endekat ke arah Esmeralda yang masih membeku. Semakin dekat dan dekat, yang
t bahwa tubuh sosok itu dipenuhi dengan bulu.
puh. Meskipun otaknya memberikan perintah untuk segera lari dari
menunjukkan tangan besarnya yang memiliki kuku yang panjang d
Ia berteriak histeris. Ia berteriak sangat keras. Teriaka
yentuh bahunya, membuat Esmer
in cepat, bahkan terasa sepert
a yang sudah tidak asing itu tel
nyingkirkan kedua telapak tangannya dari waja
a yang duduk berjongkok memandangnya deng
h, Pak Agus, dan beberapa tetangga yang lai
ranky masih dengan raut
ah aman, langsung memeluk tubuh lelaki gemuk, yang merupakan
s," ucapnya d
menutupi punggungnya. "Nggak apa-apa, dek. Ada mas di sini
ganggu tidur ibu-ibu dan bapak-bapak. Saya pikir menantu saya baik-baik saja dan hanya berhalusinasi saja," ucap B
telah bubar. Orang-orang telah kembali
engan kesal. Sorot matanya terlihat tajam menatap wajah Esmeralda
sambil mengusap-usap bahu wanita tua yang telah
n masuk ke
a di halaman depan, yang masih be
istrinya dengan tat
tmu berteriak keras?" tanya le
. Ia pikir, meskipun ia mengatakan yang sebenarnya, lelaki itu tentu t
ali pertanyaan yang belum terjawab, yang
ambil beranjak untuk berdiri. Ia merapihkan kembali
ke mas?" tanya Franky lagi. Ia berusaha mend
oleh, menatap ke arah pohon beringin. Sepi. Tak ada apapun di sana. Kemudian ia
ralda terdengar liri
" Lelaki itu meraih kedua bahu Esmeralda s
da dengan hati-hati. Sesekali ia ce
matanya berubah. Ia memandang waja
hat s
gukan memperhatikan ke sekelilingnya. Setelah ia me
gin itu, Genderuwo,"
an lebar. Ia menghela nafas dengan kasar s
enar ingin mencari
ksudmu,
s! Dari dulu, selama mas tinggal di sini, mas nggak pernah menemukan hal-hal ane
ari hadapannya itu dengan lirih. Ia berharap suaminya bis
meralda. Ia enggan berbalik meskipun w
ng setelah ia menaiki anak tangg
atap itu deng
*
p suaminya yang terlihat sedang mengancing kancing ke
erhatikan istrinya. Ia tampak sibuk melipa
meralda hendak memastikan. Pandanganny
in itu lagi, mas nggak ada waktu," ucapnya s
enuju ke pintu depan, menuruni anak tangga ya
gan Franky, yang telah membua
rlihat tajam menatap
k?" tanya lelaki
sedikit merengek manja. Tatapan matanya seo
u mas nggak kerja, memang
rapa saat. Ia melepaskan tang
a menatap wajah suaminya dengan tatapan yang penuh harap bahwa lela
menjadi security di salah satu per
tanya wanita itu la
anya pelan. "Iya, dek. Mas kerja
a saat lamanya. Sesekali ia mena
ngusap lembut rambut Esmeralda sebelum
lam mobil berwarna putih. Hanya beberapa saat setelah lel
jang. Ia menghembuskan kemb
erhatian wanita itu segera tersita pada wanita
*