Aku sedang diburu oleh bangsa vampir. Pergi ke Lexicon awalnya hanya ingin meminta perlindungan sementara kepada Troy Henry, seorang Putra Mahkota dari Kerajaan Lexicon. Tetapi justru aku harus kembali pergi ke UTK, tempat bangsa vampir yang lebih banyak dikuasai oleh Kerajaan ALIVE. Troy bilang padaku, dia akan melindungiku dari kejaran Alejandro jika aku dapat memenuhi syarat dengan membawa Aldric dalam keadaan hidup atau mati kepada Troy karena telah membunuh adiknya yang bernama Asmara Rindu. Sayangnya, aku tidak bisa kembali terlebih dahulu memenuhi syarat dari Troy. Pertama, karena aku memiliki misi lain setelah memasuki Kerajaan ALIVE untuk mencari misteri meninggalnya keluargaku. Kedua, aku merasa terikat oleh pria penakluk wanita yang bernama Aldric.
Aku adalah penghibur sejati. Ku kan taklukkan dirimu dengan tawa. Kejenakaan mengalir dalam darahku. -Aldric.
Di bawah terik matahari, aku berdiri di samping Raja Dewata. Obrolan kami sudah berlangsung cukup lama. Tetapi yang aku pikirkan saat ini mengenai perintah Raja Dewata selanjutnya yang harus kukerjakan. Mencari darah suci sebelum perang besar melawan bangsa serigala itu di mulai.
Kau tahu apa yang aku pikirkan selanjutnya?
Kira-kira siapa pemilik darah suci itu?
Seketika, sekelebat bayangan tentang wanita bernama Asmara Rindu, terbang bagaikan kupu-kupu indah ke dalam benakku. Kerinduan seperti namanya, membuatku kembali menghitung ratusan hari semenjak takdir yang menyuruhku untuk meninggalkannya. Ia hilang, dan tak tahu apakah aku dapat menemukan reinkarnasinya atau tidak.
Aku adalah Pangeran vampir yang dihukum Raja Dewata sebagai penakluk wanita. Asmara Rindu termasuk salah satu wanita yang berhasil aku taklukkan. Asmara Rindu, juga termasuk salah satu wanita yang paling dalam mencuri hatiku bahkan sampai detik ini. Wanita berparas cantik itu manusia setengah serigala dengan kelebihan istimewah yang membawa kekuatan tak terkalahkan sehingga aku mendapatkan kemenangan di perang besar melawan ratusan bangsawan vampir untuk menguasai beberapa wilayah terkaya yang berada di kasta bangsawan kami.
Aku masih ingat betul bagaimana kami menghadapi Raja Dewata. Kupanggil namanya Rindu, ia ingin menjadi permaisuriku. Tetapi kasta kami sangat bermusuhan dan beberapa kali ia hampir terluka saat menginjakkan kaki pada distrik tempatku bertahan hidup.
"Tolong Raja, restukan hubungan kami!" pinta Rindu. Bukan hanya pertama kali ini yang memaksakan restunya untuk hidup abadi bersamaku, namun kali ini aku merasa Rindu tidak pantas mendapatkan pria penakluk wanita sepertiku. Ia menang dari pada yang lain. Ia bahkan meminta pada Raja Dewata agar dijadikan vampir abadi jika bersama denganku adalah salah satu syaratnya.
"Jadikan aku vampir, Raja!" kata Rindu lagi lebih terdengar seperti sebuah tuntutan. Aku pun juga ikut membantu Rindu, karena aku juga benar-benar sangat menginginkannya.
Sebuah cambukkan tiba-tiba menyerang punggungku dengan sangat kuat. Menggetarkan bibirku yang spontan mengeluarkan suara gerangan. Rindu yang kudapatkan sedang membungkuk segera mendekat ke arahku sambil merengkuh tubuhku yang terasa panas.
"Itu sebagai hukuman karena kau telah melanggar peraturan bangsa kita Aldric. Aku akan semakin menambah hukumanmu." Raja Dewata mengibaskan juba merahnya, ia berjalan mendekati kami berdua yang sedang kasmaran. Kemudian sedikit membungkukkan tubuhnya kala ia tampak dekat dengan posisiku tumbang. "Jika itu mau kalian, aku akan mengabulkannya. Tapi tidak bisa seinstan itu. Kau harus berjuang Aldric!"
Kepalaku terangkat dengan cepat begitu mendapat harapan sekecil apa pun. "Katakan, Raja." Suara beratku terdengar lemah karena cambukkan itu menyedot tenaga dan kekuatanku dalam beberapa sekon.
