a itu sangat bahagia. Senyum terbit dari wajahnya yang mulai menua. Di lorong lantai sat
n terlihat menge
ngutukk
k berani T
itu, apa dia
inya be
ng menyu
terkejutnya Vincent mendapati Ayahnya telah berdiri dibalik pintu utama mansionnya. Jantungnya hampir saja
inya disofa empuk ditengah ruangan. Tuan Corleane mengik
a hari lagi" ucap Aya
incent t
semuanya tanpa ada pers
n apa yang
a menikahi gad
nta
kahi wanita yang tidak ku kenal, terl
melakukan apapun! Bisakah kau menuruti keinginan orangtua ini sekali
perintah. Tidak ada yang mampu menolaknya, termasuk dirinya. Deng
an dua hal untuk b
udah tidak berselera mende
bersyahadat, kemudi
un
akan tentang i
yang diminta untuk mengislamkan putra pertamanya. Dante mendatangi sebuah masjid yang bera
njabat tangan Syekh Muhammad, Vincent mengucapkan dua kalimat syahadat dengan sempurna.
Sebelumnya Vincent mengira bahwa sunat ialah memotong habis 'miliknya' seper
di internet ditambah informasi dari Sye
abis miliknya yang tidak manusiawi itu"
r sana!" har
jadi anjing yang manis disini" ujar Dante
jingan i
uar saja Dan, atau aku juga akan memangkas habis milikm
utupi 'miliknya' yang te
dari ruang mematikan tersebut. Dirinya du
sembuh? Aku me
metode sunat dengan penyembuhan paling cepat. Kau han
an menikah!" Vincent mengac
bah jadi pria mesum!" seloroh
kuti satu mobil jeep dibelakangnya. Suasana sangat hening didalam mo
reka. Kaca mobil van tersebut sedikit terbuka. Sebuah temb
ya. Dante yang berada disampingnya mengeluarkan sebuah glock yang tersembuny
ng sejajar dengan mobil milik Tuannya. Tembakan dari senjata milik Dante tepat meng
kembali ke mansion guna melindungi Vincent. Sementara dirinya dan
ut. Pertempuran pun tak terelakkan. Suara peluru bersahut-sahutan. Lima
ara milik Vincent. Sebelum pergi, Dante menatap tajam kearah
yang terciprat darah dari musuh. Membuat seseorang yan
seorang psikopat seperti Dante. Seorang pria yang berada dikursi kemudi tampak m
tapi aku gagal membunuhnya! Semuanya akibat p
pandai membuat musuh ketakutan. Dante tak ubahnya seper
ih bodoh seperti dulu" gumam Dante sera
annya karena tak bisa menghadapi musuh. Ken mendorong kursi roda menuju ruang kerja Vincent diujung lantai tiga. Tak satupun kalimat terl
engatur transaks
stikan semua akan be
Setiap transaksi yang ia lakukan tidak pernah gag
cara tak sengaja ia berpapasan dengan Dante. Penampilan sang Tuan Muda Kedua
gagang glock miliknya. Ken memekik tatkala mendapat sebuah hadiah dari Dante secara
t. Terlihat Vincent tengah sibuk didalam ruang kerjanya di lantai tiga
ak
tang dengan membawa kekesalan yang sudah dipuncak ubun-ubun. Dante yang meradang, menjatuhkan diriny
anti pakaianmu seb
n tak puny
ah
anggap dia telah berhutang padaku! Aku akan menagihnya sua
saja
ngannya. Sementara Vincent, pria itu tampak tengah memiki
nyakan suatu hal pada sahabat sekaligus saudara angkatnya tersebut. Namun
arus malu-malu" ucapnya
u tau tentang
mendengar Ayah telah me
a tau tentan
nte lantas membenarkan posisinya. Pria itu menyipitkan
ainya, tapi mengapa kau ingi
h mengetahui tentan
a. Aku dengar di
rnah bertem
Dia wanita, tentu saja cantik,
ar g