an menyembunyikan Lee Zin di balik semak-sem
mobil yang dinyalakan. Dilihatnya keluar dan memperlihatka
mengeluarkan banyak darah hingga membanjiri lantai di sekelilingnya. Luka memar yang meny
mbawanya keluar rumah melalui halaman belakang. Daich
a kala mendengarnya. Suara itu berasal dari belakang tubuh Daichi. Sontak membuatnya menatap ke belakang, alangkah t
ra menjauh. Setelah itu ia mengeluarkan ponsel miliknya dan
a dilarikan ke rumah sakit, tak lupa anaknya Lee Zin ikut diperiksa. Tetap
n darah, dan luka-luka di tubuhnya juga
Zu, Lee Zin sedang tertidur pulas. Ia meringis
hbac
terbujur lemah tak berdaya. Saat dokter tengah memberikan pe
Zu sontak membuat pria
etar. Ia tak tega melihat tua
kar tubuh tuannya dengan tubuh miliknya agar Daichi
in, ja-jangan sampai ia bertemu dengan Carlos atau pun lainnya, aku mohon ... ini
selamat. Tuan pasti bisa menjaga Lee Zin, bukankah ini kein
n Kwang Zu untuk selamanya. Terlebih lagi, ada anak kecil yang harus diperjuangkan oleh Kwang Zu sekarang. Daichi
dengan damai," ucapnya parau. "Ini perintah!
mah, pasrah akan yang Kwang Zu perintahkan. "Tuan juga harus berjanji padaku, kalau Tuan bisa
enghembuskan nafas terakhirnya. Ia telah tiada
hbac
ia hormati untuk selamanya. Tetapi kala mengingat anak ya
nakmu hingga titik darah terakhirku, aku berjanji padamu tuan,"
sudah disiapkan," ucap
ar. Ia sudah mempersiapkan pemakaman Kwang Zu yang digelar secara tertutup. Hanya
ang Zu sendiri. Karena itu, di pemakaman Kwang Zu, sengaja Daichi tidak mempublikasikannya pada semua o
an pakaian serba hitam. Tak lupa kaca mata hitam yang bertengge
matian Kwang Zu adalah karena ia tak ingin menjadi seorang mafia kembali. Kwang Zu gugur m
i pekerjaan kotornya. Kwang Zu tidak ingin jika anaknya Lee Zin besar nanti akan mengikuti j
ya Kwang Zu kembali memikirkan masa depannya dan tidak berlarut dalam kesedihannya ke
ga menahsehati Kwang Zu, karena pasti tidak semua orang sena
h siap dengan segala konsekuensinya nanti. Menurutnya lebih baik menyerah sekarang daripada m
memperhitungkannya, karena itu Daichi sangat ter
a mengurungkan niat. Daichi harus merawat anaknya, dan menjaga agar tidak ada sia
tanpa ada jawaban dan menyalahkan takdir untuk semua yang terjadi. Sebuah pekerjaan yang paling me
aan untuknya sendiri. Menyalahkan takdir pun percuma, karena pa
mi menebus kesalahannya, ia akan menjaga, merawat da
ngintainya mulai saat ini. Lee Zin sudah menjadi tujuan h