ang kalau kau mau
enyendok es krim. Sudah satu minggu pemuda itu tidak bosan 'memeras' Peony karena kesalahannya. Pemuda itu
pemuda mengatakan tidak menyukai es k
iliki sihir yang bisa memerangkap li
resi wajahnya pun tak kalah datar. Membuat Peony ingin mencoret-coret wajah itu d
lib
uda mengernyi
" tanya Peony tak pah
kau saa
ny naik. "Apa ur
in kabur
ab
bertanggung jaw
lah itu, aku harus pergi ke desa tempat asal ayahku untuk mengunjungi nenekku! Kalau kau mau es krim lag
jadi jawaban atas ucapan Peony. Pemuda itu kembali pada kegiatan awalnya, menyendok es krim di depannya, lalu memakann
endengu
Aku curiga sikapnya akan semakin dingin karena kebanyakan mengkonsumsi
utuh es
Ini bukan kali pertama kedainya diserbu orang yang memesan. Su
iannya jauh di atas rata-rata. Tidak seperti biasa yang kalaupun ramai, tidak sampai ant
senang. Peony dan para karyawan pun tentu saja merasakan hal y
Apalagi ia hanya bekerja saat libur musim panas se
*
ng kanannya. Kalian pasti sudah bisa menebak, bukan, siapa pemuda tersebut? Ya, pemuda itu adalah pe
sa muncul di gereja
mengikuti Peony? T
ngan Peony beralih pada sang ibu
-dia tem
man
engar nada aneh yang dikeluarkan sang pemuda. Seakan pemuda
ku seperti itu?! Peony juga terpaksa mengatakan
menganggapku teman, t
man boleh marah-m
tika sang pemuda justru menjawabnya seperti itu. Dia jad
esal
au
gan Peony. Membuat Peony tak bisa melanjutkan kekesalannya pada sang pemuda. Dapat Peony lihat sang
enyum sedikit saja akan mem
t. Sampai tiba saat Pastor akan Homili ( be
sampingnya yang menatap
a tidak tahan lagi ingin bertanya lebih lan
sang pemuda. "Seda
main bola selain beribadah?" Sang pemuda memba
karena jawaban sang pemuda
perlu menjawab pertanyaan dengan pertanya
imu. Bukankah kau melihat aku
u kalau kau sedang beribadah, t-tapi k
muda menoleh ke arahnya. Tatap
an untukku masu
n beg
gin mendengarkan Pastor tanpa gangguan." Ucapa
n selain diam. Matanya melirik kesal sang pemuda sebelum
*