Vorrelix. Mendengar namanya saja sudah membuatku sangat muak. Mereka yang menghancurkan keluargaku hingga membuat kedua orang terkasihku meninggal. Rasa amarah yang terpendam selama bertahun-tahun akhirnya dapat aku balaskan. Menikahi salah seorang dari mereka membuatku semakin bersemangat untuk mengobrak-abrik keluarga tersebut. Akan aku buat mereka merasakan rasa sakit kehilangan orang yang berarti di mata mereka. Tanpa terkecuali. Namun, melihat laki-laki yang merupakan suamiku menatapku dengan manik ketakutan, membuatku ragu. Dia memohon ampun kepadaku seolah nyawanya ada di tanganku. Mengatakan betapa dia mencintaiku dan rela mengorbankan apapun untukku, termasuk merelakan perusahaan yang ia bangun sendiri. Aku terpaku sesaat menatapnya yang duduk terikat bersimbah darah. Wajah tampannya selalu membuatku terpana melihatnya. Lantas aku mulai mengingat betapa perhatiannya dia kepadaku. Bekerja begitu keras dan melindungiku dari dunia luar yang kejam. Dia menyayangiku seperti aku adalah seorang yang baik. Lantas, aku harus apa?
Danial seorang putra kedua keluarga Vorrelix. Dia bukan seorang pewaris utama bahkan tidak akan mendapat apapun dari perusahaan orang tuanya. Sejak kecil dia tumbuh menjadi seorang tanpa kasih sayang dan selalu terkalahkan oleh kakaknya. Kakaknya –Dave– berusia empat tahun lebih tua darinya. Meski begitu, entah mengapa kedua orang tuanya memperlakukannya begitu berbeda dengan kakaknya.
Dia memiliki seorang adik. Adiknya terbebas dari semua kekangan keluarga mereka. Namun, bukan hal yang bagus bagi si bungsu. Nyatanya kehidupannya selalu terabaikan cenderung tidak dianggap. Dia berbeda. Keberadaannya hanyalah sebuah kesalahan kedua orang tuanya.
Andy.
Begitu nama sang bungsu. Manusia malang yang berusaha menjalani kehidupan bebasnya. Namanya tidak pernah tercantum di bawah nama keluarganya di media manapun. Membuatnya tak pernah terekspose ke media layaknya kedua saudaranya yang lain.
Kehidupan suramnya itu sesekali diberi setitik harapan oleh Danial. Membuat hubungan kakak beradik itu cukup dekat. Tidak seperti si sulung yang angkuh, si tengah justru bersikap cukup rendah diri dan terkesan hangat untuk si malang Andy.
Namun, harapannya hilang. Saat pertemuan keluarga malam itu mengumumkan perjodohan Danial dengan seorang gadis kolongmerat. Andy tidak bisa menerima itu, apalagi Danial. Perdebatan sempat terjadi malam itu tapi, tidak berarti apa-apa karena malam ini ... telah dilangsungkan pesta pernikahan megah.
Andy duduk seorang diri menatap kakaknya yang begitu sibuk mengobrol dengan tamu undangan didampingi seorang gadis yang sudah resmi menjadi kakak iparnya. Andy mengembuskan napasnya berkali-kali. Dia merasa hidupnya telah berakhir begitu Danial pergi dari rumah dan tinggal dengan keluarga barunya.
Tidak akan ada yang datang menonton perlombaan yang ia ikuti. Atau tidak ada yang menemaninya bermain game di dalam kamar. Dia memiliki hubungan yang canggung dengan Dave. Itu karena kakak sulungnya itu selalu memakinya dengan sumpah serapah yang menyakiti hatinya. Lebih baik menghindari si pewaris utama yang begitu dielu-elukan keluarganya, daripada harus berhadapan dengan iblis berbentuk manusia itu.
"Kamu menikmati pesta ini?"
Sebuah suara menyadarkan Andy dari lamunanya. Dia menoleh melihat pengantin pria malam ini yang berdiri di sebelahnya. Tampak gurat lelah terpancar sekilas dari netra obsidian. Andy menahan diri untuk tidak mengeluh, karena kakaknya pasti menahan derita yang lebih sulit darinya.
"Tentu, ini pernikahan kakak terbaikku," jawab Andy dengan senyumannya. Remaja 16 tahun itu menatap sekitar dengan harap kakaknya segera pergi dari mejanya. Dia hanya merasa orang-orang di sekitarnya menatapnya penuh tanya. Mungkin mempertanyakan siapa dirinya yang berwajah asing ini. Dia menunduk merasa betapa buruk keluarganya yang enggan menganggapnya, bahkan hanya sekedar memperkenalkan dirinya sebagai putra bungsu mereka.
"Kamu bisa pulang lebih awal, ini sudah larut malam," suara kakaknya yang masih ada di sebelahnya mengalun membuat dadanya menghangat. Sungguh dia sudah tidak tahan untuk mengatakan dia masih ingin diperhatikan seperti ini lagi. Tidak peduli apakah terlalu kekanakan atau berlebihan, dia hanya ingin sebuah perhatian dari seseorang dan satu-satunya orang baik yang ia kenal adalah Danial.
"Bisakah kamu tetap tinggal di rumah?" tanya Andy. Danial mengernyitkan alisnya mendengar pertanyaan itu.
"Aku akan tinggal di mension pribadiku. Ada apa?" tanya Danial. Kedua orang tuanya telah menyediakan mension untuk ia tempati setelah menikah, jadi malam ini dia mulai tinggal di sana bersama sang istri.
"A-aku hanya merasa kesepian," jawab Andy menunduk menyembunyikan wajah menyedihkannya. Dia selalu lemah begitu bersama sang kakak. Terlalu dimanja oleh kehadiran kakak membuatnya menjadi laki-laki lemah yang selalu butuh perlindungan.
"Aku akan sering datang ke sana menemuimu. Kamu juga bisa datang ke rumahku sekedar bermain," jelas sang kakak mengelus rambut kecokelatan adiknya.
Danial tidak mengerti alasan Andy selalu menempel kepadanya. Padahal jelas dia orang yang cukup kejam. Selain memiliki wajah yang galak, sikapnya juga terlampau cuek dan tidak pernah ramah pada siapapun.
"Kakak akan sibuk kerja, mana mungkin bisa bertemu," gumam Andy masih bertahan dengan wajah murung. Danial tersenyum mendengar itu. Benar, dia akan mulai mengelola perusahaannya sendiri mulai bulan depan. Dia telah lulus kuliah dan tidak ada harapan di perusahaan orang tuanya. Jadi, dia akan memilih merintis perusahaan sendiri dari hasil kerjanya menjadi seorang musisi.
"Danial!" panggilan itu membuat Danial tidak bisa melanjutkan pembicaraannya dengan sang adik. Dia melihat ayahnya memandangnya, menyuruhnya segera datang ke hadapannya.
"Kamu tidak boleh meninggalkan istrimu sedirian, apalagi hanya untuk menemui bocah itu!"
Begitu peringatan yang ia dapat. Bagi Danial keluarganya memang iblis. Termasuk dia. Maka, dengan tidak sopan dia melengos pergi membiarkan tua bangka yang angkuh itu menggeram. Di belakangnya seorang gadis tergopoh-gopoh berjalan guna mengikutinya. Danial berbalik membuat sang gadis dengan gaun putihnya menabrak dada bidang berbalut tuxedo putihnya.
"Menjauh dariku, jalang!"
Begitu dingin suara itu terdengar. Membuat sang gadis beringsut mundur dan menatap takut pada mata elang sang lelaki yang kini menjadi suaminya. Dia menelan ludahnya saat matanya menangkap bibir Danial. Bibir yang beberapa saat lalu memangut bibirnya seusai mengatakan janji hidup mereka.
"Kamu tidak boleh memanggilku seperti itu! Bahkan sekalipun kamu membenciku atas perjodohan ini, kamu tidak berhak mengganti namaku. Namaku Ashila!"
Gadis itu berseru galak. Tampak mata bulat yang beberapa detik lalu tersentak kaget itu kini berganti menjadi pancar galak. Mungkin merasa tersinggung karena panggilan yang diberikan oleh Danial. Ia tidak peduli, sejak awal dia tidak suka gadis pendek dengan mata bulat itu.
"Terserah siapa namamu, kamu jalang di mataku," putus Danial dan berbalik kembali melangkah pergi menuju keluar area pernikahan. Dia ingin segera pulang dan Shila tidak menyia-nyiakan waktunya diam menatap kepergian Danial. Gadis berusia 19 tahun itu berlari mengejar agar tak tertinggal tumpangan suaminya. Shila belum tahu rumah baru yang akan ia tempati, jadi jangan sampai tertinggal.
