/0/3927/coverbig.jpg?v=fc8287d3786d28766edec978a5d2641f)
Kisah cinta, pengorbanan dan perjuangan seorang Kinara Larissa Putri. Gadis sederhana yang hanya jatuh cinta pada satu pria. Sejak dia sekolah menengah pertama hingga kini usianya menjelang kepala tiga. Kinar yang sederhana, setia, sabar dan penuh kasih itu pun akhirnya menikah dengan pria pujaan hatinya. Pria yang ternyata tak lagi seperti dia kira sebelumnya. Dialah Arka, si duda tampan, mapan dan digandrungi banyak wanita. Laki-laki egois, tak peka, kaku dan semena-mena. Mampukah Kinara melewati badai pernikahannya? Apalagi saat datang seorang laki-laki yang teramat mencintainya, bahkan rela berkorban banyak hal untuknya? Mampukah Kinar bertahan pada pernikahan yang tak pernah diharapkan Arka itu? Padahal jelas sejak awal menikah, Arka selalu bilang jika pernikahan itu terjadi bukan karena cinta melainkan karena anaknya butuh sosok Mama.
SEBENING CINTA KINARA
Namaku Kinar. Kinara Larissa Putri. Kini usiaku menginjak 25 tahun. Tak kusangka sudah seperempat abad aku menikmati indah dunia.
Banyak hal pula yang kulewati, suka dan duka. Patah, bangkit lalu patah lagi dan bangkit lagi adalah hal yang biasa kualami.
Seperti akhir-akhir ini, suara bising itu kembali menyesaki telinga. Seolah tak ada kata lain yang lebih pantas untuk kudengar. Selain perawan tua.
Ya ... itulah sebutan baru untukku. Untuk gadis berusia 25 tahun yang belum berumah tangga, sementara gadis lain seusia itu sudah beranak pinak bahkan ada pula yang sudah menjanda, entah ke berapa kalinya.
"Sri, cobalah kamu kenalkan Kinar sama teman suamimu yang duda beranak tiga itu. Barang kali mereka cocok. Kasihan dia. Hampir menginjak kepala tiga belum ada yang melamar juga!" ucap Bu Deswita penuh cibiran.
"Kinar sudah biasa sendiri, mungkin malas mengurus suami. Makanya nggak kawin-kawin!" timpal Bu Ambar.
"Husssttt ... Kinar itu nunggu teman masa kecilnya melamar. Itu Si Arka, kalian ingat, kan?"
"Mana mau Arka sama dia. Secara Arka itu tampan, mapan dan digandrungi banyak wanita. Pastilah banyak wanita yang antri untuk menjadi istrinya, apalagi sekarang dia menduda."
"Kinar cinta mati sama dia, Jeng. Makanya mau nunggu terus, entah sampai kapan. Kasihan, harus diruqyah Si Kinar ini!"
Semuanya saling sindir, seolah sengaja membuat moodku kembali berantakan. Seperti biasanya.
"Sama siapa, Jeng? Arka? Waduh, harusnya Kinar itu introspeksi. Terlalu jauh perbedaan dia dengan Arka. Meski dulu teman main bersama, tapi sudah belasan tahun lalu, kan?"
"Buruan nikah, Kinar. Percayalah, Arka itu bukan jodohmu. Kamu nggak pantas buat dia!"
"Jangan sok jual mahal. Apalagi sok cantik. Udah sama Pak Umar aja, duda beranak dua itu kan suka sama kamu. Atau sama Pak Sunan? Dia lagi cari bini ketiga. Cocoklah sama kamu!"
"Kita seumuran loh, Kin. Aku aja udah hamil ketiga, eh kamu kawin aja belum!"
Kuhirup napas dalam dan menghembuskannya. Rasanya tangis dan teriak histeris pun percuma. Ibu-ibu itu memang terbiasa menghina. Seolah tak ada filter di setiap kata yang terucap dari bibirnya.
