" umpa
malu menjadi saksi skandal sebuah keluarga. Orang-orang kaya ini terlalu
Merasa bodoh pernah membuka diri pa
ntu depan, bodoh sekali aku sempat merasa bangga menjadi bagian dari mereka. Semu. Aku tak cocok menjadi penjila
kaki keluar. Sebuah tangan besar menarik lenganku, tubuhku di pa
-apa
g dan sekarang hendak kabur? Mau kau jual kemana informasi
aneh dari area bawah perutku setiap berdekatan dengan Re
erat, ia dengan sengaja menghimpit tubuh mungilku
elum lagi kecup4n-kecup4nnya pada bahuku yang terbuka secara membabi buta,
itu benci dan cinta
akin terlena! Logikaku berkata. Ya bena
tu berani masuk ke dalam c
nya terkejut dan sukses membu
an hendak keluar dari ruangan sempit-laknat
han tanga
t di perpustakaan tadi t
usanku tu
in maka aku tak akan ambil pusing. Tapi aku tak i
a-siapa tuan. U
ilikku
ngan cara orang-orang kaya ini mema
tapi tidak. Aku tak sedang mendaft
kau menil
anyakan isi otaknya
uk kupegang. Aku sempat menimbang untuk sesaat, bijakkah menerima undangan
henti-henti dimainkan di pundakku yang terbuka. Aku mengutuk setan yang tertawa melihatku
ang tetap teguh dan reaksi jujurnya itu membuatku geli, tak tahu saja
tersungging, dikecupnya tang
suk, ruangan yang semula bising tiba-tiba hening, seluruh mata
Mr dan Mrs Langdon yang me
Miss Meha Fumiko Azeeza." Sempat ter
Mrs Langdon." Sapaku
ak tahu jika
Kuharap kau tak
bisa berc
seriu
ngga habis, tak mengindahkan perdebatan ayah – anak di de
menggeledah rumah orang-orang yang baru
mulutmu
di sini, semua orang sedang menonton. Kal
kan pernah memanggilnya dengan sebutan yang tak
et masa depan. Aku sudah muak melihat pertengkaran kalian berdua. Senang m
ukkan kepa
tak disembunyikan. Saat Remi pamit untuk mengam
u. Camkan itu jalang kecil. Oya, di toko loak mana kau temukan pakaianmu? Baunya
anmu, Mrs Leah. Kemana saja kau umpankan bibir tua penuh silik
duga menarik rambutku yang tadinya ter
lihat pergulatan kami. Beruntung Remi dan Sir Langdon melerai sebel
ya, syukurlah. Aku tak tahan harus
atakan sehingga membuat berang
onyolnya itu membuatku
ng sepi. Ia menatap mataku lekat-lekat, kami menelan l
utku tak sopan, aku
ka bercinta dengan perut lapar." Remi memundurkan mobilnya
ku senang karena menunya di sini sesuai dengan lidahku. Beberapa kawan yang kukena
u akrab. Wajah Remi merah padam melihat
emulai perkelahian, aku beri
ku, Remi! Kau mau be
h!
endiri." Potong Remi dingin
di lab, Meha!" Daniel y
alkanmu pada kedua orang tuaku sebagai ke
gitu bingung, kau sama sekali tak
nmu saat tanganku berada di da
mengutuk nasibku yang
semua pria, Meha. Kau
ar-benar tak paham cara k
alang licik. Yang pasti sudah tidak dalam sekoci lagi karena s
, sedikit beraroma asin laut? Kemana ia m
i. Hatiku sem
tudung
ng menutupi kep
na sinar siang hari
soknya dan tak dapat menyembunyikan kegembiraan saat ekor mataku
teriakku
Seloroh Leah dan melep
ku dilepaskan oleh anak buah Leah. Dengan la
u dan menangkapku tepat saat t
ku. Kini saatnya kau meme
membuat kesepakatan dengan jala
yerahkan apa yang Leah minta. Dengan
rbahak-bahak "HAHAHA! Kau bodoh sekali Remi! Menyerahkan warisanmu hanya untuk
rkirakan hal ini, karena detik berikutnya. Seluruh anak
kata-kata, ia tak bisa
jika tadi hanya main-main,
a yang sudah kuberikan Leah. Tapi kau masih saja tamak, untuk i
dan jala- maksudku Meha. Aku merestui kalian. Biarkan aku
kesempatan kedua? Kurasa tidak. Ra
O
li t
s Leah Thompson-Bo
i-tubi yang terjadi padaku. Berakhirkah sudah
t senyum hendak terkembang di bibirku, aku menyaksikan Raymond ya
at di tenggorokan. Remi melihat ekspresi
O
ah di udara, aku k