n salam terus terdengar hi
ikum," ucap o
apa ya?" Tanya Bi Iin den
rna-ny
luan apa ya mencari Bu M
aya sampaikan sama Bu Mirna," ucap orang
s memanggil sang majikan. Dia menatap tamu
atikan dirinya. Seolah ada yang salah dengannya
? Ada hal penting yang harus saya samp
a. Perempuan itu masih saja berdi
Mirna sedang sakit. Saya disuruh oleh Ndoro putri u
Tanya Pak Anton saat melihat
sebentar ya." Mirna segera bangkit dari duduk
mbali ke ruang makan den
apak sekarang Ya
Bapak?" Tanya Pak Anton
u buka mata. Bapak terus mengigau. Sekarang kita ke sana."
era mengajak Mirna dan Lintang unt
keluarga segera meluncur ke rumah mertuanya. Selama perjalanan
uh lagi darah tingginya?" tanya Pak Anton yan
atan sehat-sehat saja. Terus semalam Ndoro Kakung minta dibuatkan kopi. Nd
ri sang sopir. Sedangkan Pak Anton hanya menghela napas
ediaman orang tua Mirna. Mirna segera tur
ikum. Bapak,
g ayah terbaring lemah tak berdaya. Sosok lelaki yang dulu gag
uhkan tubuhnya di tepian ranjang. Air mat
engerin omongan Bapak. Maafin Mirna yang sudah jadi
ir mata mendengar ucapan pen
. Sekarang doakan Bapakmu supaya cepat sehat ke
antai. Tangannya masih saja me
Eyang, Lintang data
ke sekeliling. Seulas senyum terukir di wajah rentanya saat melihat sang cucu berdiri di ambang
g mertua, lelaki itu segera menyingkir dari sana. Lela
?" tegur Bambang, ad
Iya nih ngadem,"
ari kakak iparnya itu. Kemudian dia i
anggil nama Lintang sama Mbak
oleh adik iparnya itu. Tak sedikitpu
. Tapi ego Bapak yang terlalu tinggi membuat
a diam mendengar perkataan sang adik. Lelaki itu hanya
ak itu kepingin ngobrol sama kamu. Tapi Bapak masih ge
saudara-saudara iparnya itu. Le
ang seperti itu. Bapak memang terkesan ketus dan kejam. Tap
m mendengar ucapan
udah lulus ya Mas
udah keterima di SMA favoritnya dia,
gi ya Om," sahut Bagas yang
as. "Alhamdulillah Gas. Lintang masih di
masih saja berapa di luar. Lelaki itu t
sakan kehendak diri," ucapnya dalam hati. Ada sedikit penyesalan
mbuskannya perlahan. Mencoba menenangkan hatin
panggil
k udah tidur?" t
mendengar pertan
dur." Wanita itu menempatkan
gin banget lho. Nanti Mas Anton masuk a
Sebentar lagi Sayang.
Besok kan Mas Anton ha
mudian lelaki itu bangkit dari kursinya dan melangk
*
Anton baru saja selesai mengambil wudhu dan
dahnya. Lelaki itu masih duduk bersila diatas sajadah panjangn
kamar Pak Tasrip. Pak Anton segera bangk
. Pak Anwar, Imaniar, Bambang, dan juga si ke
k Anwar begitu sampai
long bapakmu War," isak Bu Lamirah. Di sampingnya, Mirna juga tampak men
k keluar dari kamar. Sedangkan Pak Anton merangk
Eyang cuman tidur aja kan?" Lin
ik untuk Eyang ya anak
kan dengan erat. Mengelus lembut lenga
-nya . Pinjam tempat air untuk memandikan
k sangat terpukul atas kepergian sang suami. Wanita r
i. Dia meraung memanggil-manggil nama sang ayah. Dia merasa sangat
yak yang berdatangan. Para lelaki menyiapkan tenda untuk tempat
bang?" tanya Pak A
ua udah siap,"
ian lelaki itu berjalan menghampiri seor
anya Ustaz," ber
n lelaki itu berjalan ke dalam untuk menggotong
mandikan Bapak Mi
id Mbak. Maaf." Mirna menunduk
nggung adik iparnya
au begitu," s
siap untuk dikafani dan disalatkan. Pak Ustaz te
para pelayat yang ikut menyalatkan jenazah Pak Tasrip. Tak
alatkan sa
Anton tampak ikut membantu mengangkat keranda jenazah. Banyak
bang aja ya," kata Bamb
naik ke atas motor. Walaupun Pak Tasrip tak suka p
mah Pak Tasrip. Kini tinggal beberapa orang saja yang tin
mu nggak jadi anak durhaka, bapakmu