Tiap kali bertemu dengan gerombolan ibu-ibu itu, pasti hatiku kembali terluka. Ucapan-ucapan mereka sering kali menancapkan duri-duri duka. Meski aku sudah berusaha biasa saja menghadapinya, tetap saja ada ngilu dan perih yang menjalar dalam dada.
Apalagi sejak kepergian ibuku dua tahun lalu, seolah mereka puas mencaci maki aku tanpa ada rasa bersalah sedikit pun. Tak ada lagi yang mereka takuti. Toh, aku memang tak punya siapa-siapa lagi. Tak ada yang membela, kecuali diri sendiri.
Mereka tak salah, mungkin memang akunya saja yang tak mau berubah. Cinta itu. Cinta saat masa kecil dulu, entah mengapa begitu terpatri di hati. Seolah tak ada lelaki lain yang bisa mengganti.
Berulang kali mencoba menerima ungkapan cinta laki-laki lain, tapi rasanya tak sanggup. Lagi dan lagi aku memilih mundur. Ada rasa bersalah dalam hati saat menerima mereka, seolah aku sudah mengkhianatinya.
Dia yang nyatanya tak pernah peduli. Dia yang sudah memiliki anak dan istri. Meski kini bergelar duda karena ditinggal pergi istrinya menghadap Illahi.
"Umurmu tak lagi muda, Kinar. Jangan bermimpi terlalu tinggi untuk mendapat pria lajang. Sudahlah, lebih baik kamu mau sama Pak Sunan. Hidupku bakalan mapan dan tenang. Jadi istri ketiga tak jadi soal, kan? Lagipula istri-istrinya akur semua. Sudah pada tua pula, kemungkinan besar kamu yang akan paling disayang."
"Jangan ngimpi Arka mau sama kamu. Kalian nggak cocok sama sekali!"
"Mentang-mentang sekarang Arka mudik, kamu kembali berharap, Kin? Aku cuma kasihan aja sama kamu, kalau makin patah hati. Takutnya kamu frustasi dan bunuh diri," ucap Ayu. Dia juga sahabat masa kecilku dulu.
Aku tahu, dulu Ayu juga menyukai Arka, sama sepertiku. Namun dia mudah move on karena memang sudah berulang kali ganti pacar. Dia pun sudah menikah setahun lalu dengan teman kantornya.
Tiap kali bertemu denganku, dia terus saja menyindir soal Arka. Soal kesetiaanku yang akan sia-sia belaka. Tentang pengorbananku hanya dipandang sebelah mata. Lagi-lagi karena aku dan Arka memang sangat berbeda.
"Kamu pengangguran! Terlahir dari golongan biasa pula. Harusnya kamu tahu diri, Kin. Atau jangan-jangan kamu sengaja sok setia sama Arka hanya demi hidup enak dengannya? Sekarang dia kan jadi orang kaya."
Kata-kata Ayu kembali menyulutkan luka. Aku tak tahu kenapa sahabatku itu sedemikian tega mengucapkan kata-kata pedas tiap kali bertatap muka. Seolah dia tak rela jika aku terus setia pada Arka bahkan tetap menunggu kedatangannya.
"Kalau aku beneran sama Mas Arka, apa kamu cemburu, Yu?" tanyaku kemudian. Dia menatapku tajam lalu meletakkan punggung tangannya ke keningku.
"Kamu waras, kan? Atau sudah setengah gila karena gagal move on?"
Suara tawa mengejek pun terdengar diantara mereka. Ibu-ibu itu terbahak melihatku yang mungkin mendadak pias.
"Kalau nggak mau kawin, setidaknya kamu cari kerja sana, Kin. Udah nggak kawin, nganggur, mau makan apa kamu nanti kalau tabungan ibumu sudah habis!"
Aku hanya tersenyum tipis. Mereka tak sadar jika kepergian ibuku sudah dua tahun lamanya. Sebanyaj itukah tabungan ibu hingga bisa menghidupi anak pengangguran sepertiku selama dua tahun?
