U
rsorak girang. Pasalnya ini sudah pukul dua malam. Syuting hari terakhir yang harus
sambil melambaikan tangan ke arah
alan," sahut Om Andre sam
isa. Begitu masuk ke dalam mobil. Clara menurunkan san
napa sampai selarut ini baru kelar?" tanya Lisa
n gaya. Cengengesan lagi. Kesel banget," sahut Clara
ia. Wajarlah kan
ndas Clara, "aku dulu gak git
da, Cla. Gak bisa pukul r
t sampai apartemen, aku capek ban
*
lara mengerjapkan mata terlebih dahulu sebelum meraih po
Clara dengan n
Aku gak kesana ya, lagi ada acara keluarga nih di
u tutup ya, m
e,
gi. Begitu bangun, ia berendam di bathup beberapa saat, sebelum ia menuntaskan aktivit
mengambil buah tangan yang dib
au memang tidak ada jadwal. Beberapa sepupu Lisa
antik banget, Kaka."
an dari mereka. Setelah acara makan siang
ik ke apartemen?" tanya Lisa
Mungkin ke mall sebentar," sahut Clara m
la," pesan Lisa
obilnya menuju bengkel ban mobil milik Papa. Usaha Pap
sapa karyawan bengk
alam. Naik ke lantai dua tempat Papa berkantor. Tam
erokok lagi," ucap Clara membuat Papa
ang mau ke si
lapor dulu?" Cla
amu sibuk atau ada
u aja pulang dari rumah Lisa. Daripada di aparte
kemudian berdiri dan mengajak Clara turun.
u cafe, sementara Papa
num apa
t Clara sambil mengam
e itu kemba
omi Cla
Clara yang
antik as
itu mengamati Clara dan Papa ya
ma Bos. Coba liat, d
naknya Pak Wisnu. Kamu jaga mulut, kalau sam
a kan artis kaya gitu. Pasti
tar ini k
isi dua gelas lemon tea. Begitu ia selesai menyaji
malah minta foto," l
n baru cafe yang satu ini, memang agak sedik
apa pengunjung yang datang di bengkel mobil Papa. Seorang wanita dari me
an sebentar, C
fe. Netranya seolah terpaku pada sebuah mobil SUV berwarna hitam yang baru saja masuk. Seorang pria turun dari dalam mobil kemudian berbincang sebentar dengan k
ungnya yang mulai tak beraturan. Clara yang tadinya masih men
ah ini kamu
ke apartemen, jal
p di rumah. Papa rindu sama kamu, Cla. Kit
a seraya berdiri. Papa memeluk anak
dak mengantarkan Clara menuju mobilnya. Namun langkah
t langkah Clara benar-benar te
u?" tanya Pria itu lagi
Kita sa
ng digosipin sama penyan
wa. Ia berharap Clara ingat dengan dirinya sebagai Azka, bukan s
mu hati-hati," pesan Papa kemu
a," sah
n cafe datang mengantarkan pesanan
mereka senyum-senyum setelah
berdiri di
an ya," u
neran gak ing
u tau kamu, tapi aku gak
tau," ucap Azka lagi. Clara menatap Azka
. Sejak lama ia memendam rasa, hari ini ia begitu senang melihat Clara dengan jarak yang sangat dekat. Pertemuan kali ini, membuat Azka yakin akan ada