keadaan g
na masih kehilanga
penjaga di depan ruangannya. Dia adalah saksi kunc
k, S
erusaha mengetuk-ngetuk untuk ke permukaan tapi fisikku tak kuasa. Kegelapan seolah lebi
alam kabut tebal bertelanjang kaki. Rumput di bawah kakiku basah berlumpur, piyama
kan suara teriakan Nina, untuk itulah aku
layaknya mercusuar yang menjadi tujuan
ngan!" Kali ini ter
mu dimana?!
dihadapanku dengan mata melotot, membuatku terkejut d
eningan terpecah oleh suar
suara. Instingku mengatakan jika niat orang ini tak baik. Dengan hati-hati aku menyimpul t
, mengarahkan pistol berp
kan serangan dadakan. Nekat, sekarang
untahkan amunisinya, tangan kiriku sudah menggengga
ya teredam busa
di lehernya kuat-kuat dari belakang mengunci tubuhnya tak bergerak dengan
anas seolah hendak terlepas, tarikanku pa
karena jika aku lengah sedikit maka situas
u digunakannya untuk menyikut pinggulku kuat-kuat, aku berteriak tanpa suara.
kan kedua tangannya untuk melonggarkan
gen di kepala sang penyerang benar-benar hilang dan
rembab di lantai. Aku melepas selang infus yang masih tertancap dari tangan
pakai oleh si penyerang dan bergegas keluar dari ruangan. Kulihat dua orang penjaga yang berpakaian polisi di
ang terlentang di kursinya dengan pelipis bocor. Melihat la
, aku kabur dari rumah
DON
al di kejauhan berbu
ari jalan besar, memasuki lorong-lorong sempit entah menuju kemana. Keputusan sesaatku adalah un
a? Dengan merapatkan jaket aku semakin mempercepat langkah. Saat tiba-tiba sebuah mobil van berhenti tepat di sampingku, bannya berdecit nyaring,
!" Bero
n pria yang membekap mulutku
ah suara pria yang tak asin
?! Apa-
ini kami akan membawamu ke tempat
ana caramu membawaku." Sinis aku melirik
atu-satunya agar kau mau ikut d
an aku sekarang!" Aku m
Kami berencana membawamu k
akan kehendak, berkaca dari pengalaman, aku sudah b
i merupakan skandal nasional Meha. Banyak orang penting yang akan terseret. Jika inform
menaikkan kecepatan!" Teriak pengemudinya yang seorang perempuan, tanpa menung
menyaksikan dua mobil berplat nomor kota mengemudi dengan
eka sudah
ene membanting kemudi ke kiri. Tubuh kami saling berhi
mun dengan cepat dapat dikendalikan dan kali i
ak pria di samping kiriku lalu ikut
gi!" Aku mengernyi
Daniel tertembak dan tewas, aku merun
O
i arah samping tepat men
el." Rene pun
g sedih namun mengambil alih ke
nabrak mobil kami hingga menghantam pembatas. Mobil yang kami
, Meh
air terjadi, tak lama mobil sudah terisi air. Tampak leher Daniel yang terkulai canggung, kuduga a
harus segera menyelamatkan diri, air sudah hampir penuh. Denga
dalah keluar lewat jendela yang terbuka dan terhalang mayat teman
ri arah arus datang menghindari diri dari terperangkap dalam bo
Sekelebat ingatan menyeruak mengingat tentang
u sudah tak kuat. Saat aku hampir menyerah m
lambungnya terbatuk-batuk mencari udara saat seb
hello
Leah Thompso