bapak ku sudah bangun. Bapak ku sedang membaca koran di
semula. Dan langsung pergi beranjak membantu ibu di dapur. Memba
ram kehamilan saja la?"
bilang. Keadaan ekonomi
ku malas ke rumah ibu k
. Bosan rasanya mendeng
dak kaya, kerjanya hanya sebagai OB. Tidak ada masadepan yang cer
ga belum rejeki
inggalkan semua barang yang belum di susun. Dia meraju karna aku ti
lum di susun. Tanpa sadar, tiba tiba saja
u kaget da
ter
ang bangun." Bisik ses
gagetkan ku. "Eh, kak Devan nga
ngen liat muka mu syla.
ak Devan."
bua
eneran l
tahuan kak Oca." Aku takut bila o
dia pergi begitu saja ke arah kamar mandi. Aku salting sekaligus juga takut
selesai aku kerjakan sendiri. Ibu masih meraju dan setelah itu dia tida
asih berserakan. Tiba tiba kak Oca dan Devan datang menghamp
selesai?" T
inggal buang sampa
ya kakak mau ajak jalan sekalian anter ka
kak Devan. Toh mau bulan madu kan, aku g
uat kamu jajan." Kak Oca memberikan uang seratus ribuan dua lembar, tanp
akak ku yang baru jadi
ihat ku dengan senyuman nakal. Dia seperti ingin meray
g ku dengar mereka tidak akan tinggal di rumah ib
jalan dulu ya La
a seperti itu sambil senyum dan mengedi
kali dengan kakak ipar ku itu. Masalahn
, siap siap saja bakal di amuknya. Wa
a siang. Aku pun pergi merapihkan baju baju ku yang harus aku bawa pulang sor
di kamar. Ibu sedang tertidur, pa
Ucap ku sambil menepuk pelan pundak i
ibu, tapi mau di apa. Aku harus berpami
bangun." Sahut ibu k
dah ngejawab omongan ibu, mungkin aku terlalu
kamu harus ikut program hamil." Hah
deh Bu, iyaa nanti aku usahakan ngebujuk mas Edi untuk ikut program.
kontrakan dulu ya bu. Entar kalo k
alan ya La." Aku pun mengambi
Ibu yang mendengar ucapan ku seketika lan
ga bisa lengah sedikit past
, paling bapak lagi ke
Ibu langsung masuk ke dalam kamar sambil mengomel
unggu." Ibu pun bergegas keluar dari kamar. "Ini sangu buat di jalan,
sangu di perjalanan. Begitulah Ibu ku, dia suka ngomel nam
memeluk Ibu di depan rumah." Makasih ya bu, maaf
tetangga. Bikin malu aj
erpamitan sekali lagi " Ya udah Bu, aku jalan du
hati di j
nyak makanan dan juga kue, aku tidak apa apa, karna rumah Ibu dekat de
g aku tuju. Yak seperti kemarin, aku harus dua kali menaiki angkot aga
ri ku sangu yang lumayan, jadi aku b
awa lumayan banyak, aku tidak kuat ka
Edi. Tandanya dia belum balik dari kerja. Ku ambilla
akan menumpuk, dan juga pakaian kotor di mana mana. Belum lagi semut sem
asa nya aku pergi meninggalka
g sayang. Tapi nyatanya
utu
nting barang aku pun membersihkannya
ghhh.
kin aku cape saja." Aku ngomong
rungan. Aku pun langsung merebahkan diri ku ke atas kasur. Tidak ada ranjang ya
beneran cinta dengan ku. Kenapa juga aku dulu memilihnya, lelaki yang tidak peka d
otor yang datang. Aku memang sengaja tidak mengunci pintu, karna aku
p miskin dan lelah setiap saat seperti ini." T
ek!.
suara pint
apnya dari luar kamar. Namun aku tida
aku langsung pura pura tidur da
ang, kam
ngkan badan ku. Tapi aku tetap ti
ng menutupi muka ku dengan kasar." Heh Arsyla, suami mu ini sudah pulang. Bu
r ku dan ku pukul dia dengan
. Haaa... Aku juga capek, aku
unin kek apa kek, asal kamu tau ya mas, aku di rumah Ibu itu bantuin Ibu
. bagaimana aku mau istrahat." Ak
salah hanya minta maaf dengan tida
a nya juga laki laki mana ngerti beber
ia berkata semua urusan rumah adalah tugas istri
iam dan tidak ku hiraukan dia pada malam itu. Aku pun lebih memilih mengambil han
Merapihkan semua barang yang ku bawa dari rumah Ibu. Setel
e Con