in
a, kakak kandungku. Aku menggemeletukkan gigi, apakah kakakku juga sama seperti kedua orang
pesan darinya, ne
. Begitu banyak percakapan yang kalian lakukan berdua, aku tak tahu jika
erjebak di sana. T
sihan anak-anakmu lho dek... Kalau ekonomi kakak baik, pasti mereka bertiga sudah kakak jemput, tapi kau ta
i Kak Ita sehari s
kan oleh mereka berdua sehingg
orang tuaku sehingga
un sepertinya percakapan kalian banyak yang ter
npa diangkat oleh Kak Ita, padahal tadi statusnya online, apakah kakak menghindariku? Aku berhak tahu yang
hubungi lagi, kali ini
Assalamu'a
layat, keuangan kakak sedang tidak baik Am, semoga kamu mengerti. T
ng sebenarnya terjadi. Sebenarnya ada ceri
ak-anak, mereka membutuhkan perhatianmu sepe
a ini, tak tahu apa-apa. Padahal
kamu selama ini? Mega m
rang yang kita bahas adalah Ibu dan Bapak, ada apa dengan me
n, nantilah kita cerita jika suasananya sudah baikan ya Am. Kak Ita pasti akan membuka
l
ikumsal
ng kudapat, tapi justru tanda tanya besar di kepala. Sebenarny
nak menyebrang pulau 2 kali itu sangat mahal. Jadi kami memilih untuk mengirimkan saj
uk acara reuni bagi saudara dari pihak ibu dan juga bapak, sehingga membutuhkan bi
kamu yang rajin mengabariku sekelebatan tentang kabar ibu da
yadari bahwa mereka rajin menghubungiku hanya saat dekat tanggal gajian saja, dengan mengirimkan daftar kebutuhan rum
komunikasiku dengan ibu dan bapak karena
berhak kupenuhi kebutuhannya lebih dulu? Kamu dulu kunikahi karena cinta, tapi mengapa
u padaku selama ini
rasanya kepala mengolah informa
lum berani bersihin, takut gak benar caranya...
ia berkata demikian? Itukan
rsihin ya mas. Tunggu pu
ka janji jadi mas yang baik untuk adik-adik dan bantu ayah menjaga
cepat, mengusap-usap kepalanya. Hal yang tak pernah kulakukan dulu, dan ajaibnya just
ngan sosok bunda, aku tak bisa
menjaga adik-adik, ayah sangat bangga sama mas, bunda pasti juga bangga. Kala
snya memang sudah reda. Tapi anakan sungai di pipinya tak jua surut. Ak
unda..." liri
ebih-lebih saat Rayi juga mengekor di be
a kangen
g mengeluarkan air mata. Serapuh itu aku tanpamu, adinda. Tak kuasa aku mempraktekkan teo
li mengont
ir matamu, yang kehabisan kata-kata tiap k
iri sambil menyusui Ali yang masih bayi, sembari ditariki oleh Rayi yang memi
gat dzalim memang s
i hari pernikahan kita. Memperbaiki waktu demi wak
.. Drr
khiri isak tangis mengharu b
ama yang
e
k me
anggung malu ditinggalkan oleh anak mereka dengan cara y
u'alaiku
i, besok datang ke ru
l
n telepo
membuatku merasa bersal
permintaan beliau sembari membawa anak-anak. Semoga denga