ang menjulang tinggi dan berhenti tepat di depan pintu dan lan
t!" kagum gadis kecil dengan bon
istri barunya yang sudah dia nikahi selama satu
ng mommy dengan senyuman yang tak
gah dengan di sambut oleh banyaknya ma
.
k itu melihat kanan kiri melirik barang-barang yang ada di sana, dia mem
jak boneka beruang kecil miliknya. "Beruang ayo kita senang-senang, karena Nazila udah punya
na suami Joana pergi duluan menuju ke pangkuan tuhan sedang istri dari Fathur dia ketahuan selingkuh, dengan rekan bisnisnya sehingga saat itu juga dia
depan kamar putrinya yang nampaknya masih tertidur. "
Zila masih ngantuk!" jawa
sama daddy kamu yang sudah menu
gan perasaan tidak rela. "Bay-bay kasur, nanti Zila bobo lagi, kok!" lesunya lalu berj
an beriringan dengan sang anak yang menahan
.
apa Nazila tak lupa meng
ada putrinya yang begitu manis sama seperti Joana yang sa
ntuk keluarga kecilnya. "Anak kamu mana, kok aku gak
pus," jawab Fathur d
" tanya Nazila de
Joana dengan senyum senang, Joana berh
Abang, daddy kira-kira Abang pulangnya
"Nanti Abang pulang, se
engan khidmat tak lupa celotehan gadis manis itu membu
.
Van?" tanya seorang lelaki bera
botol wine, tanpa menuangkannya ke dalam gelas dia langsung meneguk
tindik beserta tato bertuliskan kanji Jepang yang entah apa artinya te
nya ini!" tebak Liam
dangan kosong, Renzo begitu tidak terima atas pernikahan ayahnya dengan wanita
i, tapi mau bagaimana lagi jika tidak, dia akan melarat a
.
, jadi dengan rasa males dan takut Nazila pergi ke dapur yang berada di lantai satu, dengan beberapa lampu mansion yang
an dia turun, lalu dengan cepat pergi ke dapur un
"Bagaimana bisa ada pencuri kecil di mansion besar ini?" ujar Renzo menund
?" tanya Renzo dengan waja
njulang tinggi di hadapannya. "Abang ...?" cicit Nazila memastikan sebab
ia
? Abangnya Zila kan?" tany
ah kecil itu di bawah remangnya lampu dapur. "Gadis kecil ..." lirih Renzo dengan mata be
milik Renzo, tapi dengan kasar Renzo mendorong
emerah akibat terbentur lantai keramik putih
ngka bahwa kakak tirinya bisa sekasar itu, apa kakak tirinya
saja
lap itu, air matanya tak pernah berhenti untuk mengalir, di
moga saja!" senyum Nazila menyemangati
.
tidur pemuda tampan itu malah asik merokok
karena bayangan rupa adik tirin