img Saat Istriku Memilih Mati  /  Bab 1 Hari Pertama Kepergianmu | 2.56%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Saat Istriku Memilih Mati

Saat Istriku Memilih Mati

Penulis: WuSaKoRi
img img img

Bab 1 Hari Pertama Kepergianmu

Jumlah Kata:1747    |    Dirilis Pada: 12/07/2023

erti saat aku menyambutnya dengan senyum terkembang kala meminta kesediaannya untuk menikah

i bahagia itu mem

tanganku gemetar tak karuan. Dengan hembusan napas panjang dan hati ge

asih

hati-hati sekali takut menyakitinya. Takut menyakitinya? Mengapa baru sek

aku berjanji di depan penghulu, tapi rupanya aku bukanlah lelaki atas sumpahku. S

a keberadaanku dan kapan aku pulang. Lebih-lebih harus mendengarkan cerita hari-harinya, seti

ami bertiga, lagu lama kaset rusak, aku bosan. Dia wanita yang kunikahi karena kepintarannya dulu, ki

rja dengan karakternya masing-masing yang bikin pusing kepala. Ak

rumah tetangga agar pikiranku rileks. Waktu itu aku merasa, rumah bukanlah rumah, tapi bara api, selalu pan

r, dengan demikian aku juga bisa langsung istirahat setibanya di

mpat memutus pers*ngg*maan kami saat aku mencapi klimaks, namun aku berda

sorot mata tak terimam

bersamaan! Bahkan Rayi masih kecil 15 bulan, dan Azka baru 4 tahun, bagaimana jika

alhamdulillah." Dalihku ent

s satu bayi saja sudah berat, ditambah lagi harus mengurusi kakak-kakakny

las, apa yang bunda lakukan itu tak tampak nilainya, tapi disitulah le

saat kulirik mulutmu menganga kehabisan kata-k

unjukkan garis dua. Juga rutin mengayuh sepeda untuk Azka, sulung

k kita yang kedua yang masih balita sembari menyicil tanah di

pi kamu cerita jika ibuku bertanya kemana saja hasil kerjaku selama ini

tu itu, sehingga kamu berinisiatif untuk berjualan donat frozen at

au melakukannya sembari mengurus rumah, Azka, Rayi dan juga jabang

bahwa tubuhmu entah bagaimana keadaannya waktu itu. Karena aku tidur sepanjang malam, tak pernah mengert

u hendak berangkat kerja. Tak paham keluhanmu yang bilang habis begadang

a dokter memimpin operasi. Suami mau berangkat kerja mal

*

butuhkan sosok bundanya menangis memegangi kedua tanganku sembari menat

tangisan, penyesalan, dan juga kekecewaan dari dalam diriku untukku sendiri. Kukunci pintu dan memeluk

tku candu? Kapan lagi aku dapat mengirup wangi tubuhmu secara langsung adinda? Mengapa kita tak

h mengakhirinya. Dua hari lalu kau minta bicara, tapi lagi -lag

ng salah. Bukan diskusi terbuka yang sehat antar dua insan manusia yang de

ya? Terserah aku d

*

peeer..." Rengekan Azka, diiringi t

sekedar berkabung sedih? Aku baru saja kehilanga

itu? Saat ia mengingatkan tangannya yang hanya dua? Saat ia s

mereka saat ini adalah suatu kewajaran. Duh, susah sekali

ertiga. Menuju dapur dan membuka kulkas untuk melihat bahan

suratmu

k Sua

esa-gesa, akhirnya aku mengetahui alasan kepergianmu, dengan demikian aku

udah lulus tahapan pertama menjadi seoran

akan lebih mudah kau lalui. Berikut kujabarkan kebiasaan anak-anak kita, a

n beberapa sayuran lengkap dengan bumbunya agar kau tak kerepotan di 5 hari pertama, i

af

egois untuk mengambil cuti panj

dan juga bumbu yang sudah dikupas beserta catatan kecil cara mem

ini. Apakah di sana lebih baik dibanding hidup denganku, adinda? Kau masi

t sebagai selingan hanya agar mereka mau makan. Maaf anak-anakmu makann

an dia cukup istirahat ya jika tak ingin kerepotan mengurus anak sakit. Jika mus

mijetin semalaman, pastikan mengoleskan balsam di kedua kakinya

i paham yang dia minta. Cobalah memahaminya dengan hati, bukan logika seperti yan

stru belajar memahamimu. Jadi, seperti yang sering

arl

a percakapan kita yang akhirnya baru kudengar (baca) ini berak

enyapa dari balik bahuku ik

ka mau ma

uju pada kotak berisi potongan-potongan a

u di meja makan ya?" titahku yang

emenuhi ruangan saat baru

rcekat saat bukan orang yang dirindukan yang berdiri menunggu ayam mata

ka dan sibuk berkubang dengan kesedihanku sendiri. Saa

g kugoreng dengan mas

Rayi? Ayo makan, k

nda... Karena Azka gak pandai makan dagi

Ali juga, suka yang banyak kuli

ah gorengkan lag

terlalu kering ya

banding terbalik denganku. Aku ingat, saat makan bersama waktu kuliah dulu kamu ju

n kamu beralih lebih menyukai b

hu alasannya. Karena bagian-bagian

gat sindiranku padamu yang sedang meng

rku yang menerbitkan senyum

Allah ya tentang kedzaliman

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY