img MENYUSUI TUYUL  /  Bab 4 Part 4 Menyusui Tuyul | 6.15%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Part 4 Menyusui Tuyul

Jumlah Kata:1077    |    Dirilis Pada: 15/08/2023

kung itu kembali bersuara dengan nada penuh penekanan. "Jangan asal fitnah, kalau kalian sendiri nggak ingin difitnah. Pak Bintang datang

nggalkan Farrel. Farrel hanya bisa menggeleng-gelengk

l pesugihan, maka Desa Karanglor seolah menjadi desa mati. Setiap ba'da isya para penduduk desa yang bia

Seperti biasa, tidak di dalam warung, melainkan duduk di atas motor dan bangku panjang di depan

ring menangis. Katanya melihat Kang D

ak-anak Kang, pasti dia

to Pakdhe?" tanya Bu Siti menimpali

ti di halaman warung. Sontak sang pemilik warung

mau tutup nggih, Budhe?

di tinggal pesanan orang, ngapunten

t ke arah meja lain di mana masih banyak dagangan milik Bu Sit

Budhe, assal

alam, Mas B

a, dia selalu menyempatkan membeli gorengan berupa pisang

rrel yang baru saja memarkirkan mot

full facenya. "Sudah habis Mas Rel, tinggal

k sopan. "Monggo

ngok ke arah dalam warung. Kening pemuda itu berkerut

h banyak kok, katanya habis

a nggak jadi diambil!" jawabnya gugup, tetapi F

tu melihat jelas kegug

Setelah menghabiskan kopi dan sedikit gorengan,

warung kopi itu tutup sampai jam 2 dini hari. Walaupun masih banyak dagangan yang belum

akbola yang ramai jika siang hari s

Siti. "Yu, kok wes tutup, ( Mbak, ko

umber suara. Suara laki-laki yang sangat familiar kare

laki-la

al beberapa h

h pucat pasi. Bibir laki-laki berpakaian lusuh, layaknya orang yang bekerja di kebun itu terse

g ... Du-Kiii

ubuh tambun Bu Siti amb

ak jauh dari Bu Siti yang ping

imis, pu

suruh jalan begitu?" prot

ai seragam salah satu perguruan pencak silat itu menggaruk rambut nyentrikny

ain, yang juga bersiap untuk pulang ke rumah masing-

ke Desa Karanglor. Sambil bersenandung, pemuda itu mengendar

dan. Sesekali dia menyilangkan tangan kirinya di depan d

tepi sawah, apa orang nyari kodok? Tapi,

dapati laki-laki paruh baya tersebut duduk

membuat pemuda yang berada di atas motor tersebut terkejut. "Lha, Pak Duki?

as lega saat motor yang dikendarainya telah memasuki perkampungan penduduk. Diapun memelankan laju motorn

bannya," umpatnya u

h gerimis, bertemu hantu dan ban motornya kempes. Sed

atnya lagi sambil melirik jam

02.1

leh keringat bercampur air hujan. Saat itulah, tanpa

Pemuda itu menajamkan penglihatannya dan matanya semakin membulat sempurna, b

pohon. Perempuan itu tampak menoleh kanan kiri memastikan situasi saat itu aman. Dan setelah it

bukan bayi biasa, karena tidak mungkin juga jika anak manusia dibiarkan telanjang begitu saja

ullah hal adzim, menyusui tuyul?" Kem

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY