ncari-cari pakaian yang ia kenakan saat datang ke sana. Begitu dia menemukan apa yang sedang i
ndi. Risa merasakan sebuah cengkeraman kuat di lengan
Va?" tanyanya saat menatap Alva y
u lo masih punya hutang penjelasa
Dia mencoba melepaskan pegangan tangan Al
itariknya perempuan itu dengan kuat sampai dia jatuh di atas ranjang dan dia
i gue? Kenapa lo masih mau nahan gue di sini segala?" Risa men
senyuman meremehkan. "Kita belum selesai bicara. Lo harusnya u
dirinya, tapi sia-sia saja. Harusnya dia tahu, sekali saja dia masuk ke dalam
ng kini pasrah di bawah kuasa tubuh Alva. Dia bahkan pa
n napas dengan mata terpejam rapat. Tangan kanan Risa langsung bergerak cepat untuk memegangi tangan Alva yan
N
a masih dengan posisi seperti itu, sedang kepalanya me
rdengar sangat meremehkan. "Kenapa lo malah datang ke gue buat lepas perawan, kala
amping, menghindari tatapan mata Alva yang kini berusah
kekasih yang sudah melamarnya itu a
s panjang, lalu mengembuskannya perlahan
da apa di antara kalian berdua? Apa yang terjadi, Risa?" Alva menarik tubuhnya untuk b
iliknya ke bagian belakang sekretarisnya membuat Risa merada
t saat mengatakan, "Di
Risa yang tak kunjung mem
jutannya. Gue emos
ri. Dia yang emosi, termakan rayuan setan, lalu mengiyakan tawaran gila yang t
bulan yang lalu, kan?" Alva mendesah panjang. "Asal lo
s sialan ini. Gue cuma nggak mau dia dapatin apa yang paling dia mau. Gue juga penasaran ...," Risa me
a sadar menoleh dan memperhatikan Alva yang t
njadi pengalaman terindah seumur hidup gue, terus lo suruh lupa
gue atau apa? Lo mau hubungan lo sama Alan hancur gara-gara gue? Apa sih yang lo mau sebenarnya d
ue sed
an tatapan tak percaya
lasnya singkat,
k. "Lo u
di pengalaman yang tak terlupakan. Tapi gue maunya, ini akan jadi
ar nikah, apa yang ia lakukan sore tadi, semuanya murni karena khilaf dan dipenuhi amara
udak nafsu lo kayak gitu? Lo tahu gu
a lo buat mau." Alva tak membiarkan
nnya. Menyerahkan mahkotanya saja belum cukup. Alva mau lebih ... tubuhnya, jiwa, dan raganya. Alva m
pa yang udah kita lakuin sebelumnya, semuanya terekam jelas dengan baik. Kalau gue mau, gue bisa nyebarin video itu deng
an wajah tidak percaya. "Lo beneran udah gila, V
ggoda dan menggairahkan," erangnya, kemudian me
masih syok saat Alva terus saja
mana pun, tapi sebagai gantinya, lo harus melayan
engan Alan. Walaupun Risa punya kesempatan juga alasan untuk
epupunya saat mengetahui semua ini. Dengan begitu ...
r. Alva telah menanamkan sesuatu yang tidak
. Dia menginginkannya, dia menyukainya. Sifat-sifat keras dan tegasnya
inta tak harus memiliki itu bullshit, karena kalau tidak memiliki,
lagi. Kalau dia mundur, maka semua yang telah ia bangun susah payah akan han
lo sama Alan. Gue bisa jadi orang k
sah payah. "Apa nggak ad
Dan lo udah salah main-main sama orang, karena orang yang lo m
n kepala dan menyetujui semuanya. Alva melepas pakaiannya send
melebur menjadi satu kesat