"Akan kujadikan Asmara Rindu sebagai vampir yang abadi, hanya saja kau akan bertemu dengannya dalam ratusan tahun ke depan. Karena dia akan bereinkarnasi kembali dalam wujud manusia. Kendati gen yang saat ini Asmara Rindu miliki adalah gen manusia setengah serigala yang hanya memiliki dua pilihan saat digigit oleh bangsa vampir. Pertama, mati. Atau kedua, tetap hidup dan akan dimusuhi oleh dua bangsawan sekaligus karena gen campuran yang dia miliki akan sangat berbahaya bagi bangsawan vampir atau serigala."
Maka dari itu tubuhku segera tersentak, kutolak dengan gigih kemauan Rindu, kuusir dia agar pergi dan menjauh dari kehidupanku. Sialnya, Rindu justru menyerahkan dirinya kepada Raja Dewata lebih gesit dari eksistensiku yang masih terluka. Kesekaratan pada saat itu, membuatku semakin jatuh ditebas ke jurang kejenakaan. Kupapah tubuhnya yang lemah, sayup-sayup kedua bola mata yang memegang jagad raya melengkungkan senyuman di bibirnya serupa bulan sabit. Dan terakhir kali kudengar ia menitahkan sebuah kalimat yang membuat telingaku bergetar saat mendengarnya. "Tolong cari aku, tolong temukan aku, Aldric dengan cara yang kau tahu."
Ingatanku tersentak kembali ke dunia nyata. Kala kelopak mataku menerima seberkas cahaya mentari yang merangsek menyilaukan mata, kupandangi hari yang terik dengan awan berarak, juga pepohonan lebat yang berkabut di ujung sana.
"Mau ke mana?" Seseorang menahan bahuku saat aku hendak pergi dari istana ini.
"Sekarang tahun 2020, sudah waktunya aku pergi menjalankan tugasku mencari manusia berdarah suci itu. Perang badai besar akan segera tiba, jadi jangan halangi aku lagi!" Aku berucap dengan intonasi cukup tinggi, kedua bola mataku menyala-nyala berwarna merah, lantas aku segera melesat pergi meninggalkan Taran, dan juga istana itu. Mungkin tujuanku adalah alun-alun kota.
***
-Aldric point of view off.
Caren adalah salah satu manusia dari keluarganya yang tersisa dan masih tinggal di UTK atau negara Unlock The Key, begitu sebutannya. Ia berhasil melarikan diri dari vampir-vampir bermata ungu yang sedang memburu manusia cerdas dan memahami peraturan-peraturan dari bangsa vampir. Bukan hanya memahami, tapi Caren tahu jelas sejarah mereka. Ketakutan bangsa vampir jika membiarkan manusia itu hidup bebas di luaran sana, mereka akan membawa sejarah tersebut ke dalam sebuah teknologi informasi yang dapat diakses seluruh dunia, sehingga vampir-vampir akan semakin diburu. Karena mereka lebih sering menunjukkan wujudnya dengan taring serta mata menyala hanya di kegelapan malam. Selain itu, mereka akan berpura-pura bersahabat di antara manusia untuk beraktivitas.
Dari balik semak-semak, Caren bersembunyi dengan mata awas. Ia menginjak tanah suci yang dihormati oleh seluruh kasta dari bangsawan vampir. Bersembunyi untuk melindungi dirinya sendiri, karena sampai di tempat ini Caren membutuhkan sikap defensif agar tidak dapat tercium vampir-vampir ganas itu.
Beberapa meter di depan Caren terdapat sebuah rumah sederhana, rumah yang asri dengan tanah suci tempat ternyaman dari Caren kecil hingga tumbuh dewasa dirawat di sana oleh keluarganya. Rumah itu tampak sepi, sunyi, dan kosong. Tidak ada penghuninya, dan kini Caren berusaha mengendap-endap mendekati rumah tersebut setelah merasa sekelilingnya aman.
Ruangan yang semula gelap, segera Caren nyalakan. Helaan napasnya terdengar halus dan menunjukkan kelegaan. Menilik sejenak jam arloji yang melingkari pergelangan tangannya, waktu Caren hanya tiga puluh menit. Ia harus segera mempergunakan waktu tersebut sebaik mungkin.
Kaki jenjang Caren berlari menuju ke lantai atas, ia memungut tas ransel, membawa benda-benda yang akan ia butuhkan serta beberapa pakaian ganti, termasuk jaket bertudung dengan bulu domba putih, serta kacamata hitam dan masker ia gunakan sebagai penyamaran dalam perjalanan panjang. Usai mengambil apa yang ia butuhkan, Caren segera turun kembali ke lantai bawah. Ia akan meninggalkan rumah ini.
