muk A
ka, sampai akhirnya daging kelinci pun matang dan siap di santap. Rasanya hambar tapi dia Anindira tetap bisa
daging kemudian mengunyahnya, ''Meski begitu rasa
menunjukkan daging yang sudah di c
ami yang khas dengan aroma kayu
n dengan baik. Itu artinya kau menyukai daging yang aku masak
penuh. Halvir kemudian membungkus sisa daging bagian Anindira den
Anindira lalu berjalan
pikir dia akan dibawa untuk n
Turunkan aku!'' seru
ndira tidak lagi menggunakan penyebutan 'tuan', tapi 'kakak', karena di
Anindira yang merasa malu, ''Kalau mau
ongmu akan memakan waktu yang lebih lama. Bagiku tidak masalah tapi bisa buruk untukmu. Dengan
ndira terpaksa menyerah pasrah. Bukan hanya karena dia hanya bisa mengikuti apapun yang diper
*
berbincang hingga tidak tera
satu cabang pohon ke cabang pohon lain. Terus, sampai ke puncak teratas, sambil tetap menggen
l-pegal, ''Eumh, otot-ototku tegang. Padahal aku di gendong,
u le
egera meluruskan kakinya sambil memukul-mukul pela
ua nyaris tidak berhenti mengoceh walau pun obrolan mereka terkesan hanya berjalan satu arah. Tentu saj
bersila tidak jauh dari Anindira, ''Sini ku p
saat Halvir meletakkan kakinya di atas pang
pkan. Diamlah! Jika terjadi sesuatu padamu di tempat seperti ini pasti
pi Kak Halvir, sepertinya kau sedang
at panjang dengan suara Aninidra yang bergetar membuat Halvir
.. Selain Anindira, namamu. Aku tidak tahu apa pun tentang dirimu... Kau dari klan apa? Desa mana tempatmu berasal? Apa yang terjad
ik kakinya secara paksa ketika mendengar Halvir berbicara dengan beragam
alvir dengan wajah bers
Kak Hal
nya dia tersenyum, ''Setidaknya, sekara
Y
hembusan angin yang tiba-tiba datang
pa yang dipikirkan orang tuamu dengan memberikan pakaian tipis padamu. Atau, in
dak bisa di habiskan Anindira tadi. Juga ada beberap
telah itu istirahat
Anindira juga sudah cukup mencerna makanannya sambil sedikit berbincan
merebahkan badannya
yang matanya tadinya say tiba-tiba terbelalak kaget melihat pe
enjerit, ekspresi terkejutnya b
gai pikiran negatif tentang pria yang sempat mengganggu Aninidra di pert
yang kau pikirkan sekarang jangan coba-coba untuk melakukannya... Meski kau membantuku sela
marah sekaligus ketakutan kepadanya. Dahi Halvir mengern
lvir keheranan, ''Ada apa deng
k Anindira dengan nada histeris, ''Meski kau
rena terkejut tiba-tiba s
, karena aku tidak mengerti apa yang terjadi... aku dan kau sama-sama kesulitan dalam berkomunika