bisik dengan nada rendah, "Akan lebih bagus jika kau menerimanya. Aku ingin berdansa
ah berapa banyak wanita yang berhasil kau rayu? Aku yakin, banyak wanita yang te
dan mengecupnya. "Aku tidak perlu merayu wanita. Karena wanita yang selalu datang padaku. Me
tertawa rendah. Tanpa Miranda sadari, dia begitu berha
birnya. Namun perlahan, kecupan itu tergantikan dengan sebuah lumatan yang begitu lembut, hingga memb
kan pria itu untuk berdansa dengannya. Kemudian pria
gajaknya pun tampak begitu mesra. Dia mengalungkan tangannya ke leher pria itu dan menempelkan dadanya pada dada bidang milik pria itu. Pria itu
anda. "Aku belum bertanya, siapa namamu?" b
a." Miranda membawa tanganny
iknya," balas pria itu dengan nada rendah. Mir
bisik pria yang bernama Athe
a yunani. Sangat tampan, dengan tubuh tegap, dada bidang dan ototnya begitu menggoda. Miranda hampir gila melihat pria di hadapannya ini. Dalam hidup,
ria yang hebat merayu seorang wanita," jawab Miranda dengan t
membalas ciuman seorang pria. Mereka berciuman begitu panas dan liar. Athes merapatkan tubuh Miranda pada tubuhnya. Athes meremas bokong seksi milik
ereka. Kini Miranda membawa tangannya meraba dada bidang milik Athes
oda pria di hadapannya. Jangan salahkan Miranda, karena selama ini Miranda memang menunggu pria yang tampa
Athes di telinga Miranda yang terdengar begitu menggoda. Sesaat Athes
irinya. Dia merasakan panas di seluruh tubuhnya. Jika bukan Athes memeluk pinggangnya, mungkin tubuh Miranda sud
ada bidang Athes. Miranda mendekatkan bibirnya pada bibir Athes seraya berbisik
au mabuk, Miranda." Athes kembali menyambar bibi
pagutannya terlepas. Lalu dia mengelus rahang A
r ucapan Miranda. "Damn it
emeluk erat pinggang Miranda. Tanpa menunggu lama, Athes langsung membawa Mi
. Rasanya, dia tidak bisa menahan diri kala melihat Miranda. Tidak peduli dalam keadaan
*
nya ke arah tempat duduk Miranda. Namun, seketika dia terkejut, melihat tempat duduk Miranda kosong. Helen
menemui temanku," bisi
k sanggup menunggumu terlalu lama," jawab
ang masih berada di lantai dansa. Dengan cepat Helen menghampiri tempat d
?" tanya Helen pada sang barten
ng kau maksud?" Sang bartender
a denganku. Ke mana dia? Harusnya dia a
menemukan teman kencannya," jawab sang
peringatan dia layangkan. Terlihat wajahnya kini begitu mencemaskan keberadaan Miranda. Pasalnya
g tadi bersama dengan wanita berambut cokelat di ujung sana meghampiri temanmu." Sang b
idak membohongiku, kan? Maksudku, apa yang kau katakan itu benar? Miranda berkencan dengan pr
ng berkencan dengan pria itu. Sekarang kau tenang saja, kau bisa menikmati waktum
la mendengar ucapan sang b
gitu senang, ketika mendengar Miranda telah mendapatkan teman kencan. Ya, tentu He