, Eiji terus menatap ke luar jen
u Zin, yye..
yang datang. Eiji
ukan Zin lah yang
dari Lee Kwang Zu," ucap pria tinggi tegap
Jika Zin adalah anak majikan mereka yaitu Lee Kwang Zu. Tapi Ei
bnya enteng. Mas
alau kayak gini masih
tinju mengena
ukul." adu Eiji m
bergetar, saat menyadari atribut yang mereka gunak
simbolkan gunung es itu. Ia langsung menarik Eiji. Kontan be
tadi. Yang langsung menembak punggung Daichi.
ya
rgi dari sini
sekarang diakui menjadi anak Daichi. Apa babi gend
i menenteng kerah ba
dia hanya punya anak tak berguna macam kau," hinanya
ng tidak berguna. Seharusnya
uar rumah. Meski Daichi sangat berusaha menghentikan mereka. Namun saya
kecepatan tinggi. Dibalik kemudi ada seorang an
hagian baginya dapat menyiksa orang
nak Kwang Zu?" tanya pria itu lagi. Karena
u Lee Eiji," bohong Eiji. Ia tak ing
at minggir!" teriak Frallo yang seja
Tak memperdulikan tubuh Eiji yang baga
aspal. Tapi tak ada satu pun yang peduli. Justru tawa mereka s
rat perjanjiannya pada Kwang Zu. Ia yakin sebentar lagi Zin pul
sung memanas saat menyadari pria yang hampir mati kehabisan dar
sudah berada di sebelah kemudi. Frallo semakin terta
tu goyah. Matanya menatap Eiji yang sudah tidak mengeluarkan suara. Airmat
ah mengusai dirinya. Tapi dengan s
nya. Zin langsung mengambil kesempatan itu. Ia ikut menarik se
. Tapi pria itu tak peduli. Segera ia be
sudah merangkul tubuh Eiji.
a. Bagi mereka urusan menghabisi keluarga Kwang Zu sa
rganti warna semakin pucat. Tangan Zin yang membopong Eiji begitu bergetar, r
ma jika ia membawa Eiji ke rumah sakit. Sesaat ia larut d
langsung membulat. Ayah? ia bahkan belu
langsung mera
ngan lumuran darah sebagai hiasan
tangannya membuk
n seperti anak saya sendiri dan menjaganya
t
ic
rjadi? Kenapa ayahnya sampai berjanji untuk merawatnya?
mpai aku tak mampu lagi. Zin sekarang sa-atnya a
ksud,
u Zin. Aku merawatmu waktu usiamu tiga tahun. Dan itu atas permintaan
mereka mencarimu. Kau harus berhati-hati, Zin!" Zin setidaknya sedikit memahaminya. Jadi Eiji meninggal ka
nya...!" Saran Daichi setelahnya lelaki itu tak lagi bicara,
orang yang ia anggap keluarganya ter
anya senyum meledek Frallo yang
encang. Saat ini hanya ada
Frallo sesuai dengan apa
di tempa
n badannya. Di depannya ada pria tua tak tahu diri sedang menatap lapar pada
menyakiti Evalingsta. Tidak seharusnya, Carlos yang notabanenya pamannya tega menjua
ng
menganggap kematian Alberto sebagai satu kecelakaan. Eva tahu, ayahnya orang yang
satu-satunya demi harta dan tahta. Terlambat untuk Eva menghindar. Ia sudah masuk dalam perangkap. Usianya yang belia
*
alui untuk sampai di hotel tempat Frallo beristirahat setelah melakukan pembu
t itu menuju sebuah hotel
in menuj
ung tadi ia sempat mengganti jaketnya dengan
mengetahui di mana
by. Dari tatapannya terlihat
santai. Melihat-l
pesta di bar sebelah?!" kata resepsionis menegur Zin.
a diminta untuk mengambil
ng tidur. Tadi tuan Carlos berpesan untuk jangan menggangu tidurnya. Jadi tolong buka pintunya pe
ur Frallo. Karena anak itu akan tidur selamany
cepat ia membuka pintu. Suasana di dalam begitu s
aja ia menemukan anak yang sejak tadi di carinya. Tengah tertidur santai di sofa, bahkan s
Ia mengetatkan kabelnya di tang
aksinya. Zin berjong
tahumu cara bermain yang benar," desisnya di telinga Frallo. Frallo yang merasa hembusan su
lagi mengalir dengan seharusny
ak terpengaruh. Pria itu masih membayangkan bagaimana hidupnya b
emua. Pukulan pada tangan Zin pun semakin lemah. Ia terlalu lam
abelnya. Ia ingin menanyaka
ledeknya. Sementara Frallo masih mencoba mengatur nafa
hina Frallo me
ei! katakan untuk ap
tidak tahu siapa lelaki y
Zu. Lalu untuk apa kalian mau mencariku. Bukankah tujuh belas
. Tangannya dengan cepat mengambil ponsel yang ada d
ponsel. Sampai Frallo
h berhasil menyelamatkan ponselnya. Dan Fr
. Akan berbahaya jika semua
in pon
ulnya ia begitu takut, posisinya tidak baik saat ini. Tubuhnya memepet
sama sekali tak bisa diajak kompromi.
gannya mendorong
an kuat dari dorongan Zin. Dengan kata lain
itu terjun bebas dari
ar. Mungkin ini adalah balasan
ng Zu, orang yang beraninya berkhianat pada Carlos. Dan Carlos merasa semua ini sepadan didap
lepon," ucap Carlos yang sedang asik
buahnya telah berhasil menghabisi kel
al mampus sama Dad
teriakan ketakutan me
gar suara Frallo yang teriak? sedang bicara sama siapa a
suatu yang janggal. Ia langsung
a berceceran disertai darah segar yang terus mengalir. Bola matanya mendelik kaget, tangannya lunglai seakan
ja Carlos menyangka merekalah yang menyebabkan kematian Frallo-anak