renggut kesuciannya dulu. Bayangan masa lalu kembali menari-nari dala
Tangan kelar lelaki itu mencoba meraih tubuh mungilnya. Mirn
indar dari aku?" Lelaki itu bertanya d
embok di belakangnya. Tubuhnya gemetar hebat saat
enghindar terus. Malam ini m
i berteriak saat itu juga. Tapi suaranya terasa tercekat di teng
epuk pundak sang is
suami berdiri di belakangnya. Anton menatap
nton dengan mimik waja
melirik ke arah ruang tamu. Di sana lelaki tua
ja. Biar Mas yang temuin
at-cepat melangkah menuju kamarnya. Dia segera
ng istri dengan penuh nafsu. Mata Anton menatap tajam ke arah
" tanya Anton t
itu tersenyum miring. "Aku ada
nnya kepada saya. Biar nanti saya yan
ia mematikan sisa rokoknya dan menatap A
Mirna. Sebaiknya kamu jangan iku
itu. Dia tetap saja duduk di sana tanpa s
apa sebuah suara yang
dian dia kembali menatap lelaki yang di panggilnya den
mah ini?" tanya Yani dengan s
rna. Tapi lelaki ini menghalangi aku." Juraga
rah Anton. Matany
panggilkan Mirna." Yani berk
i ruang tamu. Dia juga tak menghiraukan per
n Mirna. Juragan Sofyan mau ketemu sama Mirn
kan permintaan Yani. Yani pun merasa kesal dengan sikap Anton. Ke
Saya panggilkan Mirna
uknya. Dia menghalangi jalan Yani yan
u. Jangan halangi jala
. Lelaki itu sama sekali tak bern
rang mau lewat tuh minggir dulu. Jang
, Bambang dan Anwar juga Iman
?" tanya Bambang
e depan," jawab Imaniar mewakili san
ka melihat Anton sedang di maki-maki oleh Yani. Mereka bertiga juga me
sum ya Mas?" bisik Imani
kkan kepala menjawab
Belum kapok-kapok juga
tamu. Dia tak tahan juga melihat ad
ini?" tan
ar. Termasuk juga sang juragan mesum itu.
di sini. Sana diluar s
mau ketemu sama Mirna. Tapi lelaki b*****t ini nggak ngizinin Mirna
ani. Pemuda itu tahu siapa Yani. Orang yang de
ton yang maki-maki B
an tak suka. Dia tahu hanya Bamba
aturahmi saja dengan Mirna. Tapi lelaki kurang aj
ke arah fitnah itu. Dia sama sekali tak mencoba membela
sebaiknya kita cek CCTV aja untuk tahu siapa
pak melirik ke sudut ruangan. Dia seolah mencari sesuat
akut ketahuan bohong
ang. Perempuan itu amat sangat
gitu sih?" Imaniar ikut berbicara. Sejak t
ngar suara Imaniar. Dia juga sangat
ntuk bertemu dengan Mirna. Aku pergi s
Juragan Sofyan dengan sor
an pergi dulu. Biar saya pangg
Lelaki tua itu sudah tak berminat la
emanggil Mirna ke mari. Sudahlah! Aku sudah tak berminat
meninggalkan kediaman orang tua Mirna. Dia tak peduli pada suara Yani yang teru
gan?" Yani membentak Anwar dan yang lainnya set
ng lempar pandang. Mereka berempat tamp
ah. Kalian harus bertanggung jawab karen
a saling tukar pandang. Mereka tak me
tang Bude. Kalian harus siap membayar hutan
sinis mendengar uc
ar hutang Bude pada juraga
semua harus tanggung jawab. Terutama kamu
de kenapa juga kita yang harus bayarin utangnya. It
ggagalkan rencana Bude," ucap Yani keceplosan. Dia bur
engan Mirna. Kemudian Bude menyuruh Mirna untuk m
ia tak menyangka jika Imaniar tahu semua rencananya. Padah
rgi meninggalkan rumah itu. Dia merasa kesa
*
nyinari alam semesta ini dengan sinarnya yang
ah. Dia hari ini akan melakukan registrasi ulang di SMA TAR
mbang yang sudah berdiri
udah Om. Berangkat se
an sang keponakan. Sejurus kemud
ang. Gadis itu memang terkenal manja pada
ambang dan Lintang berpapasan d
ng, bibir perempuan beralis celurit itu menc
Sama lelaki kok gelendot
perkataan kasar Yani. Mereka tetap
tnya masih saja menggerutu tak jelas. Entah dia cemburu pada Lintang yang
mulu?" Mirna memberanikan
dari Mirna. Perempuan itu lantas memasa
gelendotan sama lawan jenis kayak gitu? Kalau dilihat ora
anjang sebelum menjawa
ggak gelendotan sama laki ora
m saat melihat siapa yang men
otes apalagi?"
da perempuan yang notabene adalah istri dari keponakannya send
gak bisa menekan nenek tua ban
nek lampir itu keluar dari r
akan berdiri tepat dibelakangnya. Iman