Logika yang keliru. Mereka tak tahu, kalau selama dua tahun belakangan aku pun bekerja. Pekerjaan santai, tapi menghasilkan yang mungkin tak pernah mereka kira berapa gaji perbulannya.
"Kamu harusnya ingat pesan terakhir ibumu, Kin. Buruan nikah biar ada yang jagain."
"Kalau memang maunya cuma sama Arka. Coba aja lamar duluan. Nggak apa-apa kan kalau perempuannya yang agresif? Daripada nunggu dilamar tapi nggak datang-datang."
"Atau kamu aku antar ke toko sembakonya Pak Sunan, Kin? Barangkali dengan kerja sama dia, kamu bisa jatuh cinta. Bukannya kata pepatah, cinta datang karena terbiasa bersama?"
Seketika kembali terdengar gelak tawa mereka. Kucoba kembali membendung air mata yang hampir luruh ke pipi. Beristighfar berulang kali supaya tak ikut tersulut emosi.
Mungkin aku memang salah, sudah menunggu yang tak pasti. Namun setidaknya aku sudah berdoa setiap hari, berharap dijauhkan jika memang tak berjodoh, tapi bila berjodoh kuharap DIA berkenan mendekatkan.
Ternyata, kini dia memang mendekat. Sejak 15 tahun lalu tak pulang, akhirnya kini dia pulang ke kampung halaman bersama anak dan ibunya. Tante Dina yang tak lain adalah sahabat almarhum ibuku juga.
Mereka tetap berhubungan, meski tinggal di kota yang berbeda. Bahkan Tante Dina juga ikut mengantarkan ibu ke peristirahatan terakhirnya. Dua tahun silam.
"Kinar ... Almarhum ibumu sudah menceritakan semuanya. Termasuk alasan apa hingga saat ini kamu masih tetap sendiri. Tante akan membantumu."
Bisikan Tante Dina kala itu kembali terngiang di benakku. Entah apa yang direncanakannya, tapi kemarin dia menelpon. Mengajakku bertemu untuk membahas sesuatu.
"Itu Arka. Ganteng banget dia sekarang," gumam Ayu dengan tatapan cinta. Aku tahu, dia pun masih menyimpan sejuta rasa. Hanya saja dia pendam dalam-dalam karena sekarang sudah berumah tangga.
Aku tak menoleh, masih pura-pura sibuk dengan ponsel di tangan. Bahkan saat samar kulihat seseorang berdiri di sampingku.
"Kinar, ikut aku. Mama memanggilmu."
💕💕💕
Pulang kampung demi merawat ibu yang menua justru dihina hanya karena motor jadul, padahal punya showroom mobil di Jakarta. Banyak fitnah yang didapatkan Ningrum dan Huda, bagaimana mereka menghadapi semuanya? Baca kisahnya di sini, ya. Terima Kasih.
Gaza seorang laki-laki tampan, mapan dan pintar itu menjatuhkan talaknya pada Rania tepat di malam pertama pernikahan mereka, gara-gara kiriman sebuah video syur dari sahabatnya. Rania bersumpah tak melakukan itu, tapi Gaza tak peduli. Dia tetap menalak Rania hingga akhirnya Azka-- saudara kembar Gaza yang tak terlalu pintar, sederhana dan tak pernah dianggap oleh keluarga itu pun ikut turun tangan. Azka menikahi Rania dan mengajaknya hidup sederhana. Ummi dan Ibu sangat khawatir saat Rania menerima lamaran Azka. Kedua orang tua itu takut Azka tak bisa membahagiakan Rania karena Azka jauh berbeda dengan Gaza soal kemapanan. Bagaimana kisah cinta Rania - Azka selanjutnya? Apakah dia tetap bertahan dengan Azka dengan kesederhaan atau justru kembali pada Gaza yang kembali datang menawarkan cinta?
