ivitas seperti biasanya. Begitu juga dengan kedua orang tua Lin
persiapkan keperluannya untuk men
sang ibu yang datang dari
putih." Lintang menjawab sambil
ambut pitanya?
elihat anggukkan kepala sang anak. Wanita itu kemu
na. Senyum tulus terbong
senyum. "Ma
epetan sarapan biar nggak
s beranjak dari kamarnya. Dia melangkah menuju r
sapa Lintang
ang di bacanya. Kemudian lelaki
Ayah," jawa
rna yang sudah menempatkan
goleskan selai coklat kesukaannya. Dia
m berapa Lin?" t
ng jam dua juga udah p
manggut mendengar
emput. Tapi kalau nggak bisa kamu p
lau Ayah nggak bisa jemput, Lintang minta
-siap gih. Udah sia
on segera bersiap-s
ang mencium punggung tangan
mengelus pucuk kepala sang anak dengan lembut. Tak
asuk ke dalam mobil. Pak Anton melaju
tiga lantai. Lintang sempat terpana melihat bangunan megah itu. Dia takjub aka
ah saat melihat anak gadisn
gunan itu dengan takjub. Walaupun sudah beberapa kali ke mari. Ta
olahnya udah keren. Bangunannya mewah dan megah. Yan
capan ayahnya. "Lintang sekol
lau Ayah bisa jemput, nanti Ayah jemput." Ucap P
g chat Ayah dulu d
mobil dan berjalan menuju sekolahnya. Dia berjala
s berhijab. Gadis itu lantas
elihat gadis itu. "Baru
kkan kepalanya. "Ka
Ayah," jawa
anggut-manggut mende
et Lin," ucap g
a maksudnya?" tan
ikepang dua kayak gini. Jadi ke
erah mendengar pujian
h. Kamu juga cake
ersenyum manis mende
untuk MOS hari ini ka
nyiapin semuanya. Jadi aku n
g bantuin," ucap
ada yang bantuin?"
enundukkan kepalanya dalam-dalam. Ada r
s yuk. Entar telat
emudian mengangguk pelan. Lintang merangkul pundak
k-anak yang sudah datang. Karena belum ada pembagian
pemuda berbadan gempal pada kedua gadi
Lintang. Sedangkan Annisa hanya
pemuda berbadan ceking pada
Baru sampai?"
aja nggak telat
s masuk ke dalam kelas. Dia membawa sebuah kertas dan
muda itu sambil mengedarkan p
intang mengang
m tipis terkembang di wajahnya yang tampan. Kemud
gil silahkan tunjuk tangan." Ucap
tinggi. Gadis itu memakai kacamata tebal d
," ucap g
s menatapnya. "N
," jawab g
tar hadir yang dibawanya. Dia meneliti s
sya?" tanya pe
kepalanya. "Iya Kak. I
gerin baik-baik. Jangan ngobrol aja,
itu menganggukkan ke
um saya panggil?"
elat," sahut
erbuka. Di sana berdiri seorang gadis b
telat," ucap
engan sorot tajam. "Sia
Kak," j
ma yang dibawanya. Dia meneliti kemba
inata?" tanya
hnaz itu mengangg
," teg
Syahnaz segera berjalan menuju te
tau nggak mendengar saat saya panggil. Untung a
wab semuanya
i kelas sampai ada guru yang
menjawab 'iya'
S berakhir yang namanya saya panggil sege
a," panggil pem
tang mengangkat tang
i temui saya di rua
karena jatuh cinta. Tapi dia takut telah melakukan kesalahan
*
sebuah chat pada sang ayah untuk meminta di jemput. Tapi ternyata ayahnya sedang ada meeting
pulang?" tegur pe
aget mendengar tegu
" jawab Lin
k apa?" tanya pe
a orang rumah nggak ada yang
ggut-manggut mendenga
g bareng?"
u. "Ganteng banget sih nih cowok. Pante
bari menggoyang-goyangkan tang
Kenapa?" ta
Mau pulang bareng nggak?
a Kak," ucap Li
um. "Enggak usah takut. Aku ngga
i Ka
. Entar malah dicariin sam
an Jason. Dia akhirnya menerima tawara
. Saat ini mereka berdua sedang d
gukkan kepalanya tanda mengerti. Pemuda itu kemudian mela
a Lin." Jason menepikan kendar
i Ka
akan, aku anterin kamu pul
menolak ajakan Jason. Dia
lang kali menelpon ponsel Lintang tapi g
na sih Nak?
kemudian membuka aplikasi hijau dan mencoba menelpon Li
a sih tuh anak." Mirna bergumam seorang diri. Raut wa
. Dia lantas beranjak dari teras dan masuk ke da
amu'al