uk mengatakan sesuatu, tetapi setelah mem
gan wajah marah dan mem
sih berdiri diam, Aryani sedikit mendorongnya dan mende
ek, ini sudah larut. Nenek seharusnya tidak keluar saat ini. Mas
i ke dalam rumah, dia akan pergi dengan berjal
mobil untuk dirinya sendiri agar b
an ekspresi wajah datar da
ah ke mobil agar aku bisa kembali ke dalam," ucap Arya
Satya kehilangan kesabarannya dan
suk. Satya menutup pintu dan menoleh ke
ngan memerintahku!" bentak Arya
ya mengejut
mperlakukan mereka berdu
neneknya! Buka
wan kata-katanya, jadi dia
g sehingga mereka bisa mend
a. Jadi, begitu mobil berbelok di tikungan dan dia yakin Aryani tidak b
"Kenapa? Mau ke mana kamu? Apa ada pria
wa. "Aku bilang hentikan mobilnya. Apa kamu berubah piki
berhenti. Dia menginjak rem dengan t
lanya. "Dengar, Satya, jika kamu ingin menceraikanku, lakukan dengan cepat. Aku mungkin beru
eletakkan tangannya di pegangan untuk membuka pintu, te
ia itu dengan mengerutkan ali
, "Apa menurutmu Nenek akan
tersenyum. "Tapi apa itu penting? Yang penting bagimu saat ini adalah mengeluarkanku dari hidupmu, kan? Dengar,
nya. "Apa kamu ingin Nenek meng
r. "Jika kamu takut pada segalanya, kita tidak akan pernah bisa menyel
Aku sudah bilang akan meminta seseorang menghubungi
mobilmu. Tidak perlu sombong karena aku benci berada di sini bahka
embiarkan pintu terbuka dan menggoda pria itu
k Satya melalui
a menoleh ke belakang. Kemudian dia menghilang menuruni gu
n, Satya kembal
etelah dering pertama seolah-olah dia
saya tidak melihat siapa pun dan dia tidak melakukan s
wajah Satya m
ena Tamara sengaja m
lagi!" perintah
etapi dia dengan cepat sadar
tidak ingin mendengar apa pun yang berhubungan deng