erniat mengangkat panggilannya. Dia hanya menatap ponsel itu de
sampai sosok di seberang sana berhe
ng ditinggalkan Alva di sana terlalu banyak dan membuat kulitnya tampak mengeri
se-kosan-nya yang tinggal di sana pun berkata akan bermalam d
berkemas, dan pergi ke luar kota untuk mengejutkan kekasihnya. Risa yang tahu kalau Alan masih berada
ah yang dia dapatkan be
u, hatinya terasa terbakar. Amarah dari kepercayaan yang telah d
mereka. Namun, dia langsung teringat akan begitu kerasnya Alan berjuang untuk me
tuk menyerahkan harta berharga miliknya. Dia ingin memastikan, apakah Alan masih mau
, bahkan gila sekali pun. Namun, hanya itu satu-satunya
erharap dirinya akan dicintai banyak lelaki, karena walaupun dia cukup cantik, tapi keb
untuk mendapatkannya dengan serius, karena
ci, apa dia masih mau
ak
.. tidak akan puas menerima wanita bek
emua keputusan Alan tanpa
n belum terbaca datang dari kekasihnya. Risa memejamkan mata, menarik
nggu gini, kam
bangun, kan? Angkat t
en kamu belum ba
angkat tel
baik-baik aj
atir, sayang, a
kamu beneran
, aku hubungi
iri baik-baik
nanti. Jangan lupa balas atau m
ak keruan. Bagaimana bisa pria sebaik ini menduakan
gi dari Alan
agi sakit? Aku perlu ke sana buat nyamperi
lasan saat membaca kalimat te
ku baik-
un, tidak apa-apa, a
idak per
ia itu langsung tahu apa yang telah dilakukannya. Walaupun lebih cepat lebih baik, tapi entah kenapa dia tidak ingin
lan sudah bersiap untuk datang ke mari. Namun, Risa mencoba tenang, dia menarik napas panjang, la
pi cara itu patut dicoba. Risa bahkan menemukan fakta lain, bahwa kissmark terny
layar ponselnya. "Apa gue harus ngasih tahu Alva buat berhe
*
nya. Matanya mendelik tajam pada tempat pakaian Risa yang telah ia lemparkan semalam. Tempat it
tu Alva kelelahan dan jatuh terlelap. Meninggalkannya t
a yang kini terpampang tanpa sehelai benang pun. Dia mencari-cari ponselnya dan begitu dia menem
gak curiga kalau Risa sudah memberita
stinya Alan akan langsung datang padanya, bukan hanya sekadar menghubungi
balik menelepon Alan. Dia rasa ada sesuatu yang sangat penting, sampai sepupu si
on gue?" tanyanya pada
dari tadi, kenapa baru
boboin sama pacar cantik lo, lanjutnya dalam hati, lalu
ang sana. "Lo masih sama
nap
o bisa? Gue chat sama telepon dia terus dar
ang sepupu sialannya itu lakukan. Namun, tentu saja dia tidak akan mengatak
a, tapi dia tidak akan terang-terangan ju
e ke tempatnya. Tumben ban
snya untuk lebih mendekatkan dirinya pada Risa. Lebih lagi, karena k
Ralf nggak bisa dihubungin juga dari tadi. Entah ngapain itu laki
an Alan yang mengawasi Risa selama ini. Dia bisa menjaga d
nya. Sienna kan lagi pulang dari Ko
dihubungi sama sekali. Ya udah, lo cepetan mandi sana, terus
ndung sama Jakarta nggak sejauh itu, kan, samp
laupun dia tahu alasannya, tapi lebih ba
ue l
i teleponan
ndengar suara wanita di sebe
u Risa, gue tutup
selnya dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kalau lo em
dia berjalan masuk ke kamar mandi, members
kemarin Risa mendapat kabar mengerikan itu dan Alva menidurinya sam
terjadi apa-
mana keadaanny
-baik sa