O
e segala arah. Rahang Remi mengeras menahan emosinya tump
bahkan papanya sekalipun i
agaiman
mi padaku yang masih ternganga,
n kekhawatirannya padaku. Ku balas dengan melingkarkan lengan
ku, aku memberinya kecupan-kecupan kec
kan kesayangannya di telingaku, membuat kulitku meremang akan gairah. Ia bag
upan-kecupan di leher dan dadaku. Tangannya menyusup ke balik piyama dan mengelus-elus punggungku dengan telapak tangannya y
desahan keluar dengan menggigit bib
i membuat rasa panas di tubuh ini menyebar, tatapanku padanya m
ngan panas seolah
K H
mengejutkanku, sukses memadamkan gairah
t Remi. "Cam
Camden sepupu Re
ukanya padaku. Dan sejak saat itu hubungan kami sud
k lebih dari
Camden berteriak
ku bertanya
ka di mana-mana, bahkan dalam interpol sekalipun, ayo!" Seo
a, dengan lembut aku didudukkan di sofa belakang kemud
Camden padaku karena aku tak pernah memberitahunya soal it
ku berusaha men
balik masih e
terlebih dahulu. Kita tak mau menimbulkan kehe
mereka berdua yang b
ahan dan kurang tidur seolah dininabobokkan, karena setelah itu aku tertidur sang
arus berl
lan sebe
luruh rentetan ke
ng mengetik laporan bulanan. "Hey, autoklaf-nya tidak bi
ya berlawana
alau kau galak." Lugas Sera berkata, ia memang blak-blakan. Apalagi ia sudah
edikit enggan aku menuju mesin
u body mesin, dingin. Artin
percobaan ketiga yang gagal. Sera melihatku dengan senyum puas. A
ar k
ni, aku cari
ay.
antu. Sesampainya di sana, kosong, aku melihat jam tang
er yang cuek, dingin, dan sok tampan. Bayangan pergumulan kami di lab sebulan lalu memenuhi otakku,
e muncul
melihatku yang sedang menata
bermasalah. Tak ada orang lag
ling memastikan k
an
sorak
lan dengan kikuk, merasa ada pandangan yang memperhatikan caraku berjalan. Tawa
tiba. Aku tahu apa yang dipikirkannya dan tak paham mengapa para gadis men
sama. Dipercobaan ketiga, peluh mengaliri
ra bertuka
k-nya ada?"
bentuk soft cop
jukk
sambil menunjukkan jalan, ta
tikan, ia langsung bungkam memasa
i ketemu dan menunjukkan padanya file manual book itu. Tubuhnya mendekat saat membaca file tersebut mengiki
an jarak sedekat ini aftershave-nya juga tercium. Aku menunggu dengan berdebar
otnya itu begitu dekatnya hingga aku dapat merasakan deta
ku butuh
t-alat pertukangan yang kupunya, kali ini ak
ngan 'Apa yang lucu?'
nyamu s
empuan bisanya cum
adi. Sempat ada rasa bersalah karena aku langsung menjawab
, kali ini kembali denga
. Peluh mengalir dari pelipisnya sa
ngga membuat mesin ini tak bisa dibuka! Pasti ia mengisinya melebihi kapasita
t mendengar Sera menelan ludah. Well, tak salah juga, lih
iakku tanpa sadar, Remi dan Sera mem
tmu tergoda?" ledek Remi d
perlu membuka tutup mesin i
angi gerakanku untuk membuka tutup mesin sial
. Lanj
k bisa di
al
yang membutuhkan bantuan. Karena aku tahu,
terjebak p
perbaiki me
mesinmu yang bu
aksud
dadaku, aku langsung menyilangkan
sin autoklaf-ku, please?" kali ini kukeluark
ingin menjadi korban pelecehan seksual. Tak se
demi memenuhi tujuanku
ng ulirnya, Remi kem
kl
mesinku berh
an Sera berbareng
ersilahkanku untuk
menampakkan isinya yang tak biasa, seperti yang k
anku. Ya, apa ini? Buntalan kain putih da
ihat keheranan kami. Aku menco
. beraa
embantuku mengang
ya tersangkut
untahkan isi di dalamnya ya
atuh satu persatu ke lantai, kalian tentu tahu apa yang terjadi pada daging yang tel
dengan rambut panjang jatuh tepat di atas tumpukan tadi sebagai topping, menghadap ke atas dengan mata terbel
OT
a meledak men
RRGH
ku dra