Pela
seseorang yang b
ini. Aku sempat denial, menyangkal berulang kali ka
unyi itu mengarah hanya padanya seorang. Di tempat kejadi
gai pembunuh berdarah dingin itu yang
ih punya sisi baik terlepas dari rang
UG
palaku dari a
la
jika ia punya
ah perh
ang di setiap surat kabar elektronik bersa
al kamu baru sa
tku yang kutemukan dengan tubuh terpotong-potong d
ya yang sedang ketakutan di da
long!" Tangannya dengan sekuat tenaga memukul-
engeluarkannya dari kungkungan
m lingkaran Nina. Wajah Nina semakin ketak
engan jari jemari panjang, tak ada wajah di balik tudung jubah itu, hanya berupa tengkorak hewan bertanduk, dan rongga mata yang te
ga. Sosok itu mengulurkan tangannya satu lagi padaku, namun Nina menangkapnya sekuat t
menarik paksa jantung Nina keluar dari rongga tubuhnya hanya dengan jari j
as Nina disentakkan lalu sosok itu men
Nina!
h... da-dari... sini
ksasa yang menyedot kesadaranku p
saat tak lagi m
r. Ruangan ini temaram, sebuah kamar terbengkalai dari baunya yang lapuk. Aku m
an berantai yang membayangi kampus kami 6 bulan belakangan. Pantas saja ia begitu licin menghin
hitam dan harus mendekam di penjara karena ti
Aku mengum
tifanmu itu harus berakhir. Tenanglah, tunggu sebentar lagi, aku akan membuat namamu terkenal! Oh Meha... Ruba
a, dengan kharismanya yang pandai memikat lawan bicara. Materi-materi kuliah yang terkini, perde
n baru itu menaiki tangga karir dengan cepat. Tak peduli
as" dekade ini. Belum lagi latar belakang keluarganya yang merupakan t
ntropist terkenal di kalangan atas. Dengan penggambaran tanpa cela itu maka siapa sang
tubuhku. 'Tolong! Siapapun! Ak
t tenaga melepaskan tali yang men
ikmati penyatuan denganku. Bukankah itu yang kau inginkan? Aku tahu kau
ludahi wajahny
aat. Bibirku pecah karena tamparan kerasnya tadi. Selanj
menjadi jalang penurut maka kesucianmu akan kurenggut kasar! Kita lihat apakah harga dirimu itu ma
ku semakin berusaha keras membuka ikatan pada kaki dan tanganku, hingga kulitku rasanya terkelupas
tanpa belas kasihan ia menahan kepalaku kasar dan dijejalkannya juga, aku merintih tanpa su
an itu digambarnya dengan kapur putih. Di tengah-tengah layaknya altar, diletakkan sebuah meja kay
ari ritual pemujaan setan. Siapa yang dapat menyangk
rjanya. Cahaya dari lilin membuat bayangannya memanjang l
aatnya, Sir?" S
pat memangg
mbali dengan membawa 3 orang bertudung
embuka tudung mereka, aku semakin
kukan!" Perin
bagiku itu lalu mendekatiku, membuka
akaian dalamku saja. Teriakpun percuma karena
olonglah! To
unduk sedari tadi. Aku bisa melakukannya dengan lembut untukmu yang pe
membuat sayatan di ked
antra. Bayang-bayang mereka yang mengelilingiku dari 5 penjuru
p-sayup aku mendengar suara pintu didobrak paks
ahutan, setelah itu
gelap kembal