asa tak percaya dengan apa yang ia lihat. Mes
lelaki itu juga masih bimbang. Apa betul ini yang ia inginkan? mendorong pembunuh Eiji hingga tewas? Tiba-tiba lelaki itu merasa begitu keji. Tapi perlakua
birnya bungkam untuk selamanya.Jika istilah nyawa dibalas dengan nyawa d
yang siap memangsa ikan hiu sekali pun. Tak butuh waktu lama, ia mengarahkan se
masih terus melamunkan ayahnya, Daichi. Sehingga Zin hanya memencet tombol lift berniat pergi begitu saja. Sesaat papan lift menunjukkan sebentar lagi lift sampai pada lantai dua puluh tiga. Tapi Zin
ra
allo. Ia pun sama marahnya dengan Carlos.Jemmie mencari Zin di
ni." adu salah satu anak buahnya. Jemmie
idup-hidup asal itu keinginan Carlos.Tapi nyatanya Carlos ingin hal lain. Ia ingin ikut meras
an amat perlahan. Tak akan semudah itu
hati dan dendam yang ia pupuk mula
dendam, tapi Zin yang santai hanya bisa tertawa meremehkan"Ini dia orangnya, tunggu apa lagi kita habisin!" seru ketiga orang itu. Zin langsung membalas pukulan mereka bertubi-tubi. Bagi Zin yang juara WBC (World Boxing Champion) men
uah Carlos lainnya. Dalam hitungan detik sudah ada dua puluh orang yang mengepung Zin. Sepandai-pandainya ia. Z
!" terdengar suara seseorang yang ber
. Ia ingin tangannya sendirilah yang menyiksa pemud
wah. Biar Carlos melihat siapa
atkan pada Carlos. Sesampainya disana Perutn
"Bangun lo!" cerc
gila, wajahnya memerah dengan si
untuk menyiksa Zin.Suara tepu
embunuh Fralloku?
a lakukan pada adik dan ayahku
ok menyamai tinggi Zin yang sudah tersungku
i kata pantas untukm
na tujuan mereka. Tapi Zin tahu, keadaannya saat ini sang
un hanya akan percuma. Ia berusaha mengenali ke
dengan baik, mencoba men
ngah hutan. Tak akan ada yang bisa menyelamatk
m terkaman buaya. Kamu ingatkan, di samping villa itu ada sebuah
mampu membayangkan jika tubuhnya
sampingnya ke besi penjagaan. Se
" cela si
an. ia juga ingin berteriak
rang?" geram bodyg
deh. Jangan.., bisa-bisa di
tubuhnya untuk
ard itu mencari alasan. Si pengemudi terlihat berfikir, sepertinya ide temannya itu ada benarnya. Ia juga ger
ereka, yaitu Carlos dan Lee Kwang Zu
tahun yang
ubuh tinggi nan besar dengan rahang yang tegas dan lugas serta sedikit rambut yang membentang dari ujung telinga bawahnya ke dagu.
ngannya yang besar dan kekar segera membukanya lal
di sini. Kita memiliki misi baru," ujar salah seo
ki. Namanya Lee Kwang Zu, seorang pria berusia 35 tahun. Meski usianya yang terbilang tidak muda lagi, tetapi perawakan yang dimili
g Zu ingin hidup bahagia bersama anaknya tanpa harus memikirkan peker
a tidak ingin Zin dibesarkan dalam kekerasan. Harapan Kwang Zu pada Zin sanga
ngin berhubungan dengan dunia yang suram dan tak terkendali. I
erang pertama. Aku yakin dengan kemampuanmu bisa
atu rekan kerja, Carlos de Bau
Tak peduli targetnya adalah musuh atau teman, ia akan segera membasmi jika disuruh. Carlos percaya h
asnya membuat semua orang yan
adi pemasok senjata yang kau inginkan. Tinggal sebutkan saja apa dan bagaimana sen
itu. Aku sudah tak bisa melakukan hal ini lagi," Ia menatap teman-temannya sat
a dengan Kwang Zu. Semua tatapan kini beralih menatap Kwang Zu meminta penjelasa
masalah karena pekerjaanku ini, kemarin seseorang itu memberikan aku kesadaran. Sesuatu hal yang seharusnya aku kerjakan sejak
. Perasaan yang sudah sangat lama Kwang Zu gadaikan untuk pekerjaan haramn
tunya sukses membuat
ia menepuk pela
ai harus bercanda seperti ini? Apakah kau sedang ingin men
isu menundukan kepala dan itu berhasil membua
ataanmu? Tapi mengapa?"
kan anak pertama kami, aku tak mau masa depan anakku men
menjamin keselamatan anakmu?" tanya Yoshit
u kebahagiaan kecilnya hancur, aku sudah berpikir dengan matang mengena
bertumpuk di dadanya yang bidang, lalu ke
elah ratusan target yang kau bunuh
Yoshito terdiam tak melanjutkan ucapannya. Su
di depannya sendiri. Kedua matanya menatap Kwang Zu yang terdiam membisu. Melihat hal
arena Carlos sudah berbicara, ia tak bisa