buah drone mini menjelma sebagai 'sipir penjara'. Meski anti bising, Merin bisa menebak keb
hanya ada Tim Fantasia
culkan mereka sekarang?"
pa mengalihkan pandan
sebent
kantor stasiun televisi. Beberapa orang terlihat berkerumun sambil menatap lurus layar raksasa yang tengah m
AGEDI PEMBUNUHAN M
UKAN TEWAS DI TANG
RAHASIAKAN IDENTITASNYA
SEPAKAT MENJADIKAN KASUS INI UNTU
ita menjadi
KUM BARU; APA ITU
erin memutuskan untuk pulang. Namun, baru satu langkah dia b
rusnya langsung dihukum mati
am. Pikiran-pikiran menyenangkan mulai menjalar. Berusaha memilah-milah
ek apa itu? Buang-buang waktu saja. Membiarkan penjahat berkeliar
an dengan pikiran-pikiran itu, tangannya benar-bena
," gumam Merin sambil
eh melihat ekspresi
instruksin
dengan laser biru. Tak disangka malah muncul 2 orang asing sekaligus di depannya. Seorang laki-laki berseragam putih de
engatur deru napasnya, ia
u?!" tanyany
i gadis pink menatap Merin dengan senyum ceria. Tiba-tiba, penglihatan Me
karakter PE
ETT – MISI
NURANIMU; M
18
h dan
jangan memb
tas dia dengan cepat bera
n – Misi
kan ego d
19
rame
jangan membu
us mengerjapkan mata dengan cepat. Mencoba menghilangkan tulisan-tulisa
membuatku merinding. Mereka bah
n mata membara, ia mendekati Merin dengan tangan terkepal. Sc
ngan mengingatkan Iron. Dia
kan bibirnya. "W
inci yang menggemaskan. Ia menurunkan bahunya
ua sih, aku memegang misi kebaikan dan kakakku-Iron memegang misi berbahaya. Bila kamu berhasil melewati satu misi, maka masa hukuman
membuat orang menderita," sungut
amu tidak bisa bertemu Profesor Eldric
jalankan proyeknya sendirian?
i. "Kamu pikir untuk a
sa? Aku bisa saja menerob
sudah pindah ke markas baru. Universita
, "baiklah, kapan mi
ya. Menatap tajam ses
kar
gan perlahan. Ekor matanya mulai menangkap jalan raya dengan lalu lintas yang
engan kedua tangan. Adrenalinnya melonjak ke titik puncak. Dia tidak pernah merasa seg
gan pend
*
nda sensor infra red mendeteksi langkah seseorang. Eldr
Takeda!" s
si dengan janggut tipis dan rambut
gat sibuk rupanya,
utama yang berada lebih tinggi.
embali dari J
bersemangat. "Tunggu, biar aku yang ke
ola mata Prof. Takeda memantulkan sinar dari layar, ia berdeham. Profe
pertama yang
ia 3 tahun itu berada dalam gendongan ibunya. Meski dalam dekapan orang terdekatnya, sang ibu justru berusaha mengantarkan
satu menit," cetusnya, lalu dibenarkan
ndadak mendung. Gemericik hujan datang bers
a? Untuk apa? Kenapa mesti aku?"
h satu dari mereka ma
ala
berjalan, Merin
ja, lalu berhenti saat suara berat Pro
salah satu mahasiswi jurusanku dan ya ... gadi
nebak dari sorot matanya. Dia
bawahnya, lalu berlari sambil mendesah. Bunyi kl
i!" pekik Merin. Ia berusaha menarik tangan wanita i
rgi! Biarkan aku mati dengan anakku! Untuk ap
an keras. Tubuhnya terus ber
tilah sendiri! Ja
hak
u mengambil n
ibuny
wanita sepertimu. Wanita yang tid
t Merin dengan sorot mata berbeda. Ia memperhatikan setiap rintik hujan yang jatuh melewa
gin dan sepi seolah mengetuk lembut hatinya. Ia teringat pekikan Mer
kuran
ran keras mendar
. Entah mengapa langkahnya berbalik dan mencoba menyusu
?" tanya
mannya pu
ena karakter hologramku ter
mbali ke posisi semula. "
iba-tiba membelah jalanan. Klakson itu berasal dari bis sekolah yang melaju dengan kecepata
R! REM
buh si anak. Mencoba menariknya dari dekapan sang
lirih wanita itu
benar
ggar. Si anak berpindah ke tangannya dalam satu tarikan. Kendaraan lain telah menepi
AS
ndorongnya menepi bersama. Teknik ini dilakukan Merin supaya jika wanita itu melawan
etuk Eldric, "Loey, kemb
an script sebagai penerjemah antara
k tombol enter. Gelem
o real
anak itu men
rbuka, dia terdiam seribu bahasa. Bibirnya sedikit menganga melihat ibu dan anak itu perlahan terkikis angin. Gema
*
si menyembul da
ATULA
ANGKAN MIS
ak ada misi
lit," ger
walau sehari." Merin terperajat ketika Iron menyela. D
. "Tadi itu ap
diaktifkan, ia akan memproyeksikan karakter hologram ke alam bawah sadarmu. M
pa yang terjadi saat du
edip-seperti robot mati," timpal Iron sambil mengelilingi
g-orang akan mengi
tu bisa memunculkan kami, maka keberadaanmu juga bisa disamarkan. Tentu saja
gera memberitahu tukang gali kubur," sela Iron, se
lu begitu saja. Sontak memb
a?" tanyanya se
, kalian m
*
i erangan Jasper beradu
uga. Ternyata sulit juga harus w
latte di tangannya. "Jangan khawa
gsung berdecak semangat sambil meng
g-gelengkan kepala. Ia menghampiri Eldric, menyodorkan beberapa
via, "kamu menyuruhku memeriksa
"Terima kasih," Ia lalu beringsut. "S
nya deru napasnya, itu pun hampir tidak terdengar. Orang asing mungkin akan salah paham dengan sikapnya, teman se-timnya tidak
i operator system mampu membua
ngan suara tipis. Jasper te
n Olivia sempat melamba
eh. "Kamu ti
autkan pada sebelah bahunya. "Malam ini bagian kamu berjag
et
aku pulan
a. Sebelum akhirnya ponsel Eldric bergetar cukup lama. Guratan
canda Eldric den
ita menyusul ter
, lalu disusul suara pria b
ndadak kaget. "B
sang ayah. "Sorry,
ang ke Beijing,
terkekeh kecil sebab mendenga
? Proyek besar anak ki
b menanyakan kapa
nya Bae Lui? Aku pasti akan menghubungimu
ibu akan men
Mr. Peterson, [Sayang, ayo jangan
Aku sayang ka
Senyumannya terus melekat, memikirkan bagaimana beruntungnya ia dilahirkan oleh mereka. Kilasan kebe
di sebuah restaurant besar. Bahkan bercocok tanam menjadi agenda akhir pekan mereka. Gelak tawa keluarganya terngiang di t
la merah. Alat itu menangkap lonjakan emosi tak stabil. Parameter emosi sendiri dirancang s
egera melesat naik menuju mejanya. Jemarinya m
CAM
n di lantai. Merin meremas kepala samb
ekiknya. Tangan besar sang ayah langsung menampar pipi tirus gadis itu. Eldric ya
tak sang ayah. Ia masih memakai seran memalingkan wajah. Ke
merebak? 'Anak dari aktris terkenal, Rosalina Noella terl
rensi pers untuk membantah, tapi kamu malah
annya masih menutupi pipi sebab m
a tidak bisa meluapkan emosinya dengan kata-kata. Menyadari parameter semakin di
icemail to sm
a onar!" ser
ngan keras sehingga darah mulai menetes. Mata birunya bergetar, dia hendak melemparkan pecahan itu pada sang
hatmu terluka, bahkan jika mereka berpura-p
gisnya deras tanpa suara. Kepalannya masih melayang di udara. Eldric menunduk, h
amu tidak harus ikut terl
han. Parameter emosi menurun sedikit demi sedikit. Kepal
ya. Dia mengembus napas l
