nzo pemuda kasar nan kejam itu. Nazila tak bera
tup kepalanya mengira a
gan nada maskulin. "Kaki kamu masih sakit?" tanyanya sambil men
ok bang," cicit Naz
au Abang akan patahin sebelah kaki kamu! understand d
angis. "Kenapa Abang seperti itu? Ini tidak bena
ya begitu tak tenang, pikirannya selalu kepikiran
k pundak Zila yang menun
ut Liana yang entah datang dari mana, sa
kok, cuma ga enak badan aja," jaw
jangan di biarkan berlanjut demamnya, nanti bisa
h lihat ibu Endang pasti bentar lagi masuk!" tunju
bilang ya, biar kita berdua bi
ya
ng mau berteman dengan dirinya dengan
reka tengah melakukan kegiatan kampus yang tentunya di suruh oleh dosen. Se
h m
m, ingatkan dia manusia tak sabaran tak suka menunggu kini harus d
engus Roza melirik sebentar ha
karena emosinya tiba-ti
ik Liam pada Renzo. "Bisalah kita bolos
ayang!" senyum Roza entah sejak k
k ke kantin untuk menyusul kedua teman b
seorang berjalan
a mau ke kantin, kakak m
ke kantin, bareng yu
yu
ini terhadap kedekatan Nazila dan Leo, karena d
dak di balas membuat moodnya rusak sangat parah
g tidak mungkin, anak SD saja berani memb
irinya untuk pulang bareng Leo, Renzo yang merasa tak di hargai
araan roda empat itu ke arah lain, dirinya tidak akan langsung pulang, dia akan pergi untuk
merasa tak tenang sejak tadi bahk
Nazila membuka helem ya
gitu kakak pulang
erumahan mewah itu, Nazila pergi memasuki rumahnya yang dia rasakan hanya
h berasa satu tahun aja, Abang juga ke
rinya tidak boleh pulang berasa Leo lagi, kini dia sudah melangg
tidak tau!" lirih Nazila mengg
oleh Nazila seorang dan beberapa bodyguard yang berjaga di luar, para
s karena gelasnya kosong, jam menunjukkan puk
aat melihat kilatan petir y
k menaiki kasur lampu di rumah besar itu padam. Nazila men
sangat gelap!" tangis Na
mati lampu, dirinya menggunakan handphonenya untuk penerangan. "A
telinga Renzo. "Abang!" t
nzo mencoba membuk
? Zila takut!" tangis
bergerak. "Kemari?" panggil Renzo di ambang pintu, diriny
ini gelap!" tangis Nazila menubruk
, dirinya sangat mengantuk, sedangkan Nazila dia hanya iku
hanya menyisakan kaos oblong bewarna hitam yang kini duduk di t
mendekat ke arah Renzo
g. "Tadi siang pulang sekolah bareng siapa?" tanya Renzo menutup matanya dengan
e
ng sendiri kok, aku udah nunggu abang, tapi Ab
dengan cepat menidih tubuh kecil Nazila lalu de
a, tetapi karena tenaga Renzo yang lebih kuat Renzo malah menahan kedua tangan
u
Renzo mulai melumat atas d*da Na
Lo?