enginjak enam minggu!" ucap dokter yang terse
aca kata-kata yang tertulis di atasnya. Aku hanya pernrus kulakuk
ini, apa dia akan bahagia dan melan
kan menuduhku mencoba untuk menjebaknya dengan bayi. Di
tiku. Aku memasukkan hasil tes ke dal
terparkir dengan jendela terbuka sebagian. Wajah tampan dan dingin
na daya tariknya. Beberapa wanita, tua dan mud
rang yang paling tahu betapa menawannya dia, itu adalah aku. Aku sudah terbiasa dengan pemandangan ini setelah bertahu
, sedikit mengernyit. Tanpa membuka matanya, dia be
rak yang telah ditandatangani oleh kepala
atangani kontrak, tetapi aku bertemu Evan di jalan. Yang me
ara. Namun, setiap kali dia berbicara, kata-katanya berwibawa, tidak menyisakan ruang untuk
ggung dan menarik
utuh usaha yang sangat besar untuk membiasakan diri. Seiring berjal
h menjelang malam. Ke mana dia akan pergi? Meskipun aku penasaran, aku tidak berani bertanya tent
atu besar yang mengendap di perutku. Aku tidak tahu bagaimana menyampaikan berita itu pa
nku yang memegang tas menjadi berkeringat. Butir-butir k
n dingin, sudah merasakan bahw
selalu memperlakukanku seperti ini. Meskipun itu membuatku kes
ang ingin kuucapkan sederhana. Itu hanya dua kata, tetapi ponseln
apa,
ur hidup mereka. Mereka memberikan semua cinta mereka pada orang
butannya hanya untuk Lia Taswin. Aku bisa mengetahuinya
ba menginjak rem dan berkata dengan nada menghibur, "Jangan menangi
a tiba-tiba menjadi dingin dan tegas seke
tah tanpa ruang
gir jalan. Aku mengangguk, menelan semua kata-kata y
ngannya dengan cinta. Wanita yang dicintai Evan adalah Lia. Aku hanyalah seorang wanita yang me
. Ketika terbaring sakit di tempat tidur, dia memerintahkan cucunya untuk m
ada. Setelah kakeknya meninggal dunia, dia tidak sabar untuk mencari pengacara dan menul
lalu menganggap rumah ini seperti salah satu rumah berhantu yang muncul di film horor. Aku tidak memiliki seler
ndengar suara samar-samar dari sebuah
sudah k
pergi untuk m