wek itu?" tanya Yudi yang kamarny
gas sambil menggelengkan
yang ngedenger suara cewek it
angin dan serangga malam seperti malam ini, bia
angkat bicara mewakili semuanya. Dia kian penasaran karena apa yang se
sempat ngedenger almarhum itu seperti lagi ngomong sa
disebutinnya?" Hardi langsung menyambarny
engangguk dalam tatapan mata
Denny t
namanya Kinanti...!"
ba berseru lantang sambil me
ngarahkan pandangannya pada Hardi yang wajahnya mendadak tampak
inanti." Fatria kembali lebih menek
i?" Bachtiar mencoba
dia memang sedang memanggil manggil nama seseroang itu. Ya, walau agak samar tapi gua
anti, Bro?" desak Denny masih sedikit menyangsikan cerita
ntar ya, Kin?' itu katanya. Setelah itu, dia membuka pintu, dan meman
r kali, Bro!" ujar Bachtiar
i menyangkal ucapan Bac
yang dikenalnya di sebuah penginapan yang tak terlalu jauh dari sini, dekat pantai" terang Hardi dengan suara yang sanga
an untuk menjelaskan lagi apa yang pernah dia bicarakan dengan
yang namanya Kinanti, begitu maksud
gitu," jawab
ya, Bro?" Deny
a, dia sempet ngobrol sama gua, kala
n tentang Kinanti itu. Semua menyimak dan memahmi. Bahkan tud
a udah lama menjalin hubungan, terus ceweknya hamil dan menuntut tanggung jawab dariny
tadi terdiam, ikut menyela dan selu
ianter satpam gak?" tanya Ade se
satpam, tapi hal itu kan biasa aja, satpam dah banyak yang sering
Kata mereka, malam itu Nurdin pulang dianter sama satpam. Tapi..." Ade tampkanya j
am itu. Kalau satpam proyek kan dia kenal semua, secara makannya kan di warung dia," t
lupa, De!" Denny mencoba meny
kan? Coba aja lu inget-inget, mana ada satpam yang bejenggot dan berkumis putih." Ade kembali meyakinkan semu
il sambil merangkai kembali segala p
sing. Berbagai analisa berseliweran dalam benak masing-masing. Dan beberapa saat setelah
ri kematian Nurdin teman kita yang malang itu. Dia sempat melukai gua dan menikam dirinya sendiri
Fartia dan Y
a satpam aneh itu!" lanjut Denny
tu. Gua rasa bagian front-office pasti mengenal nama Kinant
kut?" Denny balik b
eksklusif. Gua rasa bayarannya juga pasti selangit. Bisa jadi biaya pemakaian semalamnya s
balas Denny p
ra sukarela. Dan, kali ini, Denny ingin melacak penyebab kematian Nurdin setelah dia pikir-pikir memang terasa sangat tidak wajar. Ada kegan
ternama yang tajir melintir. Selama magang pun, lebih banyak dia yang mensuplai aneka kebutuhan teman-
dia kadang mentraktir juga pegawai yang kebetulan sedang ada di warung. Semua pedagang sangat sena
k menjadi memimpin sebuah perusahaan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kerja-kerja konstruksi s
ke sana, karena dia merasa malu jika ke kuliah di ngeri orang hanya bermodalkan ijazah SMA. Denny ha
malam yang bernama Kinanti itu. Atau setidaknya dia bisa memperoleh informasi dari Kinanti tentang benar atau tidakn
yu!" ajak D
agak sedikit lemay dan
n tadi denger omongan Pak Anas,
geri gua sekarang keluar malam-mala
a hari yang lalu dia hampir saja nekad pulang sebelum waktunya, nam
i, hiihi," sergah Ade sambil beranjak dan
" hardik D
udah langsung nyungsep di kamarnya Bachtiar. Membungkus dirin
al gak dengan kematian Nurdin?" tanya
boleh ngomong macam-macam tentang almarhum, tapi gua sangat yakin kal
penasaran?"
an gak mungkin gua manggil si Kinanti itu ke penginapan. Gua gak
mau gak?" tanya Denny serius dan waj
unya?" Hardi mas
us itu. Nah kalau udah jelas baru kita cari satpam itu, dia pas
antara Kinanti dengan satpam itu. tempat kejadiannya berbeda, namun jika dit
a yakin dia kucinya!" balas Hardi dengan antusias