. Kiara sangat cantik, bentuk tubuhnya tak kalah menarik dari Aluna. Tetapi ntah mengapa, Raka tidak pernah tertar
a dan duduk di kursinya. Pikirannya melayang kepada mimpinya tadi malam. Bagaimana bisa ia memimpikan Aluna bera
pilannya yang seksi dan selalu memukau. Seperti kali ini, Kiara hanya memakai rok pendek yang hanya berjarak beberapa senti d
pa?" ta
ar lagi akan ada meeting dengan klie
ata Raka dengan sing
ya saja," kata Kiara semb
Ia berjalan mendekat ke arah Raka dan berdiri di belakang kursinya.
ang dulu. Aku bisa membuatmu lebih santai dan tidak tertekan sama
ka Kiara mendekatinya, maka berbeda dengan kali ini. Ia hanya diam saja saat Kiara men
semakin memperlancar aksinya, ia mendekatkan bukit kemba
u akan suka dengan apa yang aku l
menutup matanya dan membayangkan jika yang saat ini mengusap dadanya
membuka matanya. Ia juga mendorong Kiara untuk menjau
" kata Raka dengan
bokongnya, kemudian berlalu dari ruangan Raka. Selepas Kiara p
ana?" ta
" kata Raka sembari merapikan jasnya. Kejantanann
ang ingin ia tanyakan kepada Raka. "Bukan masalah Kiara. Tapi
n Satya. Ia berusaha untuk terlihat tenan
a ada di rumahku. Aku tidak akan memp
atas. "Apa kau tidak tertarik kepadanya? Bukanka
duduknya. Ia tidak mau menjawab pertanyaan
denganmu. Apalagi pembahasanmu sangat tidak penting," k
ang Raka pikirkan. Bukan hanya Raka saja yang sebenarnya tergoda atau tertarik kepada Alu
*
alnya, ia ingin menjemput Aluna di sekolahnya agar ia bisa memiliki kesempatan untuk bersama dengan gadis itu. Tetapi ia
a yang masih muda. Saat melihatnya, aku selalu merasa bergairah dan ingin memasuki tubuhnya
ka mengernyitkan keningnya saat melihat gadis itu. Tanpa berpikir panjang pun, Raka
n disini?" tanya Raka
ap tengkuknya dan tidak tahu harus menjawab apa kepada Raka.
ngapa kau bisa ada disini?" tanya Raka
hong. Karena tidak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya kepada Raka. Ia ak
lanya pertanda mengerti
tkan?" tanya Aluna
nyaan Aluna itu. "Kita seruma
alam mobil tanpa mengatakan apapun kepada Raka. Raka hanya
dekati Aluna dan berniat untuk membantu Aluna memasangkan seat belt untuk gadis itu. Namun saat Raka i
emang dan nafasnya langsung naik turun. Ia menelan salivanya dengan susah payah. Sedeti
dan tidak berkata apa-apa. Ia terkejut saat merasakan sentuha
nya. Lagipula jaraknya tidak terlalu jauh lagi," kata Raka
lagi. Bukan hanya menyentuhnya saja tetapi juga memain