a?" pinta Mas Rian. "Apa
apa? Sedangkan hati Mas Rian
kan kalian baru saja rujuk. Pernikahan b
sama sepertiku. Buat apa kau melukai lagi hatinya dengan main
ergi. Mas juga sedang tersulut emosi. Mas nggak mau berpisah sama kamu
dengan tisu. Mungkin beliau juga tidak menyangka anak
gini Mama sudah gagal mendidikmu. Sudah Mama bilang jangan rujuk de
eras sekali menentang Mas Rian rujuk
Sekar. Bisa saja Mama kemarin sal
a drama apal
elas Mama pernah melihat dia jalan dengan laki-l
ama tidak mau lagi Mas R
at! Bisa aja itu wanita yang mirip dengan
i Mama melihatnya sendiri Rian,
Mama kan juga nggak puny
Yan. Mama sampai lupa mengambil foto mereka karena Mama
bungan Rian dengan Sekar. Kami dua insan yang
udah rujuk dan dia juga masih cinta dengan Sekar. Haruskah a
n sayang dengan kamu, Nak,
pi Mas Rian sudah mengatakan kalau dia masih mencintai Sekar. Artinya kita harus m
gan hanya mementingkan perasaanmu sendiri.
marin. Aku berusaha menahan demi keutuhan rumah tangga kita. Tapi nyatanya apa yang kudapat! Semakin
keduaku. Aku akan meresmikan pernikahan kita
nggak ada yang berpoligami. Mama nggak suka, Rian! Poligami itu
k bisa memilih antar
Maunya mempunyai dua istri tapi tida
Mengapa kamu terus saja menyangkalnya? Hidup i
, Hil
Tidak ada tapi-tapian! Aku lebih baik mu
utusanmu. Jujur aku masih mencintai
edari tadi di ruang keluarga. Mereka tidak iku
kamu mengalah dan pulang s
ke sini hanya menjemput Hilda dan menyelesai
beres dan kamu pun juga sepertinya memaksa Hilda. Ayah tidak suka itu, Rian! Apalagi mendengar putri Ayah satu-
t Mama kepada Ayah. "Saya tahu, Bapak j
aripada kita harus ribut-ribut di sini. Kan ti
, Yan. lebih baik kita pulang saja! Per
inta sama Hilda,"
ng." Mama menarik tangan Mas Rian. "Pak Fe
las Ayah
melukku
menentang syariat poligami. Hanya saja Hilda bukan perempuan yang kuat," ujarku sambil men
Cinta dan hatinya Rian bukan milik kamu. Buat apa kamu bertahan
berpisah. Daripada hidup be
k semata wayang Ayah dan Bunda ad
nafkahi kamu. Lagipula kamu ini masih muda, setelah nanti kamu bercerai dengan Rian. Maka
bercerai, Yah? Sedangkan kami hanya m
t nikah atau isbat cerai, keduanya pada intinya meresmikan pernikahan siri yang pernah dilakukan dan juga dap
amdulillah kalau bis
semua berkas telah siap. Kita harus seg
ega. "Oh iya, bagaiman
a makanan sudah di pesan. Ayah dan Bunda mengundang anak yatim di sebuah panti
hebat. Walaupun putrinya tidak jadi menikah besok, tapi ti
*
salah satu. Tidak bisa keduanya! Semua