Kado yang seharusnya terkirim untuk Siska justru terkirim pada Sarah. Hal itulah yang membuat Sarah mengetahui dan menyelidiki pernikahan siri suaminya --Indra-- dengan Siska. Siska yang dulu merupakan primadona di SMA mereka. Dia korban broken home hingga sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian orang lain, karena itu pula dia diam-diam mau dijadikan istri kedua. Selain butuh cinta, dia juga tak mau hidup miskin. Sarah yang sudah tahu pernikahan suaminya pun memiliki banyak rencana untuk mempermalukan dan memberi pelajaran berharga untuk Siska dan Indra, sebelum dia menggugat cerai. Perceraian Sarah dengan Indra seolah membuka peluang Dareen untuk menyatakan cintanya lagi. Daren adalah sahabat Attar yang tak lain kakak kandung Sarah. Dia memang mencintai Sarah sejak dulu. Siska tak terima saat Indra jatuh miskin. Awalnya dia mau dijadikan istri kedua karena melihat kemapanan Indra. Siska pun semakin dendam pada Sarah, apalagi saat tahu Sarah menjalin hubungan dengan Dareen, dia berusaha memisahkan mereka. Bagaimana hubungan Sarah dan Dareen selanjutnya? Apakah mereka tetap bersama atau justru berpisah karena fitnah dari Siska? Bagaimana pula hubungan Siska dan Indra? Apakah ada balasan yang diterima Siska atas semua fitnah dan ulahnya selama ini?
Bima adalah seorang suami yang penyayang, setia dan bertanggungjawab. Begitulah yang selama ini selalu ada dalam benak Amelia. Namun, siapa sangka jika ternyata dia bermain api di belakang istrinya-- Amelia. Teka-teki itu pun terbongkar saat Bima ketahuan memiliki ponsel baru tanpa sepengetahuan Amelia. Tak ada nama lain di ponselnya kecuali nama L. Gerak-gerik Bima yang mencurigakan pun mulai terlihat. Amelia menyelidiki diam-diam sikap Bima yang begitu mencurigakan. Dia berusaha mendapatkan tanda tangan Bima agar bisa mengambil semua aset yang mereka punya. Aset untuk masa depan kedua anak kembarnya-- Yuki dan Yuka. Betapa kagetnya Amelia saat tahu siapa orang ketiga dalam rumah tangganya. Benarkah perempuan itu adalah Dinda? Adik angkat Amelia yang selama ini dia rawat dan sekolahkan dengan penuh cinta? Bagaimana kisah cinta Amelia selanjutnya? Apakah dia tetap mempertahankan pernikahannya bersama Bima atau justru menerima cinta Denis? Denis yang ternyata kembali hadir dalam hidup Amelia setelah berpisah sekian tahun lamanya. Denis yang tak lain adalah cinta pertama bagi Amelia.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Apa yang terlintas di benak kalian saat mendengar kata CEO? Angkuh? Kejam? Arogan? Mohammad Hanif As-Siddiq berbeda! Menjadi seorang CEO di perusahaan besar seperti INANTA group tak lantas membuat dia menjadi tipikal CEO yang seperti itu. Dia agamis dan rajin beribadah. Pertemuan putrinya Aisyah dengan Ummi Aida, seorang office girl di tempat dimana dia bekerja, membuat pertunangannya dengan Soraya putri pemilik perusahaan terancam batal karena Aisyah menyukai Ummi yang mirip dengan almarhum ibunya. Dengan siapa hati Hanif akan berlabuh?
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Pada hari pernikahannya, saudari Khloe berkomplot dengan pengantin prianya, menjebaknya atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, di mana dia menanggung banyak penderitaan. Ketika Khloe akhirnya dibebaskan, saudarinya yang jahat menggunakan ibu mereka untuk memaksa Khloe melakukan hubungan tidak senonoh dengan seorang pria tua. Seperti sudah ditakdirkan, Khloe bertemu dengan Henrik, mafia gagah tetapi kejam yang berusaha mengubah jalan hidupnya. Meskipun Henrik berpenampilan dingin, dia sangat menyayangi Khloe. Dia membantunya menerima balasan dari para penyiksanya dan mencegahnya diintimidasi lagi.