G CINTA
Aku menikahimu bukan karena cinta, tapi karena Aluna butuh sosok Mama. Tak peduli jika kamu memang mencintaiku, yang past
ntara mereka iba padaku, tapi beberapa orang seolah memaklumi. Meng
enggu dengan hutangnya. Sekarang tugasmu hanya melayani Aluna, merawatnya sepenuh hati seperti yang kamu janjikan
anya. Namun mengapa kini kembali diungkit Mas Arka hanya untuk menyudutkanku. Se
itu dari bibirnya. Bibir laki-laki yang memang kucintai sejak dulu. Saat aku da
aja. Aku mencintainya sejak belia, bukan tanpa alasan. Ada banyak sebab rasa sayang itu tumbuh da
di sana dan aku tak ingin memaksa. Meski dulu berulang kali ibu bilang bahwa cinta bisa datang karena te
yang dicintainya. Ingat, Kinar! Mas Arka hanya mencintai almarhum kakak kembarku, Nabila. Jadi jangan mimpi kamu bisa menggantikan posisi dia di
mulai berdatangan. Aku baru tahu jika Nadila ternyata juga menyimpan cinta pada mantan ipar
nah setuju jika akulah yang ditunjuk Mama mertua untuk menjadi ibu sambung A
ungkin aku masih berpikir ribuan kali untuk melangsungkan pernikahan ini," ujarku li
kukan dengan asal. Atau kamu bisa pakai alasan lain yang masuk akal. Nyatanya kamu menikmati, kapan lagi bisa menikah dengan orang yang kamu sukai, sement
sa bersama dengan satu-satunya lelaki yang kucinta selama ini. Namun, beginilah qadarku. C
Kamu yang sabar, tulus, setia dan tak banyak menuntut. Tante yakin kamu bisa sabar menghadapi Arka dan bisa me
erintahnya. Harusnya aku bahagia, karena mungkin tak akan ada cerita mertua jahat dalam hidupku. Tante
memang tak diuji oleh mertua jahat, tapi nyatanya diuji dengan sua
a? Mungkin dia juga suka dengan Papanya Aluna," protesku waktu itu. Hanya menebak soal ke
emilih istri. Kali ini Tante nggak akan membiarkannya sembaran
r yang dia lakukan sebelumnya? Hingga membuat Tante Dina sedemikian murka. Aku tak bera
s jika hanya dihuni oleh satu keluarga kecil saja. Aku sudah meninggalkan kampung hala
ih bersih itu. Dinding yang masih dipenuhi foto-foto almarhum Nabila. Beraneka gaya terpa
itu, dia akan meminta Mas Arka untuk menurunkannya. Sayangnya, dia tak
embali. Dia ke rumah sakit diantar oleh Melani-- adik iparku yang cantik
bentak Mas Arka lagi. Aku hanya mengangguk, men
ar foto-foto itu tetap berada di sana. Lagipula, sampai d
jelas dalam tatap matanya penuh luka. Ah, sebesar itukah cinta Mas Arka pada mendiang istrinya? Ap
mendiang istrinya. Namun aku tak boleh menyerah. Bukankah aku sendiri yang me
arlah dia nikmati caranya mencintai Nabila, aku
tu tanpa seizinku, pun saat aku tak ada di rumah. Kamu bebas
💕