as bergema di ruangan. Itu adalah perjanjian per
a akan menjadi satu-satunya istriku selama dia hidup. Tamara,
a-tanda keterkejutan. Dia sudah tahu ini akan terj
nnya dan bertanya dengan getir, "Ka
pertimu? Sudahlah, jangan sampai aku mengulangi perkataanku. Tanda tangani dan vila i
benar mengira bahwa dia bermurah hati padanya ha
sudah menandatanganinya. Tamara merasakan tenggorokannya tercekat dan
dan bertanya, "Apa Nenek
t membantumu setiap saat." Satya menambahkan dengan nada dingin, "Kamu tahu betul kenapa
"Kamu sudah membenciku. Lalu, apa b
u Satya denga
nganinya," ucap Tamara s
mesra wanita itu dan Satya. Mereka jelas saling mencintai,
perceraian tersebut sebelum akhirnya menandatanganinya. Denga
ya dia
a Satya dan berkata, "Beri aku waktu satu jam.
a dengan tajam dan menjawab, "Vila ini m
tempat yang pernah kamu kunjungi ...." Setelah t
mar
ra mendorongnya keluar dari ruangan it
ati bahwa Satya telah pergi. Dia menatap j
jam tangan ini sia-sia saja karena dia telah memutuskan semua harapan darinya. Bahkan, hatinya sudah pedih han
ir ini telah terbuang sia-sia. Akan tetapi, semuanya sudah berakh
untuk pergi ke ked
lalu, tetapi dia tidak pernah kembali ke sana
kemudian, mereka berdiri berjajar dan menyapanya
ke sofa dan memijat keningnya. Dia mengoreksi mereka, "Aku
gai Nyonya, tetapi sekarang, d
mereka, para pelayan kemudian
a, dia menelepon asistennya, Mo
," jawab Monika, nada bicaranya jelas
g. Mulai sekarang, aku tidak akan melaku
ar?" seru Moni
a tiga tahun terakhir sehingga Anda bahkan berhenti kerja untuk menjadi ib
ah satu dari sedikit orang yang mengetah
juga merupakan seorang pengacara t
hanya dengan menyebut namanya sudah cukup untuk
Tamara bertanya pada Monika, yang belum pulih d
yaran yang sangat tinggi pada siapa pun yang dapat membantu mereka memenangkan kasus ini. T
Tamara tiba-tiba mera