Di dalam mobil keduanya hanya diam. Shila bukan seorang gadis pendiam atau introvert dia terkesan seorang gadis ceria dan suka banyak bicara. Sebenarnya itu semua untuk menutup sifat asli dirinya yang begitu suram. Hidup menjadi seorang putri tunggal keluarga kaya raya bukan sebuah kebahagiaan. Dia dipaksa menjadi sempurna, dijadikan boneka oleh para sepupu dan teman-temannya. Jadi, dia selalu tersenyum dan tertawa keras menyembunyikan tangisnya.
"Rumahnya masih jauh?"
Hampir setengah jam dan mobil yang ia tumpangi ini seperti tak kunjung memiliki tanda-tanda akan berhenti. Danial di kursi kemudi tidak menjawab pertanyaan dari gadis di sebelahnya. Lebih memilih hanyut pada pikirannya sendiri. Ada banyak hal yang seketika hadir dalam pikirannya, membuatnya membisu sepanjang perjalanan.
Tentang adiknya, tentang kakaknya, tentang dia, atau bahkan tentang gadis di sebelahnya. Bukankah mereka semua malang? Hidup tanpa rasa bahagia yang sesungguhnya dan hanya mendapat wajah kebahagiaan palsu.
Kakaknya pasti tak jauh berbeda dengan dia yang tertekan. Lelaki itu baru berusia 26 tahun tapi harus menerima kenyataan dia akan menghuni perusahaan sampai muncul keturunannya. Bahkan melihat adiknya menikah lebih awal. Pasti itu melukai harga dirinya.
Atau adiknya yang hidup bebas. Nyatanya kebebasan itu tak pernah dinikmati oleh Andy. Remaja yang belum tamat sekolah itu tak pernah mendapat kesempatan berbahagia bersama keluarganya. Selalu sendirian. Bahkan dalam suatu acara pemotretan keluarga, dia hanya duduk sendirian dengan hodie putih dan senyum sendunya. menatap keluarganya berfoto bersama.
Gadis di sebelahnya, juga nampak bukan gadis yang terlihat baik-baik saja. Pada awal pertemuannya memang dia tidak terlalu menghiraukan keberadaannya, itu karena dia masih menolak perjodohan bahkan sampai sekarang dia menolaknya. Tapi, satu hal yang ia ingat saat pertemuan pertamanya adalah sebuah luka di pergelangan tangan sang gadis. Dia kira itu luka gores biasa. Namun, sekarang dia mulai menyadari sesuatu. Luka itu sengaja ditutup dan tampak tak sesederhana yang ia lihat.
Rahasia apa yang tengah disembunyikan gadis di sebelahnya?
Maaf. Aku sungguh menyesalinya. Semua yang aku lakukan kepadamu benar-benar membuatku mengutuk diriku sendiri. Beri aku sedikit waktu untuk menebus semua kesalahanku. Berikan aku kemampuan untuk mengembalikan waktu. Aku tahu ini sebuah kalimat klasik dari seorang pengecut yang tidak berani melangkah maju. Tapi, keterpurukan atas kehilanganmu berhasil membuatku menjadi seorang pengecut seutuhnya. Andai kala itu aku bisa berdamai dengan diriku sendiri dan melapangkan dada. Mungkin saja saat ini rasa penyesalan tak sesakit ini. Atau mungkin kamu sengaja membiarkanku terpuruk dan merasakan sakit yang selalu kutorehkan padamu? Berapa lama rasa sakit ini akan pulih? Berapa lama aku harus menebus kesalahanku? Atau tidak bisakah waktu kembali pada saat aku mulai membencimu? Aku adalah kakak terburuk bagimu. Mungkin Tuhan begitu menyayangimu sampai menjauhkanmu dari sebuah kesialan. Yaitu aku.