mereka dan kunci kamarmu. Jangan
Meski bibirnya masih bergetar, Merin berhasil masuk ke dalam kamar. Dia langsung mengunci pintu
" ucapnya kelu. Eldric bisa melihat g
ata Eldric membesar, tak menyangka akan permintaan gadis
. "Tidak," jawabnya, "aku t
rtanyaan bertubi-tubi dilayangkan Merin dengan terkekeh. Melihat gadis itu masih mencoba bercanda
adi," ungkapnya, "bukannya melum
ya akhirnya turun set
ni ternyata
*
ga mood malam ini, tapi ayah dan ibu malah da
ung, merasa pegal meski t
erti akan keluar. Bukan serangan eksternal, melainkan karena dia melihat dirinya send
bahwa sedang terluka? Saking mati rasa atau jangan-jangan di
agu drone, lalu
na, Professor?" t
idak sempat melihat kebodohannya. Merin memajukan wajah, menarik bebe
hatikan layar dengan tangan menyilang. Sudah ta
ah teratasi
lemparkannya ke
Eldric ketika Merin mencoba me
rin membenarkan p
bati lukaku dulu sebelum lati
itu melengkung diser
seharusnya
enjatuhkan kotak itu di bibir kasur, lalu duduk di sebelahnya. Plester, kain kasa steril, ge
isnya. "Apa yang haru
memilah cara yang tepat untuk membantu gadis itu. Jari-jemarinya m
a vide
ati luka muncul di depan. Senyumnya langsung merekah, membentuk lengkungan bulan sabit. Sangat cer
tangan sebagai bantalan dengan mata masih tertuju pada Mer
k berubah setelah Merin
an Merin. Di depan orang-orang, gadis itu tampak sangar. Ternya
n menggeleng cepat. "Tidak, kaku sekal
rnyata dia tak panda
gerak bulan yang kini berada di puncaknya. Merin mulai me
udah membiarkanmu be
e kasur. Ia menarik selimut tebal dan langsung membenamkan kepala di bantal.
tertidur, bahkan hin
*
rannya diganggu oleh bayang-bayang Merin dan keluarganya. Dia merasa tidak boleh membiarkan hal semalam terulang
etak di tengah gedung penelitian PYRAMID-organisasi para ilmuwan pengembang teknologi milik Prof. Takeda. Banyak orang berj
dan menghubungi Olivia de
ejak semalam, nanti akan kujelaskan. Be
nemuinya kan, El?"
an mobilnya. Sedikit t
kupast
*
sereal kesukaannya di atas meja, tapi sepertinya Bi Olaf berinisiatif untuk memenuhi meja makan. Baga
pulang ke Indonesia untuk konferensi pers!" tuntut Bu Ros
suasana panas di apart itu. Dengan perlahan,
itu? Kenapa tak kunjung bergabung
Tuan. Sepertinya, nona tidak ak
k pemalas? Inilah kenapa aku selalu menyesal t
uatku pusing," timpal Pak Azi
a. Dengan meringkih, Bi Olaf mencoba meminta izin untuk melihat sia
bagi informasi personal dengan siapa pun, ya ... kecuali ketika dia terpaksa mengisi formulir pendaftaran kulia
, ia takut hal itu hanya akal-akalan orangtuanya. Namun, pikirannya menyangkal. Untuk apa repot-r
" Merin membelalak, beringsut dalam satu hentakan. Senyumnya menungging ketika ingat apa ya
intu. Namun, ponselnya tiba-tiba berdering. Pan
BESOK. HARAP SEMUA MAHASISWA MEMPERSIAPKA
nya berdegup kencang seiring ke
dak bisa membiarkan sidang ini kacau lagi," gumamnya se
Namun, ada sedikit penyesalan di dalam dirinya. Kalau saja dia tidak menyerahkan rekaman Eldric dan Isabella,
i dinding langsung bergerak ke hadapannya. Memunculkan kembali Iron dan Scarlett. Dua
, "kalian pikir aku tida
tangkas Scarlett de
k punya misi. Kalian harus memberiku kebebasan!"
rkataan Iron membuat Merin semakin naik pitam. Dia menyambar t
h mereka. Alisnya terang
u kuhancurka
Kode merah! Kode merah! Sontak Scarlett langsung me
akkan tubuhnya setelah men
ujarnya dengan santai. Olivia mencondongkan wajahny
Kenapa dia melakukan itu?"
ahu dengan bibir
n," tebaknya, "tapi ... bisakah
menggeser kursinya sendiri. Kecanggungan pun tercipta di antara keduanya, tidak-hanya pada Loey. Karena Olivia sama
sper masih melaks
SECURIT
ntering-to
UCCEE
eletuk Jasper pada kedua temannya. Senyum Olivia merekah,
engangkat bahu dan menarik bibir ke bawah. Merasa ane
*
samping pintu. Layar itu menampilkan
t Bi Olaf sambil men
identitasnya dan meng