ian. Tega sekali dia seperti itu padaku. Aku ba
aku bekerja di warung makan. Jadilah aku mahasiswa paling tua di angkatan dari segi umur. Aku pun waktu itu juga tahu Mas Rian pacaran dengan Sekar karena mereka sering saling berkomentar di facebook. Kalau di kampus, aku dan teman-teman yang lain juga ser
gusaha seperti aku. Walau masih kecil-kecilan usaha menjahitku tetapi alha
al yang tidak di inginkan. Siapa sih perempuan yang tidak bahagia kalau kekasih hatinya melamarnya? Hati berbunga-bunga dan bahagia. Mas Rian bilang lebih baik kami menikah secara sirri dulu, nanti baru menikah s
n begitupun sebaliknya. Kami menganut asas saling perc
ia sudah pernah menikah dengan Sekar bahkan dia mau rujuk dengannya. Alasa
igakan. Paling chat dari sesama teman kantornya atau
kar masih berhubungan. Mengingat mereka berdua sudah pernah me
hatting di aplikasi l
, Telegram, dan Messenger Facebook. Aku mencoba membuka
sering berkomunikasi dengan Sekar lewat telegram. Meski M
andi lama. Entah apa ya
langsung membuka ch
dia duluan yang memaksa Mas menikahinya. Katanya menikah aja secara s
Oh pintar sekali kamu Mas membalikkan fakta!
al kan kita baru empat bulan bercerai kok bisa-bisanya Mas sud
sayang kamu. Ternyata menikah
n gimana mak
suruh Hilda untuk memberikan uang bulanan rutin kepada orangtuanya.
Nggak nyangka ya kalau Hilda y
p memberikanmu uang dan kami sendiri yang mengaturnya agar cukup untuk keperluan sebulan. Kamu emang wanita mandiri, Kar. Kamu hemat dan n
a karena atas inisiatif Mas Rian sendiri. Mengapa ia pandai sekali melak
ari semua aplikasi di ponsel Mas Rian dan langsung meletakkan ponselnya. Aku belum sempat membaca semu
dah kubasahi dengan susu pembersih wajah. Jad
an kepadaku sambil mengacak-acak rambutku. Dulu aku suka di lede
u singkat. Aku langsu
ah ngantuk dan capek banget nih. Kan
gapinya. Perih kurasakan, aku me
*
Rian? Karena aku ingin bermain-main dul
samb