sergah seorang wanita muda berparas cantik kepada seorang lak
nimpali. "Vanya tidak sudi menikah dengan pria cacat sepe
Pandu Bagaskara, seorang pebisni
perti itu!" jawab Pandu dengan su
u sangat menyukainya," tutur Pandu, tidak percaya dengan si
lumpuh dan cacat seperti sekarang!"
apa hidup Zena jika menikah dengan dia
etika menjadi panas. Winda, istri dari Pa
apa yang akan menikah dengan pria itu?
k
lain berjalan masuk. Dia langsung mengha
a berkaca-kaca. Hatinya seketika terasa perih me
!" sahut Zena. Wajahnya terlihat senang melihat
engerti. Dia memandang kedua k
dari sahabat ayah. Kau saja yang menikah dengan laki-laki
ngan angkuh, begitu pula Vanya
ar!" sah
at menyembul di pelipisnya. "Erina baru berusia sembilan belas tahun. Bagaimana mungkin Ayah membiarkannya menikah di usia
semakin terlihat gusar meliha
ari kami yang menikah?" protes Vanya, ana
Erina. Hanya Erina anak kesayangan Ayah!" tegasnya sembari mende
mereka mengatakannya dalam nada tinggi, tidak memperhat
tan untuk mengamb
menikahi pria itu?" Erina bertanya. Anak bungsu itu
pak. Erina selalu menjadi yang terti
Kami tidak akan meninggalkan kekasih kami untuk menikahi pria lumpuh itu! Lagi pul
ta itu seakan mencurahkan seluruh kekesalan
kemari, tidak jarang gadis itu mengambil dua pekerjaan sekaligus dan masih membantu di restoran sang ayah. Semua itu ia lakukan
ulai lolos membasahi pipinya. Mata Erina tampak merah dan ga
ena dan Vanya," ujar Erina, berhar
benar, Erina. Hanya kamu yang pantas untuk menikah dengannya," uj
n. Mereka masih memiliki kesempatan untuk mencoba banyak hal. Kalau kamu kan hanya lulusan SMA, p
h kembali. Keduanya tampak senang karena dibela oleh sang ibu
ibir ibunya sendiri. Hingga tanpa sadar Erina seakan kehilanga
Namun, itu pun karena pilihan kedua orang tuanya. Setelah lulus SMA, mereka tidak ingin membiay
arut malam, sementara kedua saudarinya ha
," jawab gadis itu dengan suara gemetar. Seb
ng, "Pria itu tidak akan bisa menjamin masa depanmu! Dia
a dengan air mata membasahi kedua pipinya. Wajahn
tidak ada satu dari kita yang mau menikahi anaknya, keluarga kita benar-benar akan terpuruk. Kamu senang melihat Ayah menderita?" tanya Winda
g dan terisak. "Tid
Erina akan siap menikah dengan Bastian," titah Winda tanpa ragu, mengabaikan Erina yang sejak tadi menggeleng, memohon agar
anggukan bersemangat dan senyum lebar. "Ba
ksa menikahi sosok yang tidak ia kenali. "Kalian bena
i bertubuh tegap berjalan melintasi koridor. Langkah
ahan kayu jati, terlihat seorang p
perempuan yang akan kau nikahi
menatap lurus ke arahnya. Irisnya seh
iku?" Pria bernama
ali, tampak patuh dan
am. Garis-garis wajahnya
etahui bahwasanya aku
ikan pada Bastian. Namun, mereka semua sama. Mereka ak
lumpuh setengah badan setelah k
lain, ia mengetahui siapa orang-orang yang benar-benar ped
engaja menekankan bahwa dia adalah pria yang lumpu
ngetahui bahwa Tuan lumpuh," jawab Deon, sek
hwa ia adalah pria yang lumpu
t mus
a. Namun, keduanya justru berbalik merendahkannya setelah kecelakaan itu, dan Bast
g mau menikah dengan