K ON 11 T
regangkan otot-otot yang kaku setelah bekerja paruh waktu di sebuah kedai es kri
Jembatan yang ia datangi saat ini adalah salah satu jembatan indah yang ada di negaranya. Di samping kiri dan kanan
ny tersenyum lebar menatap anak-anak kecil bermain di kolam air mancur yang berada di sisi-sisi taman. Anak-anak kecil itu terlihat semakin kecil dari kejauhan seperti ini. Matanya mengedar. Menyusuri keindaha
dirinya di jembatan ini. Kebanyakan orang-orang yang berkunjung lebih memilih be
tiba-tiba memanjat tiang jembatan. Sang
negak. Apa-apa
Peony segera sambil berla
ak mereka semakin dekat, dengan posisi pemuda itu masih memanjat
ranya terdengar berat dan serak. Apakah pemuda itu h
tersebut. Mereka kini hanya berjarak kira-kira tiga langkah kaki Peony. Peon
maksu
k baik, kau tahu?! Itu adalah dosa
g pemuda menghentikan ucapannya saat melihat topinya akhirnya benar-b
erik sang pemuda. Ia juga sempat melihat ada
a mulai menyadari situasi. Sang pemuda bukan i
g pemuda yang masih terpaku menatap topin
saat sang pemuda ti
jatuh..."
kau! Kau tahu topi i
-a
tangan pemain baseball
ngkah saat sang pemu
sungai. Berharap ia dapat mengejar benda berharga itu. Kalau pemuda tadi mengatakan jika ada tanda tangan asli dar
JANGAN
peduli sang pemuda berteri
, KAU MAU TE
anpa peduli tulang-tulang tubuhnya nyeri. Bagaimana tidak nyeri jika baru saja ia sele
KAU, GAD
berhenti setelah berhasil sampai di sisi sungai. Ia menghirup udara dengan rakus. Matanya mencari sesuatu di dalam air sungai yang
ya kau
at topi baseball putih berjalan mengikuti aliran su
MAU KE MA
ikan suara berisik di belakangnya
r
angannya ditarik, lalu tubuhnya
gan-jangan kau yang
sentimeter saja saat ini. Peony baru menyadari pemuda asing ini memiliki wajah yang sangat tampan. Rambutnya berwana cokelat gelap dengan ekspresi ya
u mau ma
unan saat kembali mende
sembaranga
gan menuduhku, sam
aku akan mengam
mu mati konyol k
nya murka. Tak lama, Peony menunduk. Memainkan j
pak
a di sisi sungai. Sang pemuda duduk dengan napas terengah. Matanya kembali menatap Peony tajam. Membuat Peony seketika membeku. Pemuda itu mem
juk Peony penuh peringatan. Napas pemuda itu masih belum normal. Sang pemuda menumpukan kedua telapak tangan
... topimu?" tany
mbali menatapnya. Peony merasa seda
us mengg
gi bagaimana caraku mendapatkan tanda tangan dari pemain basebal
akan aku gigit pipimu yang
rtinya pemuda itu adalah orang yang kasar. Ya Tuhan... kenapa Peony bisa bertemu dengan orang seperti ini ya?! Peony menyes
mengganti topimu i
aus karena berlari mengej
a terlihat memerah seperti kepanasan. "Daripa
ngernyit aneh. "Aku
empatku bekerja sangat enak. Kau akan k
tid
yo
sembarangan
*
lag
n aku e
dua hari sang pemuda meminta ganti rugi topinya dengan cara memaksa Peony mentrakt
ini pem
u habis hanya un
kau membuat t
malas. Jawaban itu sel
anya karena kesalahan
*