semakin erat, Aida justru mera
ggigil hingga kedengaran giginya beradu sedikit gemeretak. Dan ini
k. Bibirnya langsung melumat bibir Aida yang kedingian. Desah-desah lembut dari dua insan itu membuat selu
eriutnya sudah berubah menjadi pagutan yang kian liar. Lidah dan bibir mereka saling berebut
injang dalam gelombang dahsyat birahi. Aida menggeliatkan tubuhnya meminta Ricko agar terus memanaskannya. Te
buh Aida tidak merasakan gejolak dahsyat seperti yang sedang dirasakannya saat ini. Hingga akhirnya Aida pun mem