"Tunggu aku kembali. Kita akan berkumpul lagi di sana. Aku akan menemukan kalian," kata Caren yang bergumam lirih pada dirinya sendiri ketika ia melangkah ke halaman rumah sambil memandang sekitarnya sebelum benar-benar pergi.
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
BRUUKKKKK!! Acre berbalik dengan tergesa kemudian menabrak seorang pria berseragam loreng yang sedang menerima telfon di depan toserba itu. Dan naas nya, ponsel merek Iphone 14 yang digenggam pria berseragam loreng itu pun terlempar ke tengah jalan raya kemudian terlindas oleh mobil picanto yang sedang melaju kencang malam itu. "Hp saya!!!" teriak pria berseragam loreng itu. "Arghh!! Picanto sialan!! Dan Kau!!" Pria itu menatap Acre dengan tatapan tajam. ''LAKUKAN APA YANG SAYA PERINTAHKANN!!!" Pria itu berkata dengan mata tajam dan menyala, membuat Acre ketakutan. ****** Amore Acresia, yang sering dipanggil Acre, awalnya menjalani studynya dengan beasiswa di Luar Negeri tepatnya di Los Angeles California barusaja dipulangkan ke Indonesia karena adanya wabah yang menyerang di seluruh belahan dunia yaitu Corona Vyrus. Amore kembali ke kota kelahirannya, Kudus dan terlibat inseden dengan seorang tentara yang sedang bertugas pam atau pengamanan Covid di kota kelahirannya tersebut. Acre harus bertanggungjawab atas insiden tersebut. Sang tentara kemudian sedikit menaruh perasaan pada Acre akibat insiden tersebut, tetapi sang tentara harus kembali ke Semarang karena Covid sudah mereda. Seperti apa kisah mereka selanjutnya? A. Tan mengungkapkan kisah Amore Acresia (Acre) dan Sang tentara bernama Alexander Yudha (Alex), yang terjadi dengan goresan yang memikat!
Cerita ini hanya fiksi belaka. Karanga author Semata. Dan yang paling penting, BUKAN UNTUK ANAK2. HANYA UNTUK DEWASA. Cinta memang tak pandang tempat. Itulah yang sedang Clara rasakan. Ia jatuh cinta dengan ayah tirinya sendiri bernama Mark. Mark adalah bule yang ibunya kenal saat ibunya sedang dinas ke Amerika. Dan sekarang, ia justru ingin merebut Mark dari ibunya. Gila? Tentu saja. Anak mana yang mau merebut suami ibunya sendiri. Tapi itulah yang sekarang ia lakukan. Seperti gayung bersambut, Niat Clara yang ingin mendekati Mark diterima baik oleh pria tersebut, apalagi Clara juga bisa memuaskan urusan ranjang Mark. Akankah Clara berhasil menjadikan Mark kekasihnya? Atau lebih dari itu?
"Kau harus membayar utangmu sekarang juga," desis Lucas, matanya dingin seperti es. Flora terpaku, tak bergeming, dadanya sesak. Hutang? Hutang apa? Sebuah perjanjian hutang antara mendiang orang tua Flora dengan Lucas, yang kini berakhir mengikat Flora dengan pria yang baru dikenalnya malam ini di pesta lajang sahabatnya. Menjerumuskannya dalam lingkaran neraka. Flora tak pernah tahu orang tuanya berhutang pada seorang pria kejam, berusia lima belas tahun lebih tua darinya, pemilik Perusahaan Blackwood tempatnya magang sebagai staf marketing. Lucas, pria yang tak kenal ampun, menuntut pembayaran detik itu juga. "Jika kau tidak bisa bayar nominal utangnya, tubuhmu untukku malam ini!" tegas Lucas, menarik tangan Flora masuk ke kamar hotel.
Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa 21+ Carmen Adelia Giovanni (26) harus menelan pil pahit setelah memergoki kekasihnya selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Kemudian ia memutuskan untuk pindah ke kota lain untuk menenangkan diri dan mencari pekerjaan lain. Ia melamar pekerjaan di perusahaan Johnson Corporation dan diterima menjadi sekretaris di sana. Alexander Felix Johnson (31) CEO arogan yang kembali ke kota kelahirannya ketika menemukan gadis yang menarik perhatiannya berada di kantor milik keluarganya. Akankah Alexander Felix Johnson berhasil memiliki Adelia Giovanni untuk menjadi kekasih sekaligus istrinya? Dan bagaimana reaksi Adelia ketika mengetahui bahwa Alexander adalah laki-laki yang membawanya malam itu?