song, seperti sedang

orang suka pukulin kam

engangguk, air matanya kemudian j

mua orang melakukan kekerasan sama Lusi aku bersump

tu pada Lusi? Apa karena Lusi bukanlah anak o

ang, jujur saja semua itu membuatku sema

las. "Lusi Lusi tenanglah, sekarang katakan sama Abang, ke

kembali diam dan

seraya kembali menangis da

a. "Gak mau mandi s

katanya lagi, Lusi lalu memegangi

makin histeris dan terus ber

Abang di sini." Aku memeluknya erat, walau b

alu ambruk ke

ak mau mandi Bang, gak mau mandi Bang, Lusi

striku sekarang begini? Ia pasti benar-benar te

uk di lantai

lah, tapi mau bagaimana lagi? Mungkin ini memang udah takdirnya, jangan terlalu disesali Lus, nanti kamu malah tamb

bruk di pan

ang dari Taiwan jauh-jauh cuma mau melanjutkan

saja jatuh ke rambutku dan perlahan kur

, Yassir enggak tenggela

dan kembali dudu

dnya?" tanyaku serius, tapi

gegabah meski aku sangat penasaran dengan apa yang diucapkannya soal kematian anakk

sampai lupa tadi aku akan memberinya makan dan minum dulu. Mungkin

u ya." Kuambil sepiring nas

seraya mengambil piring dan sendok

kan saja, mungkin Lusi memang in

serta lauk pauknya itu ke dalam mulu

a luka," ucapku sambil berusaha mengambil kembali piring berisi

aya terus memasukan sendok demi

a, istriku benar-benar kelaparan ata

Bang, m

ngin yang tadi kubawa. Dan cepat di

s banget

k sambil terus sibu

, masih banyak di da

epiring itu habis, ia lalu mengambil

menit saja semua makanan

h, pisang satu serip, anggur kira-kira setengah kilo

emang ibu gak pernah kasih k

enak, makan garem aja," jawabnya d

der di si

ahkan mereka bilang istriku gila, tapi entah kenap

ar sendiri bagaimana ibu dan

kasih makan sama garem gitu m

k, kemudian ke

at keterlaluan? Sebetulnya ada