um kabur! Sumpa
um juga dipihakku. Ditan
n!" Dengan bergidik ia menatapku yang m
angi tubuhku, namun staminaku yang telah
ng itu dengan menampar pipiku begitu kuat dan membuatku pingsan. Sayup-sayup aku mendengar, kaki tangan si ja
aling berat yang kuhadapi hanya
gkarannya akan terciprat kepopulerannya itu. Dan ia senang mengundang segelintir mahasiswa yang me
il untuk membuat para mahasiswa bersinar dengan cara mereka masing-masing agar mampu memikat sang kunang-kun
ne - asisten galaknya. Awalnya ia menanyakan tentang penelitian yang sedang kujala
n ia memperhatikanku dengan seksama ta
berbicara," Jedaku tersipu malu
rhatikan bibirku dengan pandangan.... sensual? Dan apa yang dila
l
pengalaman ini semaki
an
n dengan sengaja mengejut
ngan marah. Aku menjauh dari S
lah anak satu-satunya Sir Langdo
o, Re
jika dad sudah pandai m
nit." Rene muncul dari balik Remi d
sta. Oya, Meha kau kuundang dalam pesta
erimakas
intu, masih dengan pandangan marah ke arahku. Tinggal kami berdua di ruangan, ia mendata
da, Meha. Kau sama
ganmu?! Kita bukan siapa-siapa, jadi u
ah itu keahlian tersembunyimu? Apa dari situ
iatu yang dibesarkan di panti asuhan. Untuk sampai di posisiku sekarang bukanlah perkara mudah,
. TUAN MUDA. KEMBALILAH
semula terkejut dan hendak mendorongnya terhanyut dengan permainannya yang panas. Ta
ya menyapu leher jenjangku. Hembusan napasnya di telingak
nya dengan tiba-tiba. Membingungkanku yang sedang tersel
ggutnya leherku dan permainan panas kami dimulai lagi, kali ini lebih menuntut diban
intu, Nina berdiri di sana sembari
gan seringai usilnya seperti biasa. Memalukan, bagaimana bisa aku
an terbuka, menampakkan buah dadaku yang k
ah, Meha. Permainanmu tadi tak buruk ju
annya, ia sempat membuatku lengah tadi, ku
sekarang kita tidak akan saling mengenal.
u? Aku mengklaimmu m
roperti yang
amu dicabut? Apakah itu cukup
imanfaatkan, aku tak punya apapun selain harga diri sebagai manusi
han dunia yang tak terjangkau oleh tangan-tangan ka
mana-mana, sudah kukatakan j
Tuan. Tapi kami, kaum marjinal ini, berpegang teguh pada itu, dan
s kepala?" Tangannya ke
! Kau men
remasannya pada lenganku, lalu berlalu
eha, aku janji tak ak
dengar pernyataannya? Tapi
t menikmatinya, ah ah ah!" Nina menirukan sua
! Kau be
a siapa itu yang
, tapi bu
i keras kepala. Har
u diundang oleh Sir Langdon di
ini kita harus mampir ke Frockney!
odaku dengan
S!" Teriak Ni
gan potongan sederhana yang kukenakan menjadi berantakan jika bepergian menggunakan trem, di tanganku menggenggam clutch merah yang jug
mengenakan riasan sedikit berani malam ini untuk mengalihkan pe
berjaga di pintu depan. Ia mengangguk setelah memastikan namaku ada di daftar undangan. Sal
ng benderang, orang-orang sudah mulai makan mengambil di prasmanan. Aku
ngelilinginya dengan antusias, wajahnya tampak begitu kesal. Kapan sih dia bersikap ramah padaku!
ka pintu satu persatu, namun tak mendapati ruangan yang
letak ruangan perjamuan tadi. Menggeram kesal karena kemampuan
uangan yang tampak seperti perpustakaan pribadi itu aku
dari mulutku tanpa sengaja kal
Mrs Leah