Warning! Explicit mature content included Mergokin pacar tidur sama teman sekampus, diusir dari kos, kucing kesayangan dilempar keluar rumah, ditambah hujan deras yang sedang mengguyur kota Pahlawan. Sungguh perpaduan sempurna untuk melatih kesehatan mental! Padahal semua ini hanya karena telat bayar kos sehari aja, malah dia ditendang dari rumah yang sudah diamanahkan untuk ia rawat oleh mendiang pemilik rumah. Ujian berat inilah yang sedang melanda hidup Mariska. Seolah Ujian Akhir Semester tak cukup membuatnya berdebar-debar karena harus pandai mengatur jadwal kuliah di sela kesibukannya bekerja. Namun, kata orang badai selalu datang bersama pelangi. Di tengah sadisnya ujian hidup yang harus Mariska hadapi ternyata takdir malah membawanya menuju tempat kos baru yang lebih modern, bersih, dengan harga sewa murah. Belum lagi jantungnya ikut dibuat berdebar kencang saat tahu pemilik kos ternyata pria muda, lajang, dan rrrr- hottie. Plus satu lagi yang bikin lebih jantungan, saat si Om kos malah ngotot ngajakin Mariska nikah detik ini juga. Kok bisa?! Apa alasannya? Ingin menghindar, tapi tak punya pilihan. Belum lagi saat keduanya semakin dekat malah Mariska jadi lebih sering mendapatan mimpi yang terasa seperti Deja Vu. Tanpa sadar memori gadis ini dipaksa kembali ke masa lalu di mana sebuah tragedi mengerikan menimpa keluarganya. Sanggupkah Mariska bertahan menjadi salah satu penghuni kos yang diisi oleh sekumpulan manusia nyentrik dengan beragam profesi tak terduga? "Mungkin ini cara Tuhan untuk mengajariku agar tak mudah menyerah." Ares tak menyangka bahwa dia akan bertemu kembali dengan cinta pertamanya melalui jalan takdir paling manis meskipun terasa tragis bagi keduanya. Lalu bagaimana dengan Mariska? Kapan ia sadar bahwa Ares adalah cinta pertamanya saat masih bocah dulu? Kisah seru mereka hanya bisa dibaca di Om Kos!
Tiga tahun lalu, keluarganya menentang pilihan William untuk menikahi wanita yang dicintainya dan memilih Fransiska sebagai pengantinnya. William tidak mencintainya. Malah, dia membencinya. Tidak lama setelah mereka menikah, Fransiska menerima tawaran dari universitas impiannya dan mengambil kesempatan itu. Tiga tahun kemudian, wanita tercinta William sakit parah. Untuk memenuhi keinginan terakhirnya, dia menelepon Fransiska untuk kembali dan memberinya perjanjian perceraian. Scarlett sangat terluka oleh keputusan mendadak William, tetapi dia memilih untuk membiarkannya pergi dan setuju untuk menandatangani surat cerai. Namun, William tampaknya menunda proses dengan sengaja, yang membuat Fransiska bingung dan frustasi. Sekarang, Fransiska terjebak di antara konsekuensi dari keragu-raguan William. Apakah dia bisa melepaskan diri darinya? Akankah William akhirnya sadar dan menghadapi perasaannya yang sebenarnya?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Selama dua tahun, Ashton telah mencurahkan hatinya ke dalam pernikahannya, tetapi hati Emalee tetap dingin. Terlepas dari dedikasinya, Emalee memberinya surat cerai. Dia dengan blak-blakan menyatakan bahwa dia tidak bisa tetap menikah dengan seorang pria yang kekayaan bersihnya kurang dari dua miliar rupiah. Ashton menandatangani surat cerai, menutup satu bab hidupnya dan melangkah ke awal yang baru. Kemudian, Ashton mengungkapkan identitas rahasianya: maestro musik, ahli medis, dan master seni bela diri, masing-masing persona cukup mengesankan untuk mengejutkan dunia. Saat kemampuan sejati Ashton terungkap, Emalee diliputi penyesalan yang mendalam.
Tania kembali ke Indonesia setelah 10 tahun Ia menetap di Malaysia. Tujuannya hanya satu yaitu ingin mencari cinta pertamanya yang ia temukan 10 tahun yang lalu. Laki-laki itu bernama Rian. Namun saat ia sampai di Indonesia, Ia mendapati kenyataan jika Rian yang selama ini ia cari tak mengenalnya sama sekali. Bahkan Tania sudah menunjukkan salah satu benda yang dulu Rian buatkan untuknya namun tetap Rian Tak mengenal benda tersebut. Sampai Tania bertemu dengan om dari Rian bernama Bian. Siapa sangka pertemuan Tania dengan Bian, membuka sebuah luka yang pernah membuat hidup Bian berantakan. Dan siapa yang menyangka juga ternyata Rian yang Tania cari, ternyata Bian yang berpura-pura menjadi Rian.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."