los menatap Kwang Zu di depannya dan di
ng bisa menghalanginya siapa pun itu," ba
i duduknya. Kedua tangan ia lipat dan
rlos kepada Kwang Zu. Tak pernah sekali pun Carlos menghina Kwang Zu kare
gatai Kwang Zu 'pengecut' hanya k
dirinya. Dengan kuat ia menggebrak meja hingga menimbulkan suara kencan
tugasmu. Bukankah yang sering melakukan seperti
anya menatap tajam Carlos yang ta
ah membuatmu tak bisa mendengar kembali!?"
knya dibawa dalam masalah ini, "Kau
ik Kwang Zu. Tak ada ketakutan di matanya, lagi pula Carlos tahu jik
hanya untuk berpamitan tanpa membuat masalah dengan siapa pun. Membuat Kwang Zu
iku lagi," sungut Kwang Zu lalu bergegas pergi kelua
ditakdirkan untuk bersama dengan kami. Jika kau melawan takdir, kau tahu betul
, itu bukan masalah besar bagiku." Setelah mengatakan hal itu Kwang Zu bergegas kelu
tusanmu, maka bersiap-siaplah senjatamu sendir
u untuk keluar. Memang, Kwang Zu mungkin terpukul dengan kematian isterinya itu. Tetapi mengapa dia harus
sendiri. Tak ada kebahagiaan yang akan didapat oleh
harus kita selesaikan," ujar Carlos tiba-
mbong dan angkuh. Carlos akan melakukan semua hal demi mendapatkan kepuasan hatinya sendiri. I
bos mereka sendiri hanya demi sebuah pangkat dan kekuasaan. Sifatnya
incaran Carlos. Aku harus membujuk Kwang Zu untuk kembali, j
engan baik. Jangan pedulikan Kwang Zu, ia biar aku saja yang mengu
Dan tinggalah Carlos di dalam sendirian. Ia menggertakan gigi
nurutnya tak masuk akal. Bagaimana ia meninggalkan pekerjaan yan
*
lok dari kebiasaan hidupnya sendiri. Dan Yoshito tak mau jika Kwang Zu menjadi musuh Carlos yang sudah sepe
tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Ia harus segera
anaknya dan menatap bingung Yoshito. "Apa
segera m
" ujarnya sambil menarik lengan Kwang Zu begitu putus
engan cepa
itu, sudah terlalu lama aku menjadi mafia. Aku tak mau menghan
ngan pemikiran temannya. Apa Kwang Zu sudah g
ing! Dengarkan aku Kwang Zu, pergilah bersamaku dan jangan pernah berpikir untuk
mbali lagi, kau pergilah
bicara seseorang berhasil masuk ke dalam ruma
edua pria di belakangnya yang tak dike
uga ingin keluar seperti Kwang Zu?" tanyanya pada
nyuruhmu untuk menyelesaikan misi hari ini?" Yoshito terdiam, ia menata
ibat masalah dengan pria licik seperti Carlos. Namun, ia juga tak mau jika Kwang Zu harus berurusan dengan